01. Siapa?

3.4K 321 10
                                    

19 Desember,
22 tahun.

"Tuan, Nyonya meminta untuk menemui anda," Ucap pria berjas hitam itu sambil menunduk dalam. Ia memejamkan mata nya bersiap menerima lemparan map hitam yang terbuat dari kayu itu lagi.

'Bruk'

Mata kiri nya memejam terpaksa. Perih sekali rasa nya. Apalagi terkena bagian ujung yang dimana bagian paling tajam berada.

"Haruskah ku ulang lagi?" Kata nya. "Apa kau tidak lihat kalau aku sedang bermain?" Kata nya lagi sambil terus melanjutkan aktifitas nya. Mencumbu leher wanita yang telah bertelanjang dada di pangkuan nya.

Ia menunduk dalam dalam. Dengan tak enak hati, ia kembali dari ruangan besar itu tanpa membawa hal yang di inginkan dari sang wanita bertubuh mungil di depan nya.

"Tuan, sedang kedatangan tamu, Nyonya," Katanya. Hati nya teriris melihat wajah sedih wanita yang ia panggil 'nyonya' ini.

Bagaimana tidak? Ia sendiri baru saja menyaksikan adegan 'perselingkuhan' yang dilakukan tuan nya, dan kini, ia harus mengatakan yang tidak benar ada nya pada nyonya nya sendiri.

"Apakah tamu nya sangat penting, Kakashi?" Tanya nya dengan lembut.

Ia hanya mampu menjawab, "Iya," yang nyatanya tak dapat menggugurkan semangat wanita ini untuk menunggu di depan ruangan. "Nyonya, apa perlu saya antar pulang? Kemungkinan tuan akan memakan waktu lama," Ucap nya.

Tentu saja memakan waktu lama. Bercumbu itu perlu setidak nya 3 sampai 5 ronde. Apalagi bagi tuan nya yang sangat bernafsu tinggi.

"Tidak, aku akan menunggu nya," Kata nya dengan senyum seindah bunga mawar. Ia makin tak enak hati. Melihat wajah cantik yang seakan tak sabar bertemu suami tercinta.

Bagaimana bisa, tuan nya itu memalingkan wajah dari wanita secantik, selembut, dan sebaik ini? Hanya orang bodoh. Ia kembali berdiri tegak. Menjaga pintu ruangan tuan nya dan menatap lurus kursi yang tengah diduduki nyonya itu.

Miris. Apa yang akan dunia katakan. Tidakkah wanita itu terlalu kejam? Bercumbu dengan suami sahabat nya sendiri, di ruangan pribadi nya, dan lagi, sang istri sah sedang menunggu tanpa tahu apa yang tengah di tunggu nya ini sedang berbagi saliva.

Hatake Kakashi. Ingin sekali rasanya membuka lebar lebar pintu besar ini. Membongkar seluruh rahasia, agar wanita ini menyerah pada hal yang seharusnya telah ia buang dari dulu. Jika memang ingin, ia akan langsung menikahi wanita ini jika perlu. Memeluk erat dan takkan pernah melepas kan nya sampai kapanpun. Walau kenyataan nya wanita ini 'mandul'. Ia tak masalah. Selagi, wanita ini bersama nya. Dunia akan ia kalahkan.

"Kakashi?" Ucap nya melambaikan tangan di depan wajah nya.

Ia sedikit menunduk. Kemudian menahan tawa nya melihat wanita itu sedikit berjinjit. "Maafkan aku karena melamun,"

"Kurasa aku harus masuk kedalam," Ucap nya dengan wajah yang masih berbunga bunga. Membuat nya penasaran, sebenarnya apa yang ingin ia beritahu pada pria brengsek didalam ini?

"Nyonya," Ia menahan pergelangan tangan kecil itu.

Wanita itu mengerutkan alis nya. Tak biasa nya, Kakashi, menghentikan diri nya seperti ini. "Ada apa?"

"T-tuan sedang ada tamu,"

"Tak apa. Aku akan menunggu didalam,"

"T-tidak,"

Diam. Semua nya hening seiring tangan wanita itu ditarik menjauh dari pintu. "K-kakashi?" Wanita itu mulai bergetar. Menatap takut pada pintu itu, kemudian beralih pada Kakashi yang juga bergetar tak tega pada wanita ini.

MY EX WIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang