8. Jasmine and the geng

Mulai dari awal
                                        

"Jason ada di dalam?"Tanyanya

Rosie menganggukan kepalanya, "Ada Tuan. Pak Jason ada di dalam"Ucap Rosie

Marcell menganggukan kepalanya dan memasuki ruangan sang anak, "Huh, ada aja yang bikin spot jantung hari ini"Ucap Rosie mengelus dadanya

"Gimana nih? Ada kabar apa dari kalian?"Tanya Jasmine yanhs sekarang sudah berada di antara Kiya dan Susan

Mereka tidak ke bar seperti waktu itu sore ini mereka hanya mendatangi caffe dekat pantai Bali untuk menjernihkan pikiran mereka

"Gue rasa, kerja di rumah sakit gak semenakutkan yang lo pikirin kok Mine"Ucap Kiya yang sekarang bekerja disalah satu rumah sakit

Jasmine memutarkan bola matanya malas, "Lo tau sendiri kan, gue trauma banget sama rumah sakit"Uap Jasmine

Kiya menganggukan kepalanya, "Tapi buktinya lo bertahan kerja di rumah sakit kan?"Tanya Susan

Jasmine tersenyum pada mereka, "Gue bakalan pindah"Ucap Jasmine

Susan terperanjat, "Beneran?"Tanyanya

Jasmine menganggukan kepalanya, "Gimana bisa?"Tanya Kiya

"Iya, jadi gue di pindah ke salah satu perusahaan yang menjalin kerja sama dengan rumah sakit tempat gue kerja ini"Ucap Jasmine

Kiya juga Susan menganggukan kepalanya paham, "So, lo pindah sama siapa?"Tanya Susan memakan pancake yang ia pesan

"Sama Dokter Niko"Ucap Jasmine

"Ciee"Ledek Kiya juga Susan

"Udah deh, lo jadian aja sama Dokter Niko itu, lo sering banget cerita tentang dia juga kan ke kita. Gue sih setuju, iya gak San?"Tanya Kiya pada sahabatnya Susan

Susan menganggukan kepalanya, "Iya udah deh Mine, lo jadian aja sama Niko itu"Ucap Susan

Jasmine memutarkan bola matanya malas, "Gue sama dia itu partner kerja,  gak lebih"Ucap Jasmine menyeruput coffe miliknya

"Lagian nih, lo gak bosen sendirian terus?"Tanya Kiya yang membuat Jasmine termenung

Sebenarnya bukan tidak mau Jasmine menjalin hubungan dengan orang lain tapi saat ini pikirannya masih di penuhi dengan lelaki yang pernah singgah dua tahun lalu

"Jasmine, ye malah ngelamun"Ucap Kiya mengibaskan tangannya di depan wajah Jasmine

Jasmine mengerjapkan matanya, "Ah udah deh, malah bahas gue. Lo gimana tuh sama Bright?"Tanya Jasmine pada Kiya

Kiya menyeruput red velvet miliknya, "Biasa aja"Balasnya

"Ayah?"Ucap Jason terkejut menatap sang ayah berada di ruangannya

"Kenapa kaget begitu?"Tanya Marcell yang langsung duduk di soffa yang berada disana

"Tumben, ada apa?"Tanya Jason menghampiri sang Ayah

Marcell menaikan salah satu alisnya, "Kenapa memang? Salah kalau ayah datang?"Tanya Marcell pada sang anka

Jason memutarkan bola matanya malas dan duduk dihadapan Marcell, "Bukan begitu, tumben aja Ayah kesini. Ada apa?"Tanya Jason pada Marcell

Marcell mulai menatap sang anak dengan tatapan seriusmua, "Kamu tau? Ayah sudah pusing menghadapi ocehan bunda mu selalu saja bertanya kapan kamu akan menikah"Ucap Marcell

Jason merebahkan punggungnya di kursi dan menarik nafasnya dalam-dalam

"Jason kira ada berita penting apa gitu, ternyata cuma pertanyaan remeh doang"Ucap Jason

"Menurut mu remeh Jason, tapi enggak buat Bunda mu itu"Balas Marcell

Marcell tidak pernah memaksa kapan ajaknya menikah, bahkan ia tidak memiliki target yang harus digapai anak-anaknya untuk membina rumah tangga

Karena menurut Marcell rumah tangga adalah sesuatu hal yang berat untuk dilakukan oleh orang yang belum siap untuk menjalaninya

"Terus gimana dong?"Tanya Jason

Marcell mengidikan bahunya, "Ya mana Ayah tahu, kamu ngomong aja itu sama bunda mu"Ucap Marcell apda sang anak

Jason berdecak kesal, "Ayah dong bantuin Jason ngomong ke Bunda kalau Jason belum mau menikah dalam waktu dekat"Balas Jason meminta permohonan pada Marcell

"Gak bisa, kamu tahu sendiri Ayah takut sama Bunda mu, apalagi kalau dia sudah marah-marah"Ucap Marcell pada Jason

"Kamu gak mau kaya Arthur aja tuh nikah sama sekretaris mu?"Tanya Marcell yang mampu membuat matanya keluar

"Ayah yang benar aja dong! Masa sama Rosie"Ucap Jason melirik ke arah jendela sekretarisnya sedang mengerjakan laporan yang ia suruh tadi

"Ya emang kenapa? Dia cantik juga"Ucap Marcell pada Jason

Jason menggelengkan kepalanya, "Gak Ayah, Jason gak mau"Balas Jason

"Udah deh terserah kamu aja yang penting kamu pikirin tuh gimana ngadepin bunda mu. Ayah gak mau tahu"Ucap Marcell menegakan tubuhnya dan keluar dari ruangan Jason

Jangan lupa like, comment, follow and share sama teman seperjuangan wattpad kalian untuk ikutan baca juga yaa

See you all!


Jasmine Gistara (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang