"Ai, lo dimana?!" seru Regan begitu sampai dibawah.

Kondisi apartment sepi, membuat Regan panik karena tidak mendapati sahutan. Dia langsung berlari kearah dapur karena seingatnya terakhir kali dia melihat Aileen, wanita hamil itu ada di dapur. Begitu sampai dapur dia juga tidak memukan siapapun, Regan berdecak seraya membuka satu persatu ruangan siapa tahu Aileen ada didalammya.

Lima menit berlalu dan Regan tidak menemukan Aileen dimanapun, otaknya terus memikirkan pesan ancaman dari nomor tidak dikenal tadi. Tak ingin berlama-lama lelaki bermata elang itu segera membuka pintu Apartemen untuk mencari Aileen, namun baru saja pintu dibuka seorang perempuan dengan perut buncitnya serta sekantung belanjaan di tangan kirinya sudah berdiri tepat di depan pintu, terkejut dengan pintu yang tiba-tiba dibuka dari dalam.

Regan tak kalah terkejutnya, lelaki itu menatap Aileen lekat dan langsung memeluk perempuan itu erat, Aileen menjatuhkan belanjaannya karena terkejut, dia bingung Regan kenapa.

"R-regan kamu ken-"

"Diam!" potong Regan tegas, laki-laki itu terus saja mengedarkan pandangannya, menelisik sesuatu siapa tahu ada yang mencurigakan.

"Ayo masuk," ajak Regan tanpa melepaskan pelukannya, bahkan laki-laki itu tidak memperdulikan belanjaan Aileen yang tergeletak mengenaskan di bawah kaki mereka.

"Lo darimana? Kenapa keluar tanpa ngasih tau gue? Kalau ada apa-apa gimana? Kalau lo diculik gimana? Kalau anak gue kenapa-kenapa siapa yang bakal tanggung jawab?" cecar Regan dengan pertanyaan tanpa jeda.

Aileen cengo, "A-aku habis belanja di bawah, kamu ke-kenapa Regan?" jawab Aileen kaku.

Regan menghembuskan napas lega, kemudian memperhatikan Aileen dari atas sampai bawah dan keatas lagi, dirasa semua aman dia benar-benar merasa lega. "Lain kali kalau keluar minta anter, atau paling nggak pamit sama gue." ujarnya memperingati.

"Terus belanjaan lo dimana?" sambungnya bertanya.

"Ketinggalan di depan pintu..." cicit Aileen pelan.

Regan menepuk jidatnya dan langsung berlari menuju pintu, membukanya dan mengambil belanjaan yang benar-benar tergeletak mengenaskan, kemudian sebelum masuk dia mengedarkan pandangannya  keseluruh penjuru lorong, siapa tahu ada orang yang selama ini mengintai pergerakannya dan Aileen.

Regan meletakan belanjaannya ke meja dapur kemudian mengeluarkan semua isinya dan langsung  dia masukkan kedalam kulkas untuk beberapa buah, sayur dan daging. Untuk bahan-bahan lain dia langsung memasukannya kedalam kitchen set, tidak perduli dengan beberapa bumbu yang jatuh ke lantai.

"Ayo!" ajak Regan, laki-laki itu meraih lengan Aileen.

"Ehh? Mau kemana Regan?" tanya Aileen bingung dengan tingkah aneh Regan.

"Kekamar."

"Mau ngapain??" tanya Aileen lagi, pasalnya dia belum memasak untuk makan siang.

"Praktek biologi." jawab Regan enteng, laki-laki itu segera mengangkat tubuh Aileen dan membawanya naik.

"HAH??!!" syok Aileen, perempuan itu menepuk pundak Regan, "Regan!! Tapi aku belum masak!!!" serunya kesal.

AILEEN & REGAN [TELAH TERBIT]Όπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα