"Buruan Gilang!!"

Gilang menoleh, tersenyum menyeringai sambil menopang dagunya. "kayak tadi dong manggilnya,"

Nayara bersedekap dada, memalingkan wajahnya ke arah jendela. "nggak ada pengulangan!" Tegas Nayara.

Mengangkat bahunya dengan acuh, "gue nggak rugi sayanggg," balas cowok itu kemudian melanjutkan main gamenya.

Nayara jengkel melihat itu, menghentak-hentakan kakinya dengan kesal. "Yaudah sekalian nggak jadi aja."

"Dihh, masa gitu nggak asik ah," cowok itu berdecak sebal, langsung menghampiri Nayara merayu istrinya itu.

"Tidur bareng ya Yara, nanti boleh makan samyang deh," ujar cowok itu, memegang lengan Nayara sembari mengusap-usapnya.

"Yaa... Ya... Tidur bareng okeyy?" Cowok itu mengedipkan matanya, bertingkah seperti anak kecil yang sangat polos.

"Janji deh, boleh makan samyang," cowok itu mengangkat jari kelingkingnya ke hadapan Nayara, memasang wajah tersenyum sekalem mungkin.

Cowok itu tersenyum saat tangannya berhasil ia kaitkan ke jari kelingking Nayara. "Janji!!" Serunya.

Nayara terkekeh, mencubit perut cowok itu. "Nggak ada yaa, gue nggak bilang gitu," ucapnya tak terima.

Gilang tersenyum miring, meninggalkan Nayara menuju kasur. "Nggak bisa sayang, keputusan mas suami nggak bisa di ganggu gugat titikk!!"

Help Nayara prenn, rasanya Nayara ingin menghilang dari bumi saat ini.

🐳🐳

Gilang menggeliat, mengucek matanya beberapa kali guna menyesuaikan pencahayaan yang masuk.

Cowok kalem itu menatap objek didepannya yang masih tertidur pulas. Muka yang biasanya marah-marah kini terlihat damai saat tertidur, hingga tak sadar tangan cowok itu sudah berada di ambang udara untuk mengelus surai coklat milik istrinya.

Tersenyum simpul, Gilang mengacak-acak rambut Nayara membuat sang empu terganggu dengan kegiatannya. "Good morning Yaraa!!" Kata cowok itu, berbisik tepat di sebelah telinga Nayara.

Suaranya yang serak khas orang bangun tidur membuat Nayara membuka matanya karena terganggu.

"Emmm," Nayara mengucek matanya, berusaha mengumpulkan semua kesadarannya. Cewek itu bangun bersandar pada kepala ranjang sambil menatap Gilang.

"Morning too Gilang," balas Nayara sambil mengucek matanya. Tersenyum kaku setelahnya.

Gilang tersenyum, menarik kedua pipi Nayara membuat cewek itu cemberut. "Morning kiss," cowok itu menunjuk bibirnya, memasang wajah imutnya membuat Nayara tersenyum geli.

Nayara mencibir, menusuk-nusuk perut cewek itu dengan tangannya. "Nggak ada kiss-kissan, cepetan mandi ah," katanya, kemudian beranjak dari tempat tidur.

Gilang segera bangun, menyamakan tubuhnya dengan cewek itu. "Pamali lohh nolak permintaan mas suami," katanya, menghadang jalan Nayara yang akan ke kamar mandi.

Nayara jadi termenung mendengarnya, sedikit menggaruk kepalanya karena perkataan Gilang ada benarnya juga.

Cowok itu tersenyum penuh arti, berhasil juga mempengaruhi cewek itu. "Ayo kasih kiss dulu," ucapnya menujuk bibir.

Ini Gilang kesambet apaan ya?? Ko bisa berubah jadi semenggemaskan ini??

Mana Gilang yang suka misuh-misuh nggak jelas, mana cowok pemarah yang suka nyuruh-nyuruh nayara??

Sepertinya sudah tenggelam, tergantikan dengan Gilang yang berusaha menjadi yang baik untuk Nayara, seperti ucapannya kala itu.

Gilang jadi greget sendiri, menunggu Nayara yang masih terdiam dari tadi.

Mempercepat waktu, Gilang mendekat mengecup bibir cewek itu dengan kilat setelahnya pergi meninggalkan Nayara karena takut kena omel.

Nayara mengusap bibirnya, tersenyum geli setelahnya. "Gilang awas yaaa!! Nggak gue kasih makan nanti."

"Santai aja Yara, nanti nggak gue kasih uang jajan. Impas kann sayanggg??" Teriak cowok itu dari luar.

🐳🐳

"Belajar yang bener yaa," ucap Gilang, bersandar di pintu kelas Nayara.

Mengangguk patuh layaknya anak kecil, itu yang Nayara lakukan. Tersenyum senang karena merasa di perhatikan, walau sesederhana tadi.

Gilang menyentil kening Nayara, "jangan ngangguk-ngangguk doang," katanya, membuat mood Nayara langsung turun.

Nayara mengusap-usap keningnya, cemberut kesal karena ucapan cowok itu.

"Jelek Yara, nggak usah gitu,"

Tuh kan, baru juga seneng diperhatiin walau nggak seberapa. Sekarang udah balik lagi sifatnya yang membuat Nayara kesal.

Nayara cemberut kesal langsung melangkah memasuki kelas namun Gilang menarik tasnya, membuat ia berbalik dengan satu alis terangkat.

"Jangan ngambek nanti jeleknya ilang," Gilang terkekeh setelahnya, mengacak rambut Nayara membuat perut cewek itu merasakan gejolak aneh.

Bentar, ini yang di acak rambutnya, kenapa hatinya yang berantakan yaaa?

Gilang memperdekat jarak, meraih rahang cewek itu kemudian mengecup pipinya dengan kilat.

"Dahhh, belajar yang bener mbak istri,"

Setelah itu Gilang berlari terburu-buru, sudah hapal dengan reaksi nayara yang pasti akan berteriak atau memukulinya karena menyerangnya tiba-tiba.

Nayara tersenyum geli, tak menyangka efeknya akan seperti ini. Bibirnya kembang kempis menahan senyum serta perutnya yang merasakan gejolak aneh, seharusnya Nayara tidak merespon seperti itu tapi dia malah sebaliknya.

🐳🐳









Alhamdulillah akhirnya aku bisa up 🐳

Mana nih bucinnya mas Gi?

Asli greget bgt akutuuu

Mau up lagi kapan?











19:27  || 23 Juli 2021

CERITA KITA ( ON GOING )Where stories live. Discover now