Episode 23

266 30 0
                                    

"Bagaimana keadaan disana, Sheep?" ucap Sehun pada monitor besar yang terpampang di hadapannya.

"Tidak terlalu menyenangkan. Bagaimana dengan Luhan?"

"Baik." jawab Sehun sambil melihat Luhan yang mematung sejak memasuki ruang besar di dalam kediaman Park.

Ia sama sekali tidak bisa menebak jika ada sebuah ruangan berukuran besar, lebih besar daripada aula kampusnya itu berisikan dengan monitor-monitor yang berjajar penuh dan berukuran besar. beberapa monitor itu menampilkan beberapa rekaman lalu lintas jalanan kota Seoul, rekaman CCTV yang terpasang di kediaman keluarga Zi dan Wu, bahkan monitor paling besar disana memperlihatkan peta dimana terdapat titik merah sebagai tujuannya.

"I-ini?"

"Titik dimana Baekhyun disekap, ya kita tau." ucap Byun Yunho yang ternyata sudah berada disana bersama dengan Byun Heechul.

"Surprise! Hello, dear. Sepertinya kamu kaget ngeliat kami semua ada disini?" sapa Heechul dengan ceria, sangat tidak masuk akal jika situasinya Baekhyun sedang diculik oleh musuh mereka.

"Kamu bingung, hm?" tanya Heechul sebelum memeluk tubuh Luhan yang tiba-tiba bergetar karena menangis. "Hush, now. Kamu baik-baik aja sekarang, begitu juga dengan keluargamu. Jangan menangis, hm." bujuk Heechul sambil mengusap punggung Luhan.

"Maaf, aku minta ma-maaf." isak Luhan. Ia benar-benar merasa bersalah dan tidak pantas disebut sebagai sahabat tetapi kedua orangtua Baekhyun benar-benar tidak menaruh benci padanya.

"Tidak perlu meminta maaf, Baekhyun juga tau kalau kamu terpaksa ngelakuinnya." kata Heechul sekali lagi menenangkan sahabat anaknya itu.

"Kami memang mengetahui rencana penculikan itu sudah lama, bahkan masalah kecelakaan itu." kata Yunho yang masih tidak melepaskan pandangannya pada monitor besar yang memperlihatkan posisi markas keluarga Zi. "Zi Tua brengsek itu pikir kalau kami tidak akan mengetahui rencananya, huh? Sombong sekali egonya itu." sambungnya lagi dengan nada meremehkan.

"Setelah kecelakaan itu, kami mulai meminta bantuan dari keluarga Park untuk menggali lebih dalam informasi itu. Sebagai imbalannya, keluarga Byun akan membantu dalam misi apapun yang dilakukan oleh keluarga Park maka dari itu masalah keluarga Kim kemarin kami meminta Baekhyun untuk ikut ambil andil walaupun dia tidak terlalu tau detail pastinya." Yunho menjelaskan semua itu ada Luhan yang sekarang sudah terlihat lebih tenang.

"Pria tua itu pikir kami tidak bisa melakukan apa-apa? Hahaha!" gelak tawa membahana di dalam ruangan itu.

"Semuanya sudah berkumpul?" tanya Siwon yang baru saja memasuki ruang kontrol itu. Disana terdapat sekitar 30 orang yang berdiri menyambut kedatangannya termasuk sahabat-sahabat Chanyeol.

"Lakukan briefing sekarang, Chan." ucap Siwon pada Chanyeol yang sedari tadi melihat tablet di tangannya, mendengar ucapan ayahnya ia langsung berdiri dan berjalan mendekati monitor besar tersebut agar semua orang disana bisa melihatnya.

"Ladies and gentlemen, welcome to The Phoenix!" tidak ada suara apapun yang terdengar kecuali suara tegas dan berat milik Chanyeol. Semua orang disana menatapnya dengan tenang, kecuali Luhan. Masih banyak pertanyaan di kepalanya tentang siapa keluarga Byun dan juga Park, tetapi ia tau jika ini bukan waktunya sesi tanya jawab.

"Seperti yang sudah bisa kita prediksikan, umpan telah dimakan oleh pihak mereka. So, it's time to playing, boys! Ingat aturan bermain kita?" tanya Chanyeol.

"Jangan sisakan apapun!" teriak Johnny dari tempatnya berdiri.

"Don't get hurt, unless it's necessary!" ucap Jeno.

"Ambil semua apa yang mereka rampas dari Phoenix!" teriak Mark

"Dan yang terpenting, HANCURKAN MEREKA!" kata Jaehyun sambil menyeringai.

"Sehun, katakan pada Lay untuk mengatur titik temu kita." kata Chanyeol pada Sehun.

"Lay? Lay tau tentang ini?" tanya Luhan dengan bingung. Bagaimana mungkin Lay bisa tau tentang ini daripada dirinya? Bahkan Lay yang menyuruhnya untuk datang kemari meminta bantuan dari keluarga Park.

"Oh, dear. Lay adalah salah satu agen ganda kami yang terbaik." kata Sehun sambil melepaskan cengirannya. "Kamu tidak penasaran 'kan kenapa dia menyuruhmu untuk menemui kami?"

"Ku-kupikir dia hanya ingin meminta bantuan." kata Luhan terbata-bata.

"Lay adalah agen ganda yang sengaja menyusup masuk ke lingkaran keluarga Zi, satu tahun lalu tepatnya." terang Chanyeol. "Lebih tepatnya adalah menjagamu dan Baekhyun dari lingkaran Tao dan Kris."

"Mereka sudah menjadi incaran kami semenjak kecelakaan itu terjadi, beruntungnya kita sudah berteman dengan mereka jadi tidak susah untuk mencari celanya. Kris pikir kami mempercayainya dan mencoba untuk membajak semua informasi perusahaan. Tetapi yang ia tidak tau adalah, Lay berhasil meretas akses di rumah keluarga Wu dan Zi tanpa adanya kesalahan."

"Hanya kamu, Lu. Kamu yang gak dipercaya sama mereka." kata Sehun sambil memandang wajah Luhan. "Karena itu tugas Lay bertambah dan ia harus cepat-cepat menyingkirkanmu keluar dari sana." sambungnya lagi.

"Tapi Tao? Tao juga gak mau Baekhyun kenapa-napa!"

"Karena itu Lay masih berada disana. Memastikan Tao, Baekhyun dan juga keluargamu baik-baik saja." ucap Siwon. "Tenang saja, semuanya sudah dalam kendali."

"Sekarang —Apakah kalian semua siap bermain, boys?!" Teriak Siwon pada mereka semua yang bertugas untuk misi ini.

"Bawa pulang calon menantu keluarga Park beserta mereka yang berada disana! Khusus untuk Zi dan Wu tua itu, lakukan sesuai protokol!"

"NOW, DISMISS AND READY TO MISSION!"

[✔] Always Trapped By You! ∣ ChanBaekWhere stories live. Discover now