02

791 64 7
                                    

Seluruh warga Geumga Plaza, berkumpul tepat didepan lorong menuju kantor Jipuragi. Mereka dihantui rasa khawatir usai mendengar berita tentang Babel group yang akan berjalan lagi meski masih dibawah pengawasan Kurator tapi bukankah aneh jika Babel Group dengan mudahnya menjadi perusahaan akuisisi oleh perusahaan yang lebih besar dari Babel?

"Jangan pikirkan ini, mari kita menjalankan aktifitas masing masing," ucap Lee Ceol Wook, pemilik tempat penggadaian.

"Bagaimana bisa tidak memikirkan ini? Tempat kita ini bisa menjadi ancaman tuk dihancurkan!" Balas sang istri, Jang Yeon Jin, menggendong buah hatinya sambil menggoyangkan badannya.

"Mari berpikir positif saja, ini baru akusisi dan belum ada niatan merobohkan gedung milik kita ini selama kita kuat, kita bisa bertahan!" Timpal Tak Hong Sik, pemilik Jail Laundry

"Apakah nona Chayoung mau membantu kita?" Tanya Seo Mi Ri, pasalnya ia baru ingat jika nona Chayoung masih ada kasus lain yang harus diselesaikan.

"Jangan khawatir, aku akan membantu kalian..."

Semua perhatian Geumga Plaza beralih pada dua wanita bersetel jas rapi dengan elegan memasuki lorong yang dipenuhi warga Geumga plaza. Wanita yang menjadi penolong Geumga Plaza ditemani wanita muda yang berjalan dibelakang, tentu mereka adalah pengacara Hong Chayoung dan pengacara Goo Younjung.

Bukankah hebat jika sekarang Geumga Plaza memiliki pawang pengacara?

"Kita adalah keluarga, sudah seharusnya kita saling melindungi dan saling menolong. Bukankah begitu?" Ucap Hong Chayoung memberikan senyum terbaiknya kepada waga Geumga Plaza.

Geumga Plaza merasa tenang dengan sepatah kalimat Chayoung.

"Apapun yang terjadi, kita akan selalu bersama dan mempertahankan gedung ini sampai kapanpun itu." Sambung Chayoung tak lama menerima pelukan hangat dari ibu penjaga Tteoppoki bernama Kwak Hee Soo, ibu dari satu anak laki laki. Chayoung membalas pelukan itu, ia merasa sedang dipeluk oleh ibundanya.

"Terima kasih banyak pengacara Hong dan pengacara Goo, aku percaya pada kalian." Kata ibu cantik itu, meraih kedua tangan pengacara dan menggenggamnya menjadi satu. "Terima kasih," balas pengacara Goo ikut tersenyum.

"Nona Hong dan nona Goo, waktu.." pak Nam menyembulkan kepalanya dari pintu kantor Jipuragi sambil menunjukan jam tangannya.

Melihat Pak Nam seperti itu, ibu Hee Soo pemilik kedai Youngho Bunsik membiarkan kedua wanita itu pergi meninggalkan tempat. Ia menaruh harapan besar kepada mereka sama seperti ia meletakan harapan kepada Vicenzo Cassano ketika mempertahankan gedung Geumga Plaza.

Tentu, ia merindukannya. Pak Cassano sudah ia anggap seperti anak kandungnya, ingin sekali bertemu dengan Cassano tapi bagaimana bisa?

 Pak Cassano sudah ia anggap seperti anak kandungnya, ingin sekali bertemu dengan Cassano tapi bagaimana bisa?

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Selamat sore Tuan Cassano, waktunya makan siang."

Perbedaan waktu yang begitu sangat tajam. Dikala Korea masih menjalankan hari di pagi hari, lain waktu di Italia yang kini sudah di sore hari.

VINCENZO II : The Last Tower [-]Where stories live. Discover now