"Sukuna?"

Aku ingin kau selalu ada di sisiku.

"..." , Dan lagi-lagi hal ini tidak terucapkan. Sukuna menarik tangannya lagi dan berjalan tanpa mengatakan apapun. Dan lagi-lagi Sukuna bersembunyi, dalam hamparan kebenciannya.

Sukuna terlalu takut.

Terlalu takut untuk kehilangan kebahagiaannya lagi. Terlalu takut untuk merasakan cinta, pada seseorang yang terlalu indah bagi kehidupannya. Terlalu takut untuk menyakitinya lagi.

"Apa Sukuna pantas untuk mencintaimu kembali?, Dengan dirinya yang akan terus hanya melukainya lagi dan lagi dengan kebencian tanpa batas di sekitarnya...Apa Sukuna pantas untuk dicintai oleh Yuuji...?"

Kebahagiaan ini terlalu besar baginya. Sukuna tidak pantas untuk mendapatkannya. Dirinya tidak pantas dicintai siapapun.

Apalagi Yuuji. Yuuji tidak pantas untuk bersama dengannya.

Atau Yuuji yang akan terluka.

.
.
.
.
.

"Sukuna!" Seru Yuuji semangat dan menghampiri Sukuna yang duduk sendirian di bawah pohon yang kini berlapiskan es.

Yuuji beberapa kali gemetaran, namun Yuuji menyembunyikan nya di balik senyuman lebarnya.

"Bukankah kau kedinginan?" Seru Sukuna dengan nada cuek.

Yuuji memiringkan kepalanya dengan wajahnya yang canggung, "Soalnya aku ingin bersama dengan Sukuna.."

Deg!

Sukuna menatap dalam diam, Yuuji selalu tersakiti karenanya.

Lagi dan lagi. Apa yang Yuuji sukai darinya-? Dirinya yang sangatlah menyedihkan ini--?

"Kenapa...kau selalu.." bisik Sukuna. Yuuji mengerjapkan matanya tidak mengerti. Sukuna memalingkan wajahnya ke arah lainnya, dengan sangat cuek.

Menyembunyikannya lagi.

Saling bersembunyi dalam perasaan yang tidak pernah tersampaikan. Perasaan yang sama namun saling menyakiti dan membuat keduanya terluka dalam perasaan masing-masing.

"Sukuna,~" panggil Yuuji. Sukuna menoleh dan melihat makanan yang di sodorkan Yuuji dengan senyuman manisnya.

Sama seperti waktu itu. Namun kali ini.., Hanya ada Sukuna di sini. Ternyata Sukuna selalu saja membawa nasib buruk pada Yuuji. Dan membuat Yuuji lagi lagi menderita karena dirinya.

Sukuna sangat membenci dirinya.

"Paling rasanya tidak enak" seru Sukuna melahap makanan Yuuji.

Sukuna mengusap bibirnya. Rasanya sangat bahagia, saat menerima semua kebaikannya.

"Hehe, tidak apa. Soalnya aku membuatnya demi Sukuna, aku ingin membuat Sukuna bahagia" seru Yuuji tersenyum manis.

Bahagia.. seharusnya Yuuji tidak pernah bahagia bersamanya.

Dirinya ini. Tidak pantas untuk menerima kebahagiaan Yuuji.

.
.
.
.
.

Jam makan siang. Yuuji sedang sibuk dengan kelasnya. Sukuna pergi makan siang sendirian di kantin. Terdapat beberapa anak yang membicarakannya.

Dan Sukuna mengabaikannya.

"Hei, kau sudah dengar kabarnya. Katanya Sukuna sudah melakukannya loh.."

"Melakukan apa??"

"Sex! Dan hal gelap lainnya!"

"Hiih.. menjijikan!"

Daikirai (Happiness To Sukuna)Where stories live. Discover now