Sial!!! Gilang otaknya dangkal!

"Gilang!!!"

"Gue cincang tau rasa Lo,"

Gilang tertawa puas. Memeletkan lidahnya pada cewek itu. "Wlee,"

Nayara menahan kesalnya. Mengepalkan kedua tangannya sambil berkomat-kamit tak jelas.

"YARA BIBIR LO MANIS, GUE MAU COBA LAGI,"

Rasanya tubuh Nayara melemas. Menutup bibirnya rapat-rapat dengan mata terpejam.

Gilang emang hobi banget buat jantung Nayara pindah tempat.

Rasanya Nayara pengen ngutuk Gilang jadi cowok kalem seperti semalam. Tidak menyebalkan seperti sekarang.

"KALO BOLEH, NANTI GUE KASI ES KRIM,"

Damn!! Cowok itu sengaja membuat Nayara naik darah.


***




Pulang sekolah Nayara langsung rebahan di sofa tanpa ke kamar dulu. Cewek itu menyalakan televisi, memilih Channel yang ia suka.

Seharian ini ia sangat cape, apalagi tadi di sekolah pelajaran olahraga yang membuat dirinya malas nauzubillah.

Nayara memandang cowok di depannya yang sedari tadi menatap ke arahnya dengan wajah tersenyum.

Ini, pasti Gilang ada maunya.

"Kenapa si Gi senyum-senyum terus?" Nayara bertanya sambil merubah posisi rebahan nya.

Cowok kalem itu jadi mengusap wajahnya berpindah tempat duduk menjadi di samping Nayara.

Nayara jadi menggerutu sebal. "Ihh ngapain pindah? Sana ah nggak muat ini,"

Gilang malah semakin mendekatkan tubuhnya dengan Nayara. Mencondongkan badannya ke dekat telinga cewek itu, kemudian berbisik tepat di telinganya. "Kancing baju Lo kebuka,"

Nayara melongo langsung saja bangun dan menutupi tubuhnya dengan tangan. "Gilang!! Lo liat ya?" Tanyanya, membelakangi cowok itu. Setalah kancingnya terpasang, Nayara membalikan badannya.

Gilang mengangguk pelan, membuat pipi cewek itu memerah malu. "Dikit doang si,"

Nayara berlari ke arah Gilang, menyerang cowok itu dengan pukulan tangannya. "Ihhh ngeselin!"

"Yara berenti ih," Gilang memberengut kesal. "Sakit tau,"

"Abisnya ngeselin," Nayara semakin brutal memukul sana sini tubuh cowok itu.

"Berenti elahh," cowok itu tertawa geli saat Nayara menggelitiki tubuhnya. "Ahahaha Yara berenti ih,"

"Yara, nanti gue nggak nafsu makan,"

Nayara menulikan pendengarannya, terus saja menghelitiki tubuh cowok itu sampai kehabisan tenaga.

"Ihh udah dong," Gilang menyilang kan tangannya, namun Nayara tak menggubris itu.

Nayara maju, menggelitik pinggang cowok itu membuat tubuh Gilang melonjak geli. Emang, Nayara cari mati ni?

"Aaa Yara berenti ga?"

Nayara tersenyum mengejek, memeletkan lidahnya pada cowok itu. "Wlee... Wlee.... Nggak denger,"

Gilang menyeringai. Rupanya cewek itu sengaja cari masalah dengannya. Lihat saja Gilang akan membalasnya lebih dari ini.

Gilang menangkap tangan Nayara, memutar tubuh Nayara menjadi gadis itu yang tertidur.

Tersenyum menyeringai menatap istrinya yang menampilkan wajah terkejut. "Ihh lepasin nggak?" Nayara memasang wajah galak, Gilang mana takut yang ada cowok itu tertawa terpingkal-pingkal.

Nayara jadi takut, apalagi pas liat mata Gilang yang seolah-olah ingin menelanjanginya habis-habisan.

Tanpa aba-aba cowok kalem menggelitik Nayara membuat tubuh Nayara menggelinjang tak beraturan. "Rasain wlee..."

Memasang wajah melas supaya Gilang kasihan nyatanya cowok itu malah semakin gencar menggelitiknya hingga dirinya merasakan badannya lemas.

"Stop Gi, badan gue lemes anjirrr," ucap Nayara di sela-sela tawanya.

"Gaakan sebelum Lo bilang Gilang ganteng Nayara sayang banget," cowok itu tertawa setelahnya, lanjut menggelitik Nayara lagi.

Nayara cemberut, rasanya ia benar-benar lemas. "ahaha Gi udah ah, cape gue,"

Gilang mengangguk. "Yaudah cepetan ngomong yang tadi,"

"Ahaha yang mana si? Badan gue lemes semua iniii," rengeknya, berusaha menghentikan cowok itu tapi tak bisa.

Gilang tak menanggapi terus saja menggelitik pinggang Nayara. Dilihatnya gadis itu yang sudah lemas dan tidak memberontak membuat ia ingin menyudahinya.

Cowok kalem itu mendekatkan wajahnya dengan wajah Nayara. "Nggak usah deket-deket ah," Nayara mendorong cowok itu namun karena sudah kehabisan tenaga tangannya mleyot begitu saja.

Sial!! Tangan Nayara emang nggak bisa di ajak kompromi. Sekarang jarak mereka sangat dekat, hidung keduanya menyatu membuat nafas masing-masing terdengar.

Gilang menyelipkan helaian rambut cewek itu ke telinganya, memandangi Nayara yang menampilkan wajah ketakutan. Kepalanya ia miringkan, meraih dagu gadis itu kemudian mendaratkan bibirnya di bibir cewek itu.

Mata Nayara membola kaget, apalagi jantungnya yang mendadak langsung tremor, parahnya bukan jantung saja rasanya semua tubuh Nayara ikut Tremor. Lemes udah Nayara, nggak bisa apa-apa.

Beberapa saat hanya saling menempel, namun cowok kalem menggerakkan sedikit bibirnya, menyesap bibir bawah cewek itu yang terasa manis.

Nayara tak kuat. Rasanya lemas sudah, menggerakkan tangannya berusaha menyudahi itu namun ia tidak bisa, tubuhnya lemas.

"Mmm... Gi u-udah,"

Gilang melepas ciumannya, mengusap bibir cewek itu yang sedikit basah. Membenarkan rambut Nayara yang berantakan seraya membisikan sesuatu. "Lain kali bales,"










***



Istighfar dulu guyss🤣😭😭😭

Huh, tarik nafas buang.

Gimana part ini? Gilang meresahkan tauu

Kapal Zio Nayara aman?

Sampai jumpa di chapter selanjutnya 💛🦋💛











Istri sahnya mas terangggg ❤️❤️❤️❤️❤️

CERITA KITA ( ON GOING )Where stories live. Discover now