‗ ❍ [page 007] ¡! ❞

2.1K 390 147
                                    

entah kenapa seungmin merasa bersalah. rasanya seperti tidak benar memaksa felix untuk memerankan tokoh utama bersama dengan seseorang yang pernah menyakiti masa lalunya.

selama ini ia mengira lucu sekali melihat hyunjin dan felix bertengkar seperti pasangan yang menggemaskan. tidak pernah menyangka felix pernah disakiti seperti itu.

"seungmin.. hei seungmin!! seungminaaa" felix melambaikan tangan di depan temannya itu.

"oh maaf. ada apa felix?" seungmin kembali mengecat papan untuk bahan properti mereka.

"kamu nggak dengerin kalau kucingku beranak lagi ya?" felix cemberut.

"denger kok! kucingmu si mochi itu kan?" kata seungmin mengingat kucing berbulu putih tebal itu. yang selalu mau diculik minho tiap kali ia mampir ke rumah felix.

"kalo gitu sebutin siapa nama bayi kucingku yang baru." felix menatap seungmin menyelidik.

"ups..." seungmin tersenyum kaku. gimana bisa menyebutkan namanya, ia saja tak tahu ada berapa kucing baru felix.

"huft... kamu pasti lagi banyak pikiran" kata felix mendekatkan diri ke arah seungmin. menatap matanya dalam dalam. seungmin hampir saja kena serangan jantung.

seungmin perlahan mundur dari posisinya. ia tak bisa menahan felix karena tangannya kotor dan basah kena cat, "k-kenapa tiba tiba?"

felix tersenyum simpul lalu hanya mengangkat bahu, "entahlah.. tapi kalau kamu butuh teman buat diajak curhat aku selalu ada ya~"

damn, why you always like this.

seungmin melanjutkan lagi mengecat papan saat felix sudah mundur dari posisinya. felix melanjutkan menata properti drama di dalam kardus sambil berceloteh lagi tentang awan juga tiga bayi kucingnya yang ternyata bernama upin ipin dan apin.

seungmin tertawa dalam hati mendengarkan kicauan felix. tanpa mengabaikan betapa manisnya felix yang cepat peka saat seungmin sedang melamun. orang kejam mana yang berani membuat lelaki seperti ini menangis?

"seringkali aku pengen lindungi kamu dari semua hal buruk dari dunia ini."

felix menaikkan alisnya. kebingungan dengan celetukan seungmin. ia berhenti menggulung kain merah dan menatap seungmin penuh tanda tanya.

"habisnya kamu lucu sih. aku belum pernah ngeliat cowok yang seceria ini nyeritain kucingnya beranak." seungmin mengusak rambut felix.

"huh? padahal aku gak beda jauh sama pacarnya jisung"

"kita anggap saja dia gak ada di kamusku oke?" seungmin tersenyum evil. like always, kapan saja siap untuk mengibarkan bendera perang setiap bertemu minho.

"seungmin aneh deh hari ini. udah lah, aku mau bawa ini ke aula sekolah" felix mengangkat kardus besar berisi berbagai macam properti itu.

ia sedikit tersandung saat hendak berdiri karena saking besarnya kardus tersebut dan betapa banyak isinya. tetapi bagaimanapun, felix berhasil berdiri dan berjalan keluar kelas.




BRUUKKK

felix tersandung. menabrak seseorang karena tidak bisa memerhatikan jalan dengan baik karena kardus sialan itu. ia memjiat keningnya yang sakit sampai kemudian tersadar sudah ada di atas hyunjin.

keduanya diam terpaku menatap satu sama lain. hyunjin setengah berbaring merengkuh pinggang felix. tangan kanan felix beristirahat di dada hyunjin.

teman2 yang lain tak berani bersuara memandang kedua lelaki tersebut. hanya beberapa detik saja wajah keduanya mulai memerah dan mengingat bahwa mereka masih musuh.

"so you just fall for me..." hyunjin menyeringai.

"shut up bitch" felix menampar hyunjin sebelum ia segera berdiri dan melarikan diri dari pandangan publik yang mengarah pada keduanya.

"si anjir. dia bahkan gak minta maaf!" hyunjin menggeram kesal lalu beranjak duduk membenarkan letak seragamnya yang berantakan karena kejatuhan felix.

"baik pangeran phillip sekarang kamu aja yang bawa barang2 ini ke aula ya" kata seungmin membantu menata barang barang kembali ke dalam kerdus.

"kok gue?! ini bukan tugas gue woi!!" hyunjin lagi lagi menggeram kesal sambil menyumpahi felix dalam hati.

"karena cuman kamu yang bolos bikin properti hari ini." jawab seungmin apa adanya.

"lu temen deketnya felix kan? perasaan deket banget kalian. astaga pantes aja ngeselin kaya gini. pasti ketularan itu bocil" hyunjin mengambil properti yang berserakan dan memasukkannya ke dalam kardus.

"temen dekat atau bukan, gak penting. yang penting sekarang aku harap kamu segera minta maaf sama felix. aku gak mau drama kita gagal hanya karena masa lalu."

darah hyunjin seolah mendidih. kelebatan memori 4 tahun yang lalu muncul lagi di kepalanya. "siapa bilang gue bawa bawa masa lalu."

"aku."

"ada hak?"

"aku ada hak buat ngelindungi felix dari orang seperti kamu" seungmin kembali berkata dengan keras kepalanya.

kalimat itu entah kenapa membuat hyunjin semakin marah saja, "lu... siapanya felix?"

"kenapa banget pengen tahu?"

"lu ngeselin juga ya jadi orang"

"seenggaknya aku gak akan mau melukai hati orang lain seperti seseorang."

hyunjin mengepalkan tinjunya. seungmin semakin menyatukan alisnya menatap hyunjin dengan tatapan tak suka. tanpa disadari kabut emosi mulai menggumpal dalam ruang kelas itu.

sementara yang lain hanya bisa diam tak tahu harus melakukan apa.

© PARFAIT, 170621

hyunlix siapa gue cuman tau seunglix ;-;

❪ 恋 ❫ PARFAIT • hyunlix ✔Where stories live. Discover now