Bagian 38 // Semua Tidak Sama

Start from the beginning
                                    

Tak hanya dua, tetapi Rizky pernah membunuh duabelas orang.

Rizky tidak pernah hilang ingatan, ia tidak memiliki kepribadian ganda yang disandangkan orang-orang kepadanya.

Ia ingat bila dulu ia adalah Revan, ia ingat semua perilaku bejatnya di masa lalu. Kepandaiannya membuat alibi, membuatnya selamat dan mengelabui semua orang menjadi percaya.

Rizky juga tahu, banyak sekali yang takut kepadanya bukan karena jabatan OSIS yang ia punya. Tetapi, masa lalu tentangnya yang sempat tersebar di sekolah SMAnya ini.

"Udah Ky?"

Ah! Hampir saja ikan yang Rizky bakar menjadi arang. Lelaki itu segera mengangkatnya kemudian meletakkan ikan-ikan tersebut satu wadah dengan ikan lain dan daging yang sudah dibakar.

"BUNDA! VIAN! DAGING SAMA IKANNYA SUDAH MATANG!"

Ayah berteriak kencang, membuat Bunda dan Vian yang berada agak jauh dari mereka kemudian menoleh.

Keduanya kemudian berjalan ke arahnya, dengan langkah Vian yang masih tertatih karena sakitnya masih belum sembuh.

"IHHHHHH IKANNYA KENAPA GOSONG?!!"

Rizky terkekeh, kemudian meletakkan semua ikan gosong itu pada piring Vian. Vian spontan melotot tidak terima.

Tetapi, tidak lama kemudian ia ingat bila ia membawa seekor anak kucing, dan kebetulan sekali Rizky juga takut kucing. Jadi---

"MEOWWW!!!!"

Vian mengangkat anak kucingnya dan mengarahkannya pada Rizky.

Anak kucing yang kaget melihat wajah terkejutnya Rizky, spontan langsung mengakar pipi dan hidungnya.

"ARRGHH VIANN!!!!"

***

"Gue rasa, Rizky gak mungkin lewatin Vian gitu aja. Mengingat semua ke brengsekan yang udah dia lakukan, gue yakin ... kalau Vian udah diapa-apain."

Rio, Johan, Rama dan Yudha kini berkumpul di markas mereka, tanpa Vian. Mereka membicarakan perkara kejadian semalam yang membuat keempatnya gagal untuk mendapatkan Vian.

"Ya iya lah, Vian pasti udah dibobol sama Rizky. Udahlah, masih ada di lain kesempatan kalau kita mau gangbang dia lagi ...."

Rama menyahut, lelaki itu masih sibuk untuk melatih ototnya dengan cara menonjok samsak tinju yang berada di depannya.

"Heran gue, sekuat apa sih dia?! Kita berempat sampai kalah lawan dia." Sambung Rama, masih tidak paham saat Rizky mengalahkan mereka dengan mudahnya.

"Dia bukan orang sembarangan, kita gak bisa macam-macam kalau dia ada di mode Revan--"

Tiga orang yang ada di sana spontan menoleh ke arah Rio. Rio pernah satu sekolah dengan Rizky, jadinya lelaki itu tahu hal apa yang membuat Rizky menjadi sekuat itu dan seberbahaya yang orang-orang katakan.

Rio paham bila mereka bertiga penasaran.

"Harusnya dia satu angkatan sama Lo Ram, sama Lo juga Jo. Dia gak naik kelas, makanya satu angkatannya sama Vian."

Rio dan Rizky pernah berada di satu sekolah yang sama. Jelas saja Rio tahu Rizky dan perilakunya di zaman itu.

"Pokoknya dia bangor banget. Untung aja dia kecelakaan terus hilang ingatan deh. Kalau dia di sekolah ini dan ingatannya udah balik, gue yakin bakalan kacau banget."

Rio berusaha santai, sambil mengingat kembali perilaku Rizky di masa itu.

"Gue kan ada di sana pas cuman kelas 7 sampai kelas delapan semester satu awal, jadi ... gue tahu cuman pada saat itu doang. Gue juga dapet informasi tentang Rizky kecelakaan itu dari temen gue yang kebetulan masih ada komunikasi sama gue. Pas SMA gue sekolah di sini, agak kaget soalnya dia yang gue tahu itu Revan, bukan Rizky. Revan tuh liar, bangor. Bukannya Rizky anggota OSIS, siswa teladan yang gak lama setelah itu jadi ketua OSIS di sekolah ini."

Ketiga temannya kemudian diam, mencoba mendengarkan informasi tentang Rizky dari Rio.

"Emangnya hal fatal apa aja yang pernah dia lakukan? Sampai banyak orang takut sama dia?"

Rio mengangkat bahu, "dia ganteng, dan banyak cewek yang tergila-gila sama dia. Akhirnya dia manfaatin itu semua buat nikmatin cewek-cewek bodoh itu. Sekali ngewe, ya langsung ditinggal. Ada yang hamil, mana mau dia tanggung jawab ... otomatis langsung aborsi lah. Ada yang maksa minta tanggung jawab, langsung dia bunuh. Orangnya kejam, apalagi sikapnya itu nurun dari ayahnya. Ayahnya punya senjata api, dan dicuri sama Rizky--"

"Kok bisa manusia kayak gitu gak dipenjara? Malah sekarang keliaran bebas."

Rio menggelengkan kepalanya, "gue juga aneh. Tukang ngewe kayak dia gak dilaporin ke polisi. Ya, emang suka sama suka sih, gak ada unsur pemerkosaan. Ah gak tahu lah, gue juga bingung sama Rizky."

Yudha yang sedari tadi diam, akhirnya mencoba untuk membuka suara saat telinganya menangkap adanya kejanggalan.

"Lo yakin kalau informasi yang Lo dapetin itu sepenuhnya valid?"

Rio mengangguk, "ya. Gue rasa banyak orang yang tahu, coba Lo tanya sama temen satu SMPnya Rizky yang lama. Oh, atau sama si Dudung itu ... yang ngajak Vian balapan. Dia tahu banyak, dia pernah satu geng sama Rizky."

"Terus, kabar cewek-cewek yang udah hamil sama dia, gimana?"

Rio menggelengkan kepalanya, "gak ada informasi lagi, Ibunya Rizky bayar mereka, kasih uang buat tutup mulut. Keluarga dari orang yang Rizky bunuh juga udah dikasih santunan. Kadang gue suka kasihan sama Ibunya Rizky. Dia punya dua Iblis di rumahnya, si Rizky sama Ayahnya itu. Setahu gue juga katanya Ayahnya Rizky udah mati."

Kemudian hening.

"Eh, bentar deh Yo ... maksudnya Rizky tuh hilang ingatan atau punya kepribadian ganda sih? Katanya namanya dulu tuh Revan?"

Rio mengiyakan, "dua-duanya mungkin. Gak tahu sih, informasi itu masih gak jelas. Kabar mengenai Rizky ini emang masih simpang siur."

"Terus sekarang Vian gimana? Kalau dia sama Rizky lama-lama bisa bahaya. Gimana kalau tiba-tiba Rizky ada di mode Revan? Gue gak jamin kalau Vian masih bakalan hidup--"

"Nah Yud, itu yang bikin gue was-was sih. Antara dua opsi, bisa jadi Vian dibunuh atau diperkosa sama dia."

"Sering-sering ajak dia nginep deh--"

"Biar bisa kita eue juga kan? Haha."

Johan spontan melemparkan sepatunya tepat ke arah kepala Yudha.
"Pikiran Lo ngewe terus, kenapa sih?!"

Yudha balas melemparkan sepatu milik Johan tadi, "Lo juga kalau dapet Vian gratis, pasti mau ngewe dia kan? Ngaku aja deh Lo!"

"Ah iya, buat rencana kita yang gagal gimana? Masih ada niat buat gangbang Vian?"

"Masih lah, kita bisa kapanpun lakuin itu sih, kalau Vian bisa diajak baik-baik, ya kita lakuin baik-baik juga. Kalau dia susah dan harus dipaksa, ya kita paksa."

"Paksa aja deh, dia gak mungkin mau diajak begituan."

"Lebih susah Ram, ada Rizky yang bakalan jadi satpamnya Vian 24jam nonstop."

"Gangbang dia pas Rizky lagi rapat, kan gampang."

"Di otak Lo isinya emang cuman ngewe doang ya anjing!"

***

.
.
.
.
.

.
.
.
.

.
.
.

.
.

.

TBC


***
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Sabtu
12/06/2021
14.25

CUTE (BAD) BOY || BxB || SOONWhere stories live. Discover now