Epilog : "Ayah harus bahagia."

1.8K 167 12
                                    

Ini tentang orang tua dan kasih sayangnya. Ini tentang bagaimana orang tua dihadapkan dengan sebuah kehilangan. Ini tentang bagaimana seorang ayah harus mengikhlaskan anaknya, yang rupanya ada cinta yang lebih besar dari Yang Kuasa ketimbang cintanya. Ini juga tentang seorang anak yang menciptakan kebahagiaan sebelum kata pamit keluar dari bibirnya.

Takdir Tuhan memang sudah mengatakan secukup itu umur Aldebaran hingga dirinya menghembuskan nafas terakhir. Meskipun singkat, bukan berarti dirinya lemah, bukan berarti dirinya menyerah, sebaliknya Aldebaran sudah begitu kuat hingga tubuhnya tak lagi sanggup, Aldebaran sudah berjuang hingga Tuhan sendiri yang memintanya menyerah.

"Buna ..., ini makam Bang Al ya?" terka seorang anak kecil dalam rengkuhan sang Ibu.

Lyara tersenyum manis, "Iya. Abang kamu yang sudah pergi jauh, setelah banyak menciptakan kebahagiaan buat buna sama ayah."

Aji mengangguk kecil, "Tapi kenapa Bang Al harus pergi, bun?"

Giliran sang Ayah yang menurunkan tingginya, demi menyamakan dengan anaknya, "Karena tugas Bang Al sudah selesai. Dia sudah berjuang keras selama ini, makanya sekarang dia sudah beristirahat."

Aji sontak memeluk Lyara erat, "Buna ... kata ayah Bang Al sudah istirahat, buna jangan nangis lagi ya, malem-malem. Kalo buna nangis, Aji juga ikutan nangis terus nggak jadi tidur."

Damar menatap sang Istri sendu, memang setiap Lyara menidurkan Aji, wanita itu selalu menangis teringat pada Aldebaran yang pergi dalam tidurnya. Cinta seorang Lyara untuk anak-anaknya tidak akan pernah terputus, sekalipun salah satunya sudah pergi. Begitu juga Damar, berulang kali pria itu belajar dari kesalahan. Damar sudah mengerti apa artinya melepas.

"Ji, sekarang kita berdoa bareng buat Bang Al ya?" pinta Damar.

Aji mengangguk lagi antusias, "Siap, yah!"

Aji memejamkan matanya sambil mengangkat kedua tangan, "Ya Allah ... jaga Bang Al-nya Aji disana, ya? Aji janji bakal jaga kebahagiaan buna sama ayah yang udah dititipin sama Bang Al."

So guys, cuman sampai disini perjalanan Al ya?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

So guys, cuman sampai disini perjalanan Al ya?

Buat cerita selanjutnya dari aku, kalian bisa langsung cek work aku ya!

(Tapi besok paling ku promote sie)

(Tapi besok paling ku promote sie)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Say goodbye to Aldebaran!💚

Ayah dan Al [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang