°•00•°

2.6K 200 7
                                    

senyumnya manis, suaranya pun lembut. tidak heran jika semua orang menyukainya, termasuk dirinya sendiri.

siapa yang tidak akan terlena akan sifatnya yang lembut dan tutur kata yang sopan. siapa?

wooyoung sendiri terbuai sangat tinggi melihat sifat sang pemikat hati.

walaupun dirinya hanya bisa menatap semua itu dari jauh, itu sudah cukup pikir wooyoung.

san, lelaki kesayangan sekolah. pintar, ramah, dan sopan. tidak hanya guru, bahkan semua murid hingga ibu-ibu kantin menyukainya.

wooyoung tidak pernah heran melihat san yang selalu disayang semua orang.

yang membuat wooyoung bingung, bagaimana dirinya bisa jatuh cinta dengan sang pemikat hati?

wooyoung sadar mereka tidak akan pernah bisa dan pantas bersama.

wooyoung membandingkan dirinya sendiri dengan san, mereka jauh berbeda.

jika boleh dijelaskan, wooyoung hanya lelaki berusia 17 tahun dan duduk dikelas 11 sma.

tak banyak yang spesial tentang dirinya. hanya seorang murid biasa, pintar tidak bodohpun tidak. biasa saja. temanpun hanya sedikit. benar-benar tidak spesial.

sedangkan san? lelaki itu berumur 17 tahun setahu wooyoung. mereka sama-sama duduk dikelas 11. dan san spesial, dia terlalu spesial untuk seorang wooyoung.

lelaki itu punya prestasi yang tidak main-main. hampir semua hal bisa san kuasai. dia benar-benar hebat dan sangat berbanding jauh dengan wooyoung.

lantas mengapa dia bisa jatuh cinta dengan san? dia pun tidak tau bagaimana. tapi, bukannya cinta ada tanpa alasan?

jika dipaksa memberikan alasan, wooyoung bisa kok menjawab. siapa yang tidak cinta dengan san? begitu jawabnya. terdengar klise, namun begitu benarnya.

wooyoung ga pernah nyatain perasaan itu ke san. kenapa? sudah jelas. memang dirinya pantas? begitu pikirnya.

wooyoung rasa memandang dari jauh sudah lebih dari cukup, kok. bisa melihat senyum, mendengar suara dan tawanya itu sudah lebih dari cukup.

sekarang dirinya berpikir, apakah mungkin seorang san pernah jatuh cinta? atau sakit karena jatuh cinta?

karena wooyoung pikir, lelaki se-sempurna san tidak mungkin ada yang menolak bukan? dia terlalu sempurna untuk ditolak.

wooyoung sendiri lagi duduk di kantin sambil memandang senyuman dan tawa sang pemikat hati dari jauh.

"masih mau begini juga, young?"

pertanyaan itu membuat wooyoung tersadar dan menoleh. lalu melukiskan senyum, menjawab

"iya, sang. begini aja udah lebih dari cukup, kok" ucap wooyoung lalu berlalu pergi dari hadapan sang sahabat, yeosang.

•°halu°•

wooyoung ingat, pertama kali dirinya sadar bahwa ada perasaan lebih dihatinya untuk san.

saat itu, san yang merupakan anggota paskibraka di sekolahnya, menjadi seorang pemimpin upacara. wooyoung ingat saat itu, dia baris dipaling depan ya karena tubuhnya yang pendek.

dia dapat melihat betapa tampannya san dalam balutan baju putih itu. betapa kuat auranya hari itu. wooyoung dapat merasakan jantungnya berdetak tidak biasa hari itu. terlebih ketika sang pemikat hati, tersenyum puas karena upacara berjalan lancar tanpa masalah. saat itu, dapat wooyoung rasakan hatinya menghangat.

sejak hari itu, wooyoung sadar. rasa yang ada dihatinya bukan sekedar rasa kagum. rasa itu sudah jauh lebih besar dan dirinya yakin, bahwa itu cinta.

ketika sadar dan memantapkan hati bahwa dirinya benar jatuh cinta, wooyoung langsung bercerita dengan sang sahabat, yeosang.

"sang. aku kayaknya lagi jatuh cinta, deh. bukan kayaknya, tapi memang beneran cinta"

yeosang mengerutkan dahi. bingung dan kaget tentunya

"serius young? sama siapa?"

"sama san. tau kan siapa san? ga perlu aku jelasin ya, sang"

wooyoung tersenyum lembut melihat reaksi sang sahabat.

"kalau kamu mikir aku bakal nyatain perasaan aku ke san, berarti kamu salah besar, sang"

"kenapa kamu ngga, young?"

"karena aku tau, dia dan aku terlalu jauh untuk bersanding"

•°halu°•

halu -sanwoo / woosan ✔Where stories live. Discover now