37. Childish ⚠️

54.1K 2.8K 629
                                    

Ops! Esta imagem não segue as nossas directrizes de conteúdo. Para continuares a publicar, por favor, remova-a ou carrega uma imagem diferente.









"mami udah ah, Sean udah kenyang."

"lagi dong, Sean kan makannya baru tiga suap."

anak itu menggelengkan kepala dan menutup mulutnya. kini Bia sedang menyuapi anak sulungnya yang merengek-rengek saat tau maminya itu udah pulang kerumah.

"yah, kalo Sean makannya sedikit nanti mami mau pergi lagi aja."

"oke fine, Sean mau makan lagi. tapi gak mau sampe abis." ujar Sean, Bia tersenyum lalu kembali menyuapi Sean yang tengah bersandar di ranjang kamarnya.

Sean udah kangen banget sama nugget buatan Bia, tapi karena mulutnya yang masih terasa pahit jadi gak terlalu menerima asupan makanan.

"abis makan, nanti lanjut minum obatnya. abis itu istirahat lagi yaa."

"tapi mami gak bakalan pergi ninggalin Sean sama daddy lagi kan?"

"enggak, mami janji gak ninggalin Sean lagi." Bia mengecup dahi Sean lalu menyimpan piring ke nakas dan meraih obat-obatan yang ia sudah tulis oleh dokter Erick.

setelah menyuapi dan memberi Sean obat, Bia lalu menceritakan dongeng agar anaknya itu tertidur. dan sehabis dari kamar Sean, Bia menuju kamarnya untuk memeriksa Rey apakah suhu tubuhnya sudah normal atau masih tinggi.

"bobo ya, mami mau liat daddy dulu." Bia mengelus-elus pucuk kepala Sean lalu setelah itu ia bangun dan menutup pintu kamar.

ia bergegas menemui suaminya di kamar sebelah. Bia memeriksa suhu tubuh Rey dan alhamdulillah demamnya sudah menurun.

"makan yuk, aku suapin."

Rey menggeleng, ia malah menarik pelan tangan Bia dan merengkuh tubuh istrinya itu.

"gimana adek? udah check up belum?" tanya Rey sambil menelusupkan kepalanya ke ceruk leher Bia.

Bia mengangguk, tangannya mengelus rambut suaminya yang mulai panjang. "udah kemarin, alhamdulillah adek sehat-sehat aja. bulan depan udah mau cek detak jantung."

"aku yang anter ya, mau liat perkembangan anak aku juga."

"iya. ya udah sekarang makan ya, itu nanti keburu dingin nasi nya."

Rey gak mendengarkan Bia sama sekali, malahan sekarang ia tengah menciumi leher Bia. wanita itu memejamkan matanya merasakan deru nafas Rey yang sedikit panas karena ia masih sedikit demam.

gak dirasa tubuh Rey mulai berada di atas Bia tapi gak sampai menindih perutnya, ya kali Rey juga tau di dalam perut istrinya itu ada calon penikmat hartanya setelah Sean.

Rey mencium bibir Bia dengan seduktif, terhitung ada kali semenjak kepulangan mereka berdua untuk menjelajahi dunia Rey dan Bia hampir gak saling menyentuh satu sama lain. di tambah masalah kejadian dengan mantan istrinya Rey yang titisan dakjal, kayaknya mereka berdua lupa untuk menengok si adek bayi di dalam perut.

Submissive ✔ [ SEGERA TERBIT ]Onde as histórias ganham vida. Descobre agora