episode 1~ kontras

52 8 3
                                    


  "Emak, mau pergi kemana? "
"Mau beli bahan makanan".
"Mak, utang sebelumnya belum sempat Fakhri bayar, lalu emak hutang lagi?. Hutang sudah dua juta di warung belum lunas, kenapa pula hutang lagi?. Emak pun tak kerja bagaimana Fakhri bisa bayar hutang mak? "
"Ya kaulah bayar kan kau lelaki, nafakahin Mak. "

   Lagi-lagi lelaki berkulit putih, tinggi, berambut hitam itu kembali menghela nafas menahan amarah. Ia sudah tak tahan. Siang mencari nafkah dengan berkebun terong dan cabainya, malam belajar demi bisa kuliah demi hutang ibunya, tapi nyatanya sang ibu selalu saja tak mengerti akan beban keluarga yang semuanya di tanggung dirinya. Sejujurnya berat, tapi bagaimana lagi demi sang ibu, ia harus melakukannya. Lelaki itu beralih pergi ke kebun untuk melakukan berkebunnya. Setibanya si sebuah warung, ia kenal dengan ibunya karena anaknya sekelas dengannya.

    Lelaki itu Fakhri Ramadhan Abimanyu, si anak pencari nafkah itu.

"Makcik, Fakhri mau beli air"
"Nak, kapan kau mau bayar hutang mak kau nih ais.. Sudah dua juta setengah ini. Bisa rugi makcik lama lama" Keluh ibu penjaga warung itu.
"Sabar ya makcik, Fakhri cicil ini sebentar lagi terong sama cabai Fakhri nak panen ini.Nanti Fakhri cicil"

.. "Aksa Abimanyu lagi-lagi membuat kagum netizen dan publik karena ia baru saja mendirikan perusahaan bisnis digital yang sangat menjadi keperluan masyarakat zaman sekarang"..

  "Nah tengok tuh Aksa, sukses besar. Tengok kau, kotor sangat. Ini airnya"
"Ini duitnya. Pas makcik? "
"Oh.. Pas. Makasihlah nak"

Fakhri langsung melangkahkan kaki ke kebun miliknya. Ia berusaha melupakan kalimat ibu warung yang terkesan menertawai nasibnya. Tapi bagaimana lagi, dengan hanya cara ini ia bertahan hidup.

"Dahlah Fakhri, sudah nasib kau" gumam Fakhri.

  Ia pun mulai berkebun. Di tengah ia sibuk untuk memastikan apakah semuanya bisa di panen, datanglah Cinta dengan muka amarahnya. Tak lupa ia membawa buku hutang yang ia gengam erat.Menandakan bahwa gadis itu sudah berada di puncak kesabarannya.

"Cinta, kenapa kau kemari? "

Cinta mendadak membanting buku hutang warung ibunya dan menunjuk Fakhri dengan telunjuk kirinya.

"Kau tau janji kau bulan kemarin?. KENAPA KAU MASIH SAJA TAK MEMBAYAR HUTANG?!. INGAT KAU ADA 2,5 JUTA HUTANG EMAK KAU!. MANA JANJI NAK BAYAR SEMUA HUTANG EMAK KAU! " Marah Cinta.
"Cinta mohon sangat lah saya, kasihlah saya kesempatan bayar sebulan lagi. Saya janji akan bayarkan semua" Mohon Fakhri
"HALAH BANYAK KALI JANJI KAU TAK ADA YANG KAU PENUHI. MACAM MANA NAK PERCAYA!. TAK ADA CERITA SEKARANG KAU HARUS BAYAR! "
"Saya sedang tidak ada uang. Mohon sangat"
"Apa kau kata? Tidak ada uang?. Dasar tak becus! "

PLAK!

Satu tamparan keras mengenai pipi kanan Fakhri. Ia segera mengambil buku hutang dan bergegas meninggalkan Fakhri.

   "Ya Allah... Macamana saya nak bayar hutang?. Lelah rasanya setiap hari kena tampar karena tak bayar hutang... " Keluh Fakhri sembari menatap langit mendung yang sepertinya memiliki satu ikatan yang kuat dengan perasaannya yang selalu sedih.

"Fakhri nak kerja apa... " Keluh nya sambil terduduk meratapi nasibnya.

  "Fakhri? "

Fakhri menatap ke sebelah timur dan mendapati perempuan bermata sipit berambut oranye membawa  rantangan dan sebotol air mineral.
"Aida? "
"Makan dulu, biar agaknya kenyang sedikit"
Fakhri mengangguk pelan dan memilih makan yang sudah di siapkan oleh Aida. Aida menatap Fakhri dengan detail, mulai dari keringat yang membanjiri hampir seluruh wajahnya dan pipi lebamnya yang membuat Aida bertanya-tanya apa yang terjadi padanya.

  "Hutang lagi? "
"Iya. Setiap hari saya kena tampar"
"Ah.. Tunggu sini"

Aida mendadak pergi, tapi Fakhri sangat memperdulikan rasa laparnya yang sangat mengganggu perutnya sedari tadi. Tibalah ia dengan wadah berisi air hangat dan kain.
"Sini biar saya kompres pipinya"
 
   Aida perlahan mengompres pipi lebamnya Fakhri dengan telaten. Fakhri tak berhenti menatap Aida, ya Aidalah satu satunya manusia yang berbuat perhatian dan baik kepadanya. Fakhri bersyukur akan kedatangan manusia baik padanya. Memang setiap berkebun Aida selalu membawa rantangan berisi lauk tapi tak tahu apa tujuan aslinya.

"Kau cantik sangat ya"

  Seketika pipi Aida merona semu. Tak ada yang memujinya seperti Fakhri, ia sangat merasa tersanjung akan pujiannya. Ia melemparkan senyuman manisnya kepada Fakhri.

  "Dah habis?. Hari sudah mau senja. Saya pulang dulu. "
"Makasih banyak ya Aida"

Aida tersenyum sembari berjalan menuju ke rumahnya.

                                 ☄

"Hah... Akhirnya kelar juga kelas bisnis. Hm.. Gada orang di rumah, gue telepon Lintang aja ya"

  Lelaki tampan berambut gondrong blonde dengan balutan kemeja putih dan bawahan hitam baru saja keluar dari gedung tinggi yang bertulis Abimanyu corp. Tangannya dengan sigap mecari sahabatnya, Lintang.

   "Oi Lintang"
"Kenapa Aksa? "
"Ajak temen-temen yang laen dong. Gada orang di rumah jam segini. Langsung aja ke rumah gue"
"Oke, Sa. See you bro"

Dia adalah Aksa Abimanyu, pengusaha populer yang setiap gerak geriknya selalu menjadi sorotan media. Keluarganya konglomerat terkenal yang memang selalu kena sorot media, tapi itu merupakan hal yang lazim.

Begitu ia sampai di rumah, Aksa langsung membuat milkshake. Dengan cekatan ia membuatnya agar  begitu sampai semuanya beres.Beberapa waktu kemudian sahabatnya Aksa datang. Terdapat Lintang, Aksa, Bagas dan Galang memasuki rumahnya.

"Yow! "-Bagas
" Sok swag lo dih"-Arga
"Gosah julid lo"-Bagas
" Bodoamat"-Arga
"Kebiasaan ye lu berdua tiap nongol ke rumah gue gelut"

Bagas dan Arga hanya cengegesan mendengar ucapan sarkasan Aksa barusan. Aksa dan Lintang membawa milkshake ke meja. Rumah Aksa merupakan tempat tongkrongan paling pas apalagi jam segini orang tua Aksa sedang jam sibuk-sibuknya, tentu saja Aksa merasa senang dengan kedatangan sahabatnya.

  "Seperti biasa. Milkshake lo enak"-Galang
" Yoi Aksa Abimanyu "
"Anyway, lo yakin mau battle sama Amanda? "-Arga
" Battle paan ni bro? "-Galang
" Masa gatau Gal,battle dance  di lapangan 3 hari lagi"-Arga
"Oh.. Gue lupa mohon maap"-Galang
" Yeu lo sibuk maen pubg sik keong kan lo"-Arga
"Iyelah make nanya"-Galang
" Gue yakin"-Aksa
"Lo ahelah biasanya lo maen gampar sama Amanda Nana, sekarang battle. Jelas-jelas mereka haters lo garis keras"-Bagas
" Ya intinya gue mau savagein mulut julid mereka. Mungkin iye gue keliatan bego, tapi ntar mereka pada hargain gue"-Aksa
"Ambis friend kita nih"-Lintang
" Yoi. O ya dah clear kan? "-Aksa
" Itumah udah beres. Ye kan ga? "-Bagas
" Iye, aman Sa"-Arga
"Tapi ya resikonya... "-Aksa
" Jangan bilang Amanda masuk artikel internet lagi"-Galang
"Gal, lo jenius wkwkwkw. Udah jelas lo bakal enek liat artikel internet lebih lebih artikel google"-Aksa
" SUMPAH MALESIN BANGET ARTIKEL TENTANG AMANDA DARIPADA LO. Kek gapenting sumpah "-Galang
" Ya gimana lagi namanya wartawan lambe turah cari duit. Trus abis ntu ada pemotretan. Padet njir"-Aksa
"Sabar bro, popularitas lo masih naik daun kasi gas bos"-Arga

Aksa mengangguk sembari menikmati milkshakenya.

Begitulah kontras kehidupan Aksa yang bisa segalanya dan Fakhri yang harus memikul kesedihan berkali-kali.

                                     ☄

Haloo

Jangan lupa voment gais

Maacii <3

-glowstarlight

Aksa & FakhriWhere stories live. Discover now