30

324 62 12
                                    

Mimpi atau kenyataan?

140621

140621

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

....

"Qi'er...."

Tidur Yuqi terusik oleh suara ini. Terdengar seperti milik seorang wanita. Begitu familiar. Matanya perlahan terbuka. Dia melihat sesuatu yang tidak asing. Tapi itu bukan kamarnya di apartemen dan juga bukan kamar Lucas. Jika tidak salah, itu adalah kamarnya di masa lalu. Tapi bagaimana dia bisa berada di sana? Bukankah rumahnya yang dahulu telah dijual?

Perlahan dia bangun. Menyandarkan tubuh di sisi tempat tidur, dia mulai mempelajari situasi sekitar. Lemari, meja belajar, lantai serta dinding, tidak salah lagi, itu benar-benar kamarnya di rumah lamanya. Bagaimana dia bisa sampai di sana? Siapakah yang membawanya? Berbagai pertanyaan mulai memenuhi kepalanya.

Tiba-tiba saja pintu kamarnya terbuka. Wajah seorang wanita yang dia lihat. Tunggu. Dia bisa melihat wajah? Mata, hidung, bibir, alis, dia bisa melihat semuanya? Dia tidak percaya ini. Apakah dia sedang bermimpi? Dia bisa melihat wajah sekarang? Apakah Tuhan telah mengabulkan doanya?

“Sudah bangun?" Mendengar suara ini, rasa bahagianya digantikan oleh rasa bingung. Siapakah wanita ini? Tapi dari suaranya, dia mengenalinya. Tapi siapa? Tiba-tiba dia teringat sesorang? Wanita itu, apakah dia ibunya? Tapi bukankah ibunya sudah lama meninggal?

“Cepat mandi dan turun ke bawah untuk makan.” Selesai mengatakan ini, wanita itu langsung berbalik.

“Tunggu.”

Wanita itu memutar tubuhnya. "Ada apa?"

"Apakah.... Kau ibuku?" Dia ragu mengatakan ini.

Mendengar pertanyaan Yuqi, wanita itu tampak tersenyum dan hampir tertawa. "Ada apa denganmu? Apakah kau masih belum sadar? Tentu saja aku ibumu." Dia menggeleng.

Mendengar kata-kata ini, Yuqi tidak bisa tidak terkejut. Ibunya? Bukankah ibunya sudah lama meninggal? Apakah dia sedang bermimpi? Tapi.... Kenapa begitu nyata? Apakah dia kembali ke masa lalu?

"Cepat mandi." Wanita yang mengaku sebagai ibunya itu hendak memutar tubuhnya.

"Tunggu." Yuqi dengan cepat turun dari ranjang. Dia setengah berlari menuju ibunya. Dia kemudian memeluknya.

Ibu tampak terkejut. "Hei, ada apa?"

Yuqi diam. Hidungnya terasa masam. Setelah sekian lama, dia akhirnya bisa melihat wajah ibunya. Betapa bahagianya dia. Meskipun jika yang dialaminya saat ini hanya mimpi, dia tetap merasa bersyukur.

"Tidak ada. Aku hanya merindukanmu." Dia benar-benar begitu merindukan ibunya. Dia ingin memiliki waktu lebih banyak dengannya.

"Ibu juga merindukanmu, sayang." Ibu membalas memeluk Yuqi. Tak lama, pelukan dilepas. Ibu menyelipkan anak rambut Yuqi ke belakang telinga. Ditatapnya Yuqi dengan sebuah senyuman.

You're My Antidote | Lucas & Yuqi (Tamat) - 你是我的解藥 -Where stories live. Discover now