Lost Her Panties?

5.5K 448 42
                                    

Rate✔️Komentar ✔️Share this story✔️Happy Reading ✔️

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.

Rate✔️
Komentar ✔️
Share this story✔️
Happy Reading ✔️

Chapter 4

Pesta perjamuan berlangsung mewah dan meriah. Paris mulai lelah berdiri di atas sepatu tingginya mendampingi Arsen menyapa teman-temannya. Saat seorang pria yang ia kenal kenal sebagai salah satu pejabat penting di Perancis mendekati Arsen, Paris segera mengambil kesempatan. Setelah menyapa dan berbasa-basi sebentar Paris berbisik kepada Arsen meminta persetujuan Arsen untuk menikmati waktunya sendiri dengan dalih ingin memakan beberapa potong kue.

Paris tidak berbohong, ia memang menginginkan beberapa potong kue yang tampak manis tersusun rapi di atas meja. Ia memilih beberapa yang ia anggap menarik lalu menikmatinya di dalam mulutnya. Tiba-tiba seorang pria berperawakan tinggi tegap dan tentu saja tampan menghampirinya.

"Paris," sapa pria itu.

Paris dengan anggun menoleh ke arah sumber suara, ia melemparkan senyum manis yang paling manis dari bibirnya. "Hai."

Paris menyapa pria itu tanpa berniat menyebutkan namanya pria itu. Yang jelas Paris tidak tahu siapa nama pria itu, terlalu banyak pria di kota ini mengenalinya tetapi ia tidak pernah ambil pusing apalagi harus mengingat nama pria yang mengenalinya. Menurutnya itu sama sekali tidak penting, sangat tidak penting. Sudah terlalu banyak pria yang hadir dalam hidupnya

"Apa kau tidak ingat namaku?" Pria itu menaikkan sebelah alisnya. Sepertinya ia bisa membaca pikiran Paris yang tidak mengingat namanya.

"Oh, maafkan aku. Aku hanya ragu-ragu menyebutkan namamu karena terlalu banyak pria tampan sepertimu di dunia ini," ucap Paris.

Jika orang lain tahu Paris bermulut pedas, itu hanya berlaku kepada sugar baby yang telah selesai berurusan dengannya. Ia tidak pernah bermulut kasar dan pedas di luar itu, justru sangat manis, lembut dan memabukkan di depan para pria kaya.

"Aku Shane, suami Rachel, sahabatmu," kata pria itu memberitahu siapa dirinya.

Paris membelalakkan matanya yang indah. Itu benar-benar refleks karena ia tidak menyangka suami Rachel masih muda, tampan dan tidak mungkin jika pria itu tidak kaya.

"Oh, kau suami Rachel, Astaga. Wah... maksudku... aku sedikit tidak pandai mengingat nama-nama orang dan wajahnya karena aku... karena aku jarang keluar dari rumah, aku hanya berdiam diri di rumah. Itu membuat otakku sedikit melemah, maafkan aku," kata Paris dengan nada penuh sopan santun dan lemah lembut.

"Lupakan, tidak masalah. Itu bagus, memang seharusnya begitu, wanita yang telah bersuami tidak baik terlalu sering keluar rumah," kata Shane sambil meletakkan gelas anggur di tangannya ke atas meja.

Sexy Paris (21+)Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin