[ Selamat bengek eh- Selamat membaca ]
⚠️❗CERITA INI MENGANDUNG UWU-UWUAN, UNSUR BENGEK NGIK-NGIK, KEKERASAN, DAN KATA-KATA KASAR. JADI PEMBACA YANG BIJAK!
⚠️❗DILARANG KERAS PLAGIAT CERITA INI! BERKARYA DENGAN SUCI!
.....
"Dikala hati telah patah...
Jangan lupa Vote dan Comment sebanyak-banyaknya okee. Bantu share cerita ini ke teman-teman kalian agar kita bisa saling berbagi kebengekan.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Alankaa lagi liatin siapa?
YANG JADI SIDERS, SEMOGA MASALAHNYA CEPAT SELESAI YA. ❤️
***
Anak kecil yang berumur sepuluh tahun itu memeluk mamanya erat. Ia terlihat sangat menggemaskan, membuat mamanya sendiri ingin mencubit habis-habisan. Di samping anak perempuan itu, ada ayahnya yang sibuk menyisir rambutnya lembut.
"Mama," panggilnya.
"Iya, Sayang?"
"Mama sayang, kan, sama Sea?"
Ya, anak kecil itu Sea. Yulia, mamanya, tersenyum tipis lalu memberi kecupan di pipi Sea.
"Sayang banget!"
"Sea juga sayang!" balas Sea semakin erat memeluk mamanya.
"Kita nggak ditanya nih?" tanya Laras yang berada di samping Yulia.
"Sayang dong! Sea sayang sama Kak Laras dan Kak Laska!" ujar Sea bahagia. Ia beralih memeluk kedua kakaknya itu yang telah berumur enam belas tahun.
Laras dan Laska membalas pelukan adik kecilnya itu. Mereka sangat menyayangi Sea dan itu membuat Sea sangat tidak rela jika harus berpisah dengan mereka.Terbukti saat Sea membantah keras saat Rion berencana melanjutkan sekolah Laras dan Laska di luar kota. Sea menoleh ke arah Rion yang tengah tersenyum kecil.
"Sea juga sayang sama papah!"
Rion merentangkan tangannya. Memberikan ruang kepada Sea untuk mendekap tubuhnya. Dengan cepat Sea langsung melompat ke pangkuan Rion dan memeluk erat sang ayah.
"Papa sayang-sayang-sayang!" Rion mencium pipi Sea berkali-kali. Sang empu terkekeh lucu.
"Jangan tinggalin Sea ya," lirih Sea takut kehilangan keluarga manisnya ini.
"Nggak, Sayang," jawab Rion merapikan rambut Sea yang menutupi wajahnya.
"Sea takut."
Yulia menyentuh dagu Sea. "Mama, Papa, dan kakak-kakak kamu nggak akan pernah ninggalin kamu. Jadi, Sea nggak perlu takut ya," ucap Yulia lembut penuh kasih sayang.
"Promise, Mom, Dad?"
"Yes, Baby," jawab Rion dan Yulia.
Sea tidak bisa menahan air matanya lagi. Ia menenggelamkan kepalanya di dada bidang Rion. Laras dan Laska mendekat. "Sea tetep takut, hiks."
