26

1.9K 590 104
                                    

Jangan lupa vote dan comment -!

-

Kegiatan makan Jaehyuk terhenti. Dia melihat Mashiho masuk ke dalam dapur dan membuka lemari pendingin. Jarak dapur dan ruang makan yang lumayan dekat membuat Jaehyuk mengetahui apa yang dilakukan Mashiho

Jaehyuk melihat Mashiho meminum air es langsung dari botol. Jaehyuk sedikit terheran dengan itu, biasanya Mashiho selalu menuangnya lebih dulu ke gelas. Lelaki yang memiliki rambut berwarna ungu muda itu terlihat sangat terburu buru, bahkan dia tidak minum dengan pelan

Tumpahan air dari mulutnya mengenai kaos hijau muda yang dipakainya

"Mashi, kok lo kelihatan buru buru. Mau kemana?" sedari tadi Jaehyuk penasaran dengan Mashiho. Sebelum menjawab, Mashiho mengusap mulutnya menggunakan tangan, lalu memasukkan botol yang tadi digenggamnya ke dalam lemari pendingin

"Gue ada urusan," jawabnya singkat, tanpa menunggu balasan dari Jaehyuk, Mashiho segera berlari kecil meninggalkan dapur dan pergi keluar tanpa pamit pada siapapun

Jaehyuk hanya diam termenung. Lalu setelahnya, dia hanya mengedikkan bahu tidak peduli dan melanjutkan makan siangnya yang tertunda









































































Hyunsuk sedang duduk diam di depan layar laptopnya. Terlihat disana dia sedang mengetik sesuatu, mungkin tugas kuliah. Pikirannya terfokus oleh puluhan kata yang diketiknya, wajahnya berubah menjadi serius dan terlihat sangat berkonsentrasi

Beruntung saja suasana rumah terasa sepi. Tidak ada yang mengganggunya mengerjakan tugas. Hyunsuk bisa lebih lega karena dia tahu para adik adiknya, Jeongwoo dan Junghwan sedang ada di kamar. Sedangkan Haruto dan Doyoung pergi keluar. Mereka belum pulang sejak pagi tadi

Setidaknya biang rusuh di rumah sedang tidak menampakkan diri

"Gimana? Lo lihat dia di suatu tempat gak?"

Suara Jeongwoo terdengar hingga lantai bawah. Hyunsuk mengernyit heran, Jeongwoo terlihat sedang menelepon seseorang. Iya, karena pria itu menelepon sembari menuruni tangga

"Gak lihat? Tolong ya! Cari lagi! Gue bingung harus cari dimana lagi," lagi, suara Jeongwoo sedikit mengganggu konsentrasi Hyunsuk

"Iya, ntar kalau lo nemuin dia, lo langsung telpon gue,"

Hyunsuk berdecak kesal. Dia menegakkan tubuhnya, bersandar pada sofa dan menatap Jeongwoo dengan tajam

Setelah Jeongwoo mematikan sambungan teleponnya, Hyunsuk segera bersuara, "Bisa gak, kalau telpon dikecilin suaranya?"

Jeongwoo terdiam sejenak mendengar penuturan Hyunsuk. Bocah itu mengangguk pelan sembari terus menuruni tangga

"Kalau gue ngomong itu dijawab. Jangan cuma diam saja!" tanpa sadar, Jeongwoo mengepalkan tangannya. Dengan menahan emosi, Jeongwoo menjawab, "Iya,"

Merasa sudah mendapat jawaban dari Jeongwoo, Hyunsuk kembali berkutat dengan laptopnya. Ia kembali berkonsentrasi. Ia harap, tidak ada yang mengganggunya

Ceklek..

Hyunsuk memejamkan matanya sejenak. Dia menggenggam erat bolpoin di tangan kanannya. Dia melemparnya asal ke meja, menatap seseorang yang membuka pintu rumah sehingga menimbulkan suara yang membuat konsentrasinya buyar

"Asa---"

"Kak, gue capek. Jangan marahin gue!" Asahi memotong pembicaraan Hyunsuk. Pria tertua di antara mereka itu langsung terdiam. Asahi, orang yang membuka pintu tadi, terlihat begitu lelah

Come to Me - treasure✓Where stories live. Discover now