12

477 90 22
                                    

Ke Gereja

4:24 pm
050421

4:24 pm050421

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.....

Dia sudah melakukannya. Mencari sewaan rumah di berbagai tempat, tapi sialnya dia tidak bisa menemukan yang sesuai. Beberapa rumah sewaan telah penuh dan sebagiannya lagi memiliki harga yang tidak sesuai dengan kantongnya. Jadi secara mau tidak mau, dia harus tetap tinggal di apartemen Lucas. Meskipun Lucas sering bersikap tidak baik padanya, tapi itu lebih baik daripada harus mengeluarkan uang untuk membayar sewa.

Di hari minggu, dia berencana untuk pergi ke gereja. Awalnya, dia sudah jarang pergi beribadah, tapi semenjak dia mengenal Xiao Jun, dia menjadi ingin dekat Tuhan. Xiao Jun pernah mengatakan, jika kita dekat dengan Tuhan, maka Tuhan akan dekat dengan kita. Jika Tuhan sudah dekat dengan kita, maka segala sesuatunya akan menjadi mudah. Tuhan akan lebih mudah memberikan restunya kepada kita dalam segala hal. Yuqi ingin Tuhan dekat dengannya dan selalu menjaganya. Dia juga ingin beberapa doanya terkabulkan. Jadi dia mencoba taat beribadah sebagai upaya mendekatkan diri kepada Tuhan.

Sedang Yuqi bersiap untuk pergi ke gereja, Lucas tampak sibuk dengan laptopnya. Dia tengah mencari informasi tentang beberapa orang yang telah membuat Yuqi kehilangan tempat tinggal. Untuk mendapatkan informasi, itu tidak sulit baginya. Dia memiliki banyak kenalan dibidang pencarian informasi. Beberapa orang terjun ke lapangan dan sisanya menyebarkannya melalui jaringan. Untuk informasi yang telah dia terima, dia jelas harus mengeluarkan uang untuk itu, tapi dia tidak keberatan. Dia adalah jenis orang yang terlahir dari keluarga kaya, jadi untuk mengeluarkan uang, dia tidak perlu perhitungan.

"Mau ke mana?" Begitu dia melihat Yuqi menggenakan dress putih dan terlihat rapi, dia tidak bisa tidak bertanya.

"Ke gereja."

"Oh." Dia kembali menatap layar laptop.

Mendapat tanggapan seperti itu, Yuqi jelas mengerutkan kening.

"Hei, apa kau tidak pergi ke gereja?"

"Untuk apa?" Lucas masih fokus pada laptopnya.

"Kau...." Yuqi melotot. Bisa-bisanya Lucas bertanya seperti itu. "Ya tentu saja untuk beribadah. Memangnya untuk apa lagi?"

"Oh...."

"Hei! Apa maksudnya dengan oh?! Kau tidak ingin beribadah?!"

"Untuk apa? Tidak ada gunanya juga. Rajin beribadah tidak menjamin doamu akan terkabul."

"Kau! Siapa yang mengatakan itu padamu?!" Yuqi tidak habis pikir Lucas akan berkata seperti itu. "Jika kita rajin beribadah, Tuhan pasti akan mengabulkan doa kita. Kau tidak boleh berburuk sangka pada Tuhan."

Lucas tersenyum mengejek. "Aku sudah mengalaminya. Berkali-kali aku berdoa pada Tuhan, tapi hasilnya apa? Itu tidak ada hasil." Dia ingat, dia selalu berdoa pada Tuhan agar kutukannya segera hilang, tapi sampai sekarang dia masih memilikinya, jadi bukankah Tuhan tidak mendengar doanya?

You're My Antidote | Lucas & Yuqi (Tamat) - 你是我的解藥 -Where stories live. Discover now