᯽BAGIAN 1᯽

575 80 56
                                    

__Happy reading__

Konan jengah, dia menghela napas sambil bersandar di batang pohon yang ia duduki. Dia ingin suasana baru. Yang artinya dia ingin liburan!

Oh betapa beratnya beban yang ia pikul di pundaknya seorang diri. Merawat dan menjaga para pria bujangan yang kadar kewarasannya mendekati nol. Sial!

Konan sungguh butuh pelampiasan! Dia ingin liburan, Kami-sama...

Perempuan cantik dengan surai biru tua itu menopang dagu. Dia memikirkan strategi agar bisa terbebas dari sangkar yang mengekangnya. Sebenarnya jika dia izin pasti di bolehkan. Hanya saja masalahnya, wanita itu hanya di perbolehkan liburan paling lama tiga hari. Astaga! Liburan macam apa yang hanya bertahan tiga hari. Setidaknya biarkan Konan libur selama setahun atau bahkan lebih. Dia sudah frustasi dengan mereka semua...

"Hahh. Mereka memang sialan!" Dia mendecakkan lidahnya. Seandainya Konan ingin liburan lama, dia juga merasa kasihan dengan para pria itu. Pasti mereka akan mengobrak-abrik markas Akatsuki yang rapi menjadi tak terawat. Oh yang benar saja. Usaha Konan selama ini bisa sia-sia....

Srekk!

Srekk!

Sedang asyik melamun, Konan dikejutkan dengan suara di balik semak-semak. Waspada, perempuan penggemar origami itu memicingkan matanya.

'Ah, ternyata seorang gadis...' Konan mendesah lega. Maniknya mengikuti perempuan yang berjalan melewati pohon yang ia duduki.

Dia membawa keranjang? Apa mungkin gadis itu tengah mencari tanaman obat? Benaknya bertanya-tanya.

Bibir Konan menyunggingkan senyum tipis. Apalagi melihat wajah bahagia gadis yang tidak ia ketahui namanya merekah bahagia karena sebuah bunga.

Sepertinya gadis itu menyukai bunga.

Konan terus memperhatikannya. Tanpa sadar ia terlihat seperti om-om mesum yang sudah mendapatkan mangsa.

Demi Dewa Jashin! Konan masih normal, hei!

Aha!

Tiba-tiba lampu imajiner Konan menyala. Terbesit ide gila di pikirannya.

Kalau Konan ingin liburan tanpa beban karena meninggalkan pria-pria tidak jelas itu. Konan harus mencari pengganti! Dan ya. Gadis itu cocok menjadi penggantinya!

Dari jauh saja, Konan bisa memastikan bahwa gadis itu adalah anugerah Kami-sama. Datang sangat tepat di hadapannya. Konan tidak bisa menyia-nyiakan waktu lagi.

"Tapi, bagaimana caranya agar gadis itu mau jadi penggantiku?" Konan memutar otak kembali. Dia harus membuat skenario agar gadis itu mau menuruti keinginannya.

Pura-pura mati kemudian memberikan wasiat. Hmm.... Bagus! Pasti akan berhasil Konan!

'Gomen, gomen, gadis manis....' Batinnya mengucapkan beribu minta maaf karena harus mengorbankan gadis itu untuk menjadi penggantinya.

Konan memastikan keadaan. Dia celingukkan untuk mencari tahu bahwa hanya dirinya dan gadis itu di hutan ini. Aman.... Akhirnya Konan melancarkan aksinya. Pertama dia turun dari pohon tanpa menimbulkan suara. Kemudian merubah penampilannya seperti wanita yang habis di rampok. Ketiga memakan buah raspberry dan mengoleskannya ke wajah, lalu pakaiannya. Sekarang tampilannya benar-benar mendukung wajahnya yang pucat seperti mendekati ajal. Di tambah darah palsu yang ia buat dari buah yang ia kunyah tadi. Sempurna! Seratus persen gadis itu akan percaya kepada Konan.

𝐒 𝐇 𝐎 𝐎 𝐓 ! Where stories live. Discover now