30. Khilaf

29.6K 2.9K 1.1K
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.







"Bia." Rey menahan tangannya saat Bia hendak masuk ke dalam mobil.

"aku mau pulang mas."

"biar saya yang antar."

"gapapa, sama supir aja. kamu temenin mantan istri kamu aja takutnya Sean udah sadar terus nyariin kamu."

Rey gak mendengarkan omongan istrinya, lalu ia menarik tangan Bia untuk keluar dari mobil dan masuk ke dalam mobilnya. Rey melajukan mobilnya dengan cepat, tapi Bia sama sekali gak mengomel atau misuh-misuh, ia hanya diam membisu sambil memandang ke arah luar jendela.

Bia juga bingung kenapa Anne bisa tau kalo Sean masuk rumah sakit, otaknya berpikir tidak jernih ia ingin suudzon kalo mungkin semalam Rey menghubungi Anne dan meminta manta istrinya itu untuk menemaninya.

astagfirullah Bia, jauh-jauhin pikiran kayak gitu. Rey gak mungkin masih berhubungan dengan mantan istrinya.

setelah sampai di rumah, Bia langsung keluar tanpa sepatah katapun. ia langsung masuk dan naik ke lantai atas. Rey semakin pusing karena beban masalahnya bertambah.

"kamu kenapa sih Bi?" tanya Rey yang mengikuti istrinya sampai ke dalam kamar.

"kamu yang kenapa, maksud kamu apa mas peluk-peluk mbak Anne kayak tadi?" bentar lagi terjadi perang dunia dikamar ini.

"kamu cemburu sama Anne? astaga Bia, kamu kayak anak kecil tau gak. kamu jangan lupa kalo Anne itu ibu kandungnya Sean."

Bia menoleh ke arah Rey dengan mata yang udah sembab.

"aku tau mas, tau banget kalo mbak Anne ibu kandung Sean sedangkan aku cuman ibu tiri. tapi kamu harus tau batasan, mas Rey dia itu mantan istri kamu. orang yang udah ninggalin kamu sama Sean!" emosi Bia akhirnya keluar, udah cukup dia disalahin dan dicuekin Rey seharian.

ia gak bisa pura-pura tegar kalo harus ngeliat suami dan mantan istrinya berpelukan didepan matanya.

seakan di pancing, amarah Rey juga memuncak dan gak sengaja menampar pipi Bia.

"jangan pernah kamu bahas lagi masalah yang ini Bia. kamu gak tau yang sebenarnya terjadi." rahang Rey mengeras saat mengingat kejadian enam tahun yang lalu.

Bia memegang pipinya yang terasa panas akibat tamparan yang dilayangkan oleh Rey, gak nyangka sama sekali kalo suaminya yang sangat mencintai dirinya itu berani melakukan kekerasan.

"sayang, ma-maafin saya."

"aku gak nyangka banget mas, kamu tega nampar aku buat belain mantan istri kamu."

"enggak gitu, saya gak bermaksud buat nampar kamu Bia." Rey ingin memeluk istrinya. tapi karena sakin hatinya Bia, ia mundur beberapa langkah menjauhi Rey.

"kalo kamu masih ada rasa ke mbak Anne gapapa mas, aku yang mundur."

seketika Rey memeluk Bia dengan erat, sumpah deh demi semua harta kekayaannya kalo Rey itu gak sengaja nampar Bia. ia cuman kebawa emosi karena Bia bawa-bawa masa lalunya.

Submissive ✔ [ SEGERA TERBIT ]Where stories live. Discover now