Zahin to Robin | III

BAGIAN 15

÷÷÷

Acara piknik dadakan sudah selesai, mereka benar-benar puas hari ini. Main sudah, makan juga sudah. Robin tak tanggung-tanggung saat akan melakukan piknik. Semua makanan tertata rapi. Walaupun sekarang, makanan itu sudah berada di perut masing-masing. Setidaknya Mesa sudah mengabadikan momen itu.

Mesa melihat teman-temannya yang sudah sibuk dengan dunianya sendiri. Garlien mencoba mengalihkan pandangan Vano dari bukunya.

Rivan yang sibuk dengan game di ponselnya padahal pacarnya ada di sampingnya. Nasip Zahin sama sepertinya, Robin juga sedang main ponsel padahal gadisnya ada di sebelahnya.

Tadinya Mesa juga sibuk dengan ponsel tapi tiba-tiba saja mati dan ia malas untuk mengambil charger Robin yang ada di kamar, terlalu jauh.

"Percuma kumpul kalo pada sibuk sama urusannya sendiri-sendiri," sindir Mesa sambil menatap temannya secara bergantian.

"Lo juga bakal main ponsel kalau seandainya nggak lowbat," jawab Garlien tepat sasaran.

"Main TOD yuk," ajak Mesa untuk mengganti topik pembicaraan. Perkataan Garlien emang seribu persen benar.

"Bosen ish, nggak ada game lain apa. Lo masih mau korek-korek kesalahan gue?" Rivan bertanya tanpa mengalihkan pandangannya dari gadget.

"Ya udah sih, kalo nggak mau ga usah ngegas," gerutu Mesa.

"Main whisper challenge aja yuk," saran Garlien.

Seketika Rivan menghentikan game-nya. "Kuy lah kita cek siapa yang paling budek," Rivan pernah memainkan permainan ini, dan ia lumayan handal.

"Hood, ambilin headphone sama iPad ya, gue nggak tau dimana soalnya," perintah Garlien.

"Oke."

Robin segera bangkit dari tempat duduknya, dia akan menyuruh pembantu untuk mengambilnya. Headphone itu ada di tempat karaoke.

"Lo mau kemana?" tanya Mesa saat melihat Zahin ikut berdiri.