‗ ❍ [page 014] ¡! ❞

1.7K 328 56
                                    

felix berjalan menaiki tangga yang begitu gelap menuju atap sekolah. ia hendak mencari hyunjin untuk mencoba baju panggung mereka yang sudah datang hari itu.

ia sudah mencari kemana mana. bahkan ke ruang band MAHES yang berada di gedung berbeda dengan kelasnya namun tetap nihil. 

jisung menyarankan mencari di atap sekolah, hyunjin biasa bertapa disana.

yahh semoga saja hyunjin ada. felix sudah capek mengukur luas sekolah dengan kakinya.

"ahh hyunjin!" kata felix mendapati sosok itu tengah duduk di sisi pagar jaring besi yang tinggi.

"aku berjanji akan mencarimu putri!! bahkan ke seluruh penjuru dunia manapun aku harus bertemu denganmu!!"

felix batal mendekat. ia memilih bersembunyi di balik kontainer. ia terkesima memerhatikan hyunjin yang berlatih sendirian. melihat hyunjin yang fokus dan serius sangat baru di mata felix.

ia terlihat berkali lipat lebih tampan dari biasanya.

he looks like a real prince.

"astaga.. gak ada kaca anjir. gue harap ekspresi gue gak cringe" keluh hyunjin sambil menatap kertas dialog.

felix tersenyum, "hyunjin selalu kelihatan ganteng dan keren kok..."

"HWANJER"

"eh jin? kamu gak papa?" tanya felix pada hyunjin yang kesandung kakinya sendiri.





"dasar bocil. jangan ngagetin gitu dong!" seru hyunjin kesal sambil mengusap tengkuk belakangnya. sumpah, kepala hyunjin jauh lebih kuat daripada helm.

sejak awal ff ini dibuat kepalanya selalu kena sial dan luar biasa sekali masih hidup sampai sekarang '-'

"tapi aku beneran jujur kok.." felix memajukan bibirnya saat hyunjin menolak dikasih plester.

bukan kenapa napa sih, hyunjin gak berdarah kok lagian hyunjin gak akan mau menerima plester pink bergambar pink panther itu.

"sungguh? tapi lu selalu bikin ekspresi jijik kalo latihan drama sama gue" kata hyunjin sangsi.

"itu dulu waktu masih gak suka sama kamu"

"sekarang?" tanya hyunjin menaikkan sebelah alisnya.

"em... suka."

"really?!"

"....sama pangeran philip."

hyunjin merengut, "bukan hyunjin?"

"kalau hyunjinnya nanti aja deh hehehe" ujar felix senang kemudian duduk di atas kontainer sambil mengayun ayunkan kakinya.

mata felix terpejam ketika angin yang cukup kuat menerpa dirinya. felix menatap sekitar, panorama dari kejauhan terlihat indah di mata felix. lapangan bola yang luas terlihat ramai dengan murid yang sibuk membangun stan berjualan.

semuanya terlihat kecil dan indah. felix seperti terisolasi dari dunia sekarang dan ini terasa sangat damai.

"gimana caranya kamu nemu tempat sebagus ini? atap sekolah dikunci dari siswa kan?" tanya felix heran.

"gue nyolong kuncinya dari pak yanto satpam. gue juga heran kenapa bapaknya belum nyadar sampai sekarang." kata hyunjin ikutan duduk di sebelah felix.

"you are unbelievable..." felix mengatupkan bibirnya yang terus menganga sejak tadi.

hyunjin terkekeh. ia membuka kresek putihnya dan mengeluarkan roti daging serta dua kotak susu, "mau makan siang dulu?"

"mau!! aku mau susu pisangnya!" seru felix berbinar menatap kotak susu berwarna kuning. hyunjin hanya tertawa melihat felix yang terlihat seperti anak anjing yang antusias.

hyunjin merobek roti isi daging itu menjadi dua. syukurlah ukurannya cukup besar sehingga bisa dimakan untuk orang dua. ia memberikan separuhnya untuk felix dan separuhnya lagi dia makan.

itu adalah makan siang yang tenang. angin sesekali menerpa wajah mereka. suara yang tenang itu dan suasana yang damai sedikit banyak membuat felix mengantuk. perlahan kepalanya mulai berat untuk diajak tetap tegak.

hyunjin tersenyum kecil, "kemarilah"

ia menarik lembut kepala felix dan disandarkan di bahunya. sangat mengejutkan karena felix sama sekali tak melawan. setelah menemukan posisi yang nyaman felix tertidur dengan cepat.

hyunjin memandang bocah mungil yang tertidur di bahu lebarnya. felix terlihat sangat aman dan nyaman dalam dekapan hyunjin.

hyunjin bisa mencium aroma lemon madu dari rambut pirang felix. terasa lembut dan menyegarkan. sesekali ia membelai rambutnya perlahan membuat felix semakin terlelap.

ia menghela napas lirih takut membangunkannya.

"felix, kamu lucu banget..."

"...kapan aku bisa memilikimu?"






seungmin menyatukan kedua alisnya dengan frustasi, "hyunjin belum ketemu?!?!?"

"hahhh?! felixnya juga ilang?!?!?!"

"astaga, siapapun yang punya nomornya felix tolong kabarin dia dong"

"umm hapenya disini, min" kata eric mengambil hape felix di lokernya yang terus terusan bergetar karena spam chat dari seungmin.

"ARRGHHH DUA KECOAK ITU!!"

© PARFAIT, 240621

poor seungmin ditinggal pacaran sama hyunlix :'(

❪ 恋 ❫ PARFAIT • hyunlix ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang