S1 [22]

58.7K 5.9K 1.4K
                                    

senyum dulu dong

sedikit 🔞 nggak banyak kok:v

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

sedikit 🔞 nggak banyak kok:v

Dua Minggu setelah perdebatan itu, akhirnya mereka mengalah dan menuruti apa yang direncanakan oleh kedua orang tua mereka. Mereka menikah dihari yang sama.

Mereka menikah di Tiongkok, semua kologe bisnis Jaehyun dan Yuta diundang. Belum lagi tamu special seperti para pejabat dan para atasan lainnya.

Acara yang mereka lakukan sangat mewah, uang bukanlah apa-apa bagi mereka. Tamu undangan yang di Korea pun, tiket keberangkatannya mereka tanggung. Tak heran, seberapa kayanya kedua keluarga itu.

Ibu panti, Mukidi dan Yuri pun turut hadir dalam acara pernikahan. Untuk ketiganya, seluruh fasilitas dan biaya keberangkatan ditanggung oleh Yuta dan Winwin sebagai tanda terimakasih karena sudah menjaga dan merawat Jaemin sedari kecil.

Mukidi, anak itu sedari tadi terus berlarian di gedung besar tersebut, mencari makanan yang menurutnya enak. Sedangkan Yuri yang dibelakang mengekori Mukidi sudah capek.

"Mukidi, kau sudah makan puding coklat itu sebanyak 50 kali!" Kesal Yuri.

Mukidi menghela nafas, "Tidak apa lah, lagipula ini hanya puding," Kata Mukidi.

Yuri berdecak kesal, lalu mengambil satu puding coklat yang disediakan di meja bulat tersebut. Mereka seperti anak ilang sekarang, dikelilingi oleh orang dewasa yang berbicara bahasa asing.

"Ah aku sudah kenyang, ayo kita ke Jaemin Hyung?" Yuri mengangguk, "Ayo!"

///

Mark dan Haechan berada di tempat ganti pakaian untuk beristirahat sebentar. Mark tersenyum melihat Haechan yang sedang membenarkan pakaiannya. Wajah Haechan yang terlihat di pantulan kaca, membuat dapat melihat lebih jelas.

Haechan yang merasa diperhatikan pun membalikkan badannya melihat Mark. "Ada apa Mark? Apa ada yang salah dengan penampilanku?" Tanya Haechan.

Mark menggeleng, "Tidak. Tidak ada yang salah dengan penampilanmu, kau terlihat sangat cantik dan menggemaskan diwaktu yang bersamaan," Ujar Mark membuat pipi Haechan seperti kepiting rebus.

Mark memeluk pemuda manis didepannya, menahan pinggang ramping itu agar tidak lepas. Haechan membalas pelukan Mark dengan melingkarkan tangannya di leher sang dominan.

"Aku bersyukur bisa memilikimu, kau tau?" Mark mendekatkan wajah mereka, membuat hidung mancung itu saling bersentuhan.

"Hem, aku juga sangaaat beruntung bisa memilikimu," Kata Haechan membalas ucapan Mark.

Mr. J | NoMinWhere stories live. Discover now