10

6.6K 178 13
                                    

...

Beberapa hari setelahnya aku tidur dirumah orang tuanku tidak terlalu suka apabila aku terllu sering tidur di Pos Ronda, kayak enggak punya rumah aja kata bapak. Tapi pas malam minggu aku kembali ke Pos Ronda bermain bersama para pemuda Karang Taruna. Yahh.. Bang Eddy ternyata enggak ada, yaudah jadi ketika yang lain pergi berkeliling meronda aku di pos jaga bersama bang Andri Setiabudi, umurnya mungkin 6 tahunan di atasku makanya dia terlihat lebih dewasa dan mengayomi, terutama sama aku hehe.. bang Andri ini tinggal beberapa rumah aja dari rumahku, dia juga bekerja di ladang milik keluarganya, dan yang utama Bang Andri ini juga suka sekali mendekapku bahkan dia suka cium-cium katanya gemes ada cowo kok cantik hehe.. dan aku jujur juga suka tubuh gagah dan rambut gondrongnya yang bagiku dia terkesan seperti anak kota begajulan, bad boy karena disaat yang lain rata-rata berpenampilan normal, bang Andri malah berambut panjang dan di highlight, dan yang bikin aku suka kalo di peluk adalah karena ada tato naga besar di lengan kanan-nya. Aku merasa seperti menang gitu, menaklukkan bang Andri yang berkesan serigala, hehe..

Beberapa hari ini pengalaman bermain bersama bang Eddy terus terngiang-ngiang di dalam pikiranku dan beberapa hari ini aku tidak ketemu bang Eddy dan enggak punya aktivitas apa-apa bikin aku seperti sedikit gila, banyak sih gilanya, hehe.. Maka pas begitu yang lain udah pergi dari pos jaga dan aman aku segera merangkak mendekat ke bang Andri dan merebahkan kepalaku di pangkuannya. Bang Andri senyum dan bergumam lembut, "Apa Han.. Dasar anak manja.." sambil mencubit hidungku seraya menyulut rokok dan senderan di tiang kayu.

Aku pengen banget nyentuh kontol bang Andri penasaran gimana bentuk dan rasanya tapi aku takut kalau nanti dia marah hmm.. aku pura-pura nyanyi aja sambil menggeleng-gelengkan kepalaku yang tersandar di pahanya, semakin lama aku semakin enggak tahan, bang Andri cuma senyum-senyum aja dan tangan-nya sudah berada di tubuhku dan mengusap-usap pinggangku.

Aku semakin terbakar ini, udah enggak bisa lagi ini maka aku berbalik miring, kepalaku menghadap gundunkan rudalnya. Tangan bang Andri otomatis juga sekarang tidak dibagian pinggangku tapi di bongkahan pantatku, dan YES bang Andri nepuk-nepuk ngelus-elus bokongku. Maka aku semakin berani dan pipiku kini bisa merasakan kehangatan rudalnya. Aku menyanyi dengan nada di serak-serakin hingga hembusan-hembusan nafasku yang hangat terasa menerpa arah gundukan itu. Semakin lama semakin terasa efeknya, aku bisa merasakan kalo bang Andri udah..

Ngaceng..

...

LUST 🔞Where stories live. Discover now