Chapter 12 • Gombal

126 24 96
                                    

Can
Berapa orang yang kamu gombalin sampe baper? Aku masuk ini kayaknya.

Tin
Cuma lo.

Can
Kamu tinggal di kota J ya?

Tin
Jangan tanya tempat tinggal, gue tinggal di Asgard.

Can
Ini nggak lucu kalo kita tinggal sekota. Semoga enggak.

Tin
Wkwkkwkwkwk... Takut banget sekota.

Can
Iyalah ntar identitas asliku terbongkar.

Tin tersenyum. Ternyata bukan hanya dirinya yang menyembunyikan identitas asli dan menyamar di balik akun palsu, Can juga. Entah untuk alasan apa.

Tin penasaran, tapi nggak mau mengorek lebih jauh. Selain privasi, dia tahu Can akan spill banyak kalau dipancing, jadi Tin santuy. Can itu gampang ketebak.

Dia ragu apa Can beneran lebih tua darinya. Can selalu bilang dia yang lebih tua. Tapi bodoamat. Siapa yang peduli bahkan jika dia adalah om-om.

Can
Tiiin... Ini aku baca novel kok komennya ada nyebut isekai. Isekai apaan?

Tin
Isekai itu kebalikannya sekai. Bahasa Jepang. Kalau dunia kita ini namanya sekai. Kalo isekai itu kayak dunia lain gitu. Biasanya isekai itu dimaksudkan untuk dunia fantasi yang beda dari universe kita ini. Misalnya kayak film Narnia, itu mereka di isekai ke dunia lain yang ada singa, penyihir, raja ratu dll. Banyak cerita fantasi yang bertema isekai terutama manga dan anime.

Can
Ooooh...

Tin
Nih ya gue jelasin panjang lebar dengan sabar udah macem pacar yang baik ya kan.

Can
Prett.

Tin baru sadar hari sudah siang. Tumben bangun siang biasanya sore. Dia bangkit dan membereskan tempat tidurnya. Belum mencapai pintu, kakinya tersandung tumpukan buku yang sudah kayak menara. Ia merapikan bukunya di dekat lemari yang sudah penuh. Dia harus beli rak buku baru.

Tin keluar ke balkon. Cahaya matahari menerpa kulitnya. Kadang-kadang Tin lupa kalau dia hanya memakai bokser tanpa atasan. Ia melakukan stretching dan sedikit mengangkat barbel entah milik siapa yang udah ngejogrok di situ.

Selesai olahraga ringan ia kembali ke kamar untuk minum dan mandi. Kulitnya basah oleh keringat dan Tin perlu bercukur. Cambang dan jenggotnya tumbuh hanya dalam waktu semalam.

Mengabaikan hpnya, Tin menyambar handuk dan masuk ke kamar mandi.

Can
Kayaknya besok aku nggak aktif sosmed, soalnya ada undangan dinner. Benernya tuh maleeees banget ramah tamah sama orang baru apalagi nggak sefrekuensi. Hahahaa...

Can
Kamu kemarin beneran minum wine itu habis sendirian?

Can
Huhuhu... Aku ditinggalin lagi.

Tin keluar dengan tubuh segar dan wangi. Ia meraih ponsel dan melihat notifikasi.

Tin
Eh sori habis mandi gue, ya gitu kan mandinya lama masih anu soalnya.

Can
Gaje banget mandi pakai anu-anu.

Tin
Gue juga gak suka ramah-ramah sama orang gak dikenal apalagi basa-basi muak banget.

Tin memakai celana pendek dan kaosnya. Lalu menyisir rambut yang mulai panjang. Ia menyemprotkan armani ke leher dan lengannya.

Tin
Iya minum sendirian. Jones ya gini. Ada bini tapi jauh dan gak mau identitasnya kebongkar wkwkwkwk...

Can
Dihh bini apaan dibikin nangis mulu.

Tin
Ahahhahah... Ciyeee nangisin gue apa nangisin RM? Palingan lo sedih, aduuh gebetan gue kok nggak suka sama idol gue gimana nih lanjut nggak nih.. Wkwkwkwk.

Can
Gebetan aku nggak seasyik tulisannya ternyata.

Tin
Udah jangan dibahas lagi males gue.

Tin menyambar kunci motor dan dompet, lalu keluar dari kamarnya.

Tin
Gue juga udah bilang nggak maksud kan..

Can
Iyaa maaf. Kamu gans jangan ngambekan dong.

Can
Cipok basah nih.

Can
Ahahahhahahah..

Tin tahu Can pasti salah tingkah di seberang sana. Tapi ia sengaja menggodanya.

Tin
Nih ya kalo lo di sini udah gue uyel-uyel.

Can
Masih ada stok story yang mau diupload nggak kamu?

Tin ngakak. Tiba-tiba Can mengalihkan pembicaraan. Dia bisa membayangkan pipi Can merah sampai kuping, meski dia nggak tahu bentukannya Can kayak gimana.

Tin
Adalah. Banyak sebenernya. Tapi belom tahu kapan. Nata hati dan otak dulu.

Tin turun dan tiba di tempat parkir motor. Ia memakai helm, mengeluarkan motor gedenya lalu membuka gerbang. Tin melirik jam tangannya dan mengetik.

Tin
Kenapa? Lo mau dibikinin cerita?

Can
Nggak kenapa-napa, tanya aja.

Setelah menutup gerbang dan duduk di atas jok, Tin kembali membalas.

Tin
Babe gue cabut dulu ya. Mau ke sekret.

Can
Okee... Sampai jumpa tengah malam.



.



.


.











TBC












TBC

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.








Juni 1, 2021

CRUSHWhere stories live. Discover now