3. Diamond?

552 119 12
                                    

Biasakan tinggalkan jejak dengan cara vote dan komen yaaa:)


Pagi-pagi sekali, Jaemin dan keluarganya tengah bersiap-siap untuk kerumah Minju karena mereka akan melakukan pemakaman. Jaemin dan Jaehyun sedang menunggu Rose, Ibunya, dan keponakannya (anak Jaehyun) di halaman rumahnya.
" Hyung, apa ada perkembangan?"

" Tidak banyak. Kami sudah menanyai satu persatu keluarga pria itu dan mereka bilang kalau mereka mengetahui pria itu keluar jam 1 malam hanya untuk ke kantor, dan Keluarga Minju juga tidak tahu kalau Minju keluar malam itu. Kami juga menangkap seorang pria, kami pikir dia pelakunya tapi pistolnya tidak cocok dengan peluru yang membunuh Minju dan laki-laki itu"

Jaemin menghela nafasnya pasrah, sudah 2 hari berlalu tapi belum ada perkembangan apa-apa, bahkan secuil informasi apapun tidak ada.

" Jaem, aku tidak mau berperasangka buruk seperti ini, Minju sudah aku anggap bagian dari keluarga kita, tapi kurasa mereka memang memiliki suatu hubungan asmara"

" Aku tahu Minju Hyung, dia bukan wanita yang seperti itu. Lagi pula kami akan bertunangan dan menikah, dan Minju sangat menunggu akan hal itu, tidak mungkin jika dia mau menjalin hubungan denganku sampai sejauh ini kalau dia memiliki hubungan dengan pria lain".

" Kita manusia Jaem, Kau ditugaskan di Busan dan tidak tau apa saja yang dia lakukan disini. Bahkan Rose yang tinggal bersamaku, tingkahnya masih selalu membuatku terkejut"

" Sudahlah Kak, aku percaya pada Minju dan tidak mungkin dia melakukan itu. Tolong Kakak tidak usah mendengarkan gosip-gosip dari luar yang seperti itu".

***

Saat selesai didoakan dan melakukan pemakaman, Jaemin meminta ijin kepada Ibu Minju untuk ke kamar Minju, siapa tau dia bisa menemukan informasi di dalam kamar tunangannya itu. Setelah Ibu Minju mengantarnya dan menutup kamar Minju, Jaemin mulai bergerak ke meja rias Minju yang di sampingnya terdapat jejeran foto-fotonya bersama Minju, dia memandangi foto itu dengan mata berkaca-kaca lalu dia duduk sebentar di ujung kasur Minju masih sambil memandangi foto itu. Beberapa menit setelah Jaemin tenggelam dengan emosinya, dia buru-buru bangkit dan bergerak dengan tujuan awalnya.

Jaemin mulai memeriksa tumpukan buku-buku dan membuka satu persatu, siapa tahu ada kertas atau apapun yang masih ada kaitannya dengan kasus Minju, tapi hasilnya nihil tidak ada apa apa. Lalu Jaemin beralih ke lemari pakaian Minju, tapi hasilnya juga nihil. Lalu dia berjongkok beralih lagi ke laci bagian bawah lemari Minju, tapi dia juga tidak menemukan apa-apa, dia hanya menemukan kotak kayu tapi isinya kosong. Saat Jaemin ingin berdiri, tidak sengaja ia melihat satu butir berlian menempel di magnet bawah meja rias Minju. Jaemin mengambil berlian itu dan memandangi benda itu, dia heran bagaimana bisa Minju memiliki berlian, ya walaupun satu butir seperti ini tapi berlian satu butir ini saja harganya sangat mahal.

Dari mana Minju mendapatkan berlian ini?

Itulah yang dipikirkan Jaemin saat itu. Tak lama handphone nya berdering dan muncullah mana Haechan, Jaemin lalu mengangkat panggilan telepon itu
" Halo Chan, Ada apa?"

" Jaem aku menemukan sesuatu, cepatlah kau datang kesini"

" Baiklah, aku kesana sekarang" lalu Jaemin menutup panggilan itu dan dia tak lupa membawa berlian itu juga.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
OUR STORY : Diamonds, Murder, and LoveWhere stories live. Discover now