Chapter 1 • Fanfic

584 56 142
                                    

"Astagaaaaaay... Gue typo lagi anjinmmm!!"

Tin menggebrak keyboardnya frustrasi. Kayaknya dia butuh kopi.

Sudah berkali-kali dia mengedit draft tapi setiap dibaca ulang masih saja ada yang salah. Tin benci typo seperti dia benci kubis mentah.

Dengan kesal Tin menyambar hpnya lalu membuka aplikasi W kuning yang beberapa minggu ini paling sering dia buka. Ia menghempaskan badan ke kasur.

Ada banyak notifikasi masuk. Tin senang mendapat bomvotes dan komen dari para readernya. Lumayan buat ngilangin stres.

Sebenarnya dia nggak terlalu expect karena followernya masih sedikit. Yang penting nulis. Mau ada yang baca atau nggak bodoamat. Lagian Tin sudah punya pembaca dan komunitas sendiri sebagai author novel fantasi.

Dia sedang menyelesaikan draft novel saat perhatiannya kedistrak dengan dunia kuning.

Meski di real life dia tidak akan pernah mengakui memiliki akun samaran di wattpad, tapi Tin cukup aktif membalas komen dari reader. Asalkan cuma di wattpad, nggak apa-apa. Asal bukan di real life, dia akan baik-baik saja.

Ini rahasia kotornya.

Teman-temannya bakal membulinya sampai habis jika mereka tahu Tin menulis fanfiksi bxb di wattpad. Seluruh harga dirinya, kehormatannya, imagenya semua akan hancur berkeping-keping. Dia akan turun kasta dan berada di tingkatan paling rendah dalam hirarki cowok keren di kampus. Halah.

Ya nggak segitunya juga sih, tapi kurang lebih kayak gitu.

Tin anak mapala yang terkenal bold, keren, cool dan segambreng label manly lainnya. Sebagai pecinta alam, Tin cukup populer. Dia punya teman yang tersebar di berbagai fakultas.

Cewek-cewek suka mencari perhatiannya, cowok-cowok senang nongkrong bersamanya. Tapi karena hal itu pula yang membuatnya harus ekstra hati-hati.

Jangankan menulis bxb, mengakui dia ngebucin aktor raikantopeni atau diam-diam suka Red Velvet dan Jung Kook aja bakal mencoreng nama baiknya.

Tin menjaga imagenya tetap cool. Meski sebenarnya...

Oke mereka tahu Tin menulis, tapi itu novel fantasi dan kumpulan cerpen yang sudah diterbitkan publisher mayor. Dia boleh happy saat melihat novelnya berjajar dengan buku-buku lainnya di rak Gramedia. Selain itu paling dia nulis feature untuk web traveling dan beberapa majalah online. Tapi menulis fanfiksi? C'mon...

Fanfiction is not my thing. Tin selalu bilang begitu.

Jadi ketika seluruh alam semesta menjebaknya dalam alternate universe bernama wattpad, Tin mabuk. Ini platform yang dia cari.

Dia nggak perlu nunjukin siapa dirinya. Dia akan jadi avatar. Cukup menulis apa yang dia suka tanpa teman-temannya ketahui. Imagenya aman.

Tin tersenyum melihat notifikasi.

Bomvote dan komen itu hampir semua berasal dari orang yang sama. Siapa sih si CuteCan ini. Kayaknya dia follower baru tapi selalu aktif komen di hampir setiap paragraf ceritanya. Kelihatannya dia sangat menyukai cerita ini. Tin membalasnya dengan sabar.

CuteCan
Move on emang harus cepat kan ya jangan sampai kalah saing ama mantan.

TinKurosu
Jangan sampe.

CuteCan
Lihat kamu bahagia aku juga bahagia Plan.

Tin ketawa. Dia membaca komen CuteCan yang lain. Ini mengasyikkan.

CuteCan
Damn...Tin, aku kira yang mati Mean. Ternyata Plan dan Gun. Kenapa harus Plan...huaaa.

TinKurosu
Biar Mean menderita.

Si CuteCan terus saja membombardirnya dengan komen. Dia pembaca cepat ternyata.

CuteCan
Kamu kenapa sih Plan, harusnya kamu move on.
Aku nggak sanggup kalo Plan patah hati.
Aku patah hati juga bacanya.

TinKurosu
Coba baca part 2 deh.

CuteCan
Makasiih yak udah update.

TinKurosu
Iyaak kan lo semangatin juga... Semingguan ini sepi ya nggak? Untung pas wiken rame lagi.

Si CuteCan itu orang pertama yang selalu vote dan komen setiap kali Tin baru publish cerita. Jadi dia cukup kenotis.

CuteCan
Ngapain Mean cemburu. Kan udah punya pacar. Jangan ngadi-ngadi. Ngapain sih Mean udah punya pacar malah kecup-kecup cowok lain.

TinKurosu
Dia kan gitu, udah labil maruk pula.

CuteCan
Pingin geplak Tin, tau diri dong. TinKurosu tolong bikin Plan punya pacar dong....

TinKurosu
Pacarnya Plan itu harus spesial ga boleh sembarangan.

Di lain kesempatan, saat Tin selesai publish cerita baru yang menyedihkan, lagi-lagi akun CuteCan itu jadi yang pertama memberi bomvote dan komentar.

CuteCan
Jangan gitu Mean, kalo Plan lenyap beneran nanti kamu nyesel loh. Aku takut cerita ini berakhir menyedihkan..

TinKurosu
Kita lihat aja ntar yaa.. Malem ini gue marathon up.

CuteCan
Naah kan ini yang aku takutiiin. Apapun akhirnya aku pasrah. Baca ini aku ikutan kebawa perasaannya Mean jadinya pengen denial pokoknya nggak mau Plan pergi.

TinKurosu
Kehilangan awalnya selalu bikin shock terus denial. Plan selalu menyayangi teman-temannya terutama orang spesial.

CuteCan
Aku nggak bisa berkata-kata. Sumpah part ini mewek.

Hah? Apa dia nangis beneran?
Penasaran, Tin mengirim dm untuk akun itu.

.

.

.

TBC

Thanks for vote and comment...




























See you next chapt...








May 5, 2021

CRUSHWhere stories live. Discover now