30. Akhir Pertarungan

1.2K 167 79
                                    

"Kau kira sampai mana hm? bahkan kita belum berbicara banyak," ucap [Name] berusaha mendekati Mclaggen, selangkah demi selangkah.

Mclaggen mundur ketika menyadari [Name] masih berusaha mendekatinya. Mereka saling menodongkan tongkat, tidak ada sihir yang mereka keluarkan.

"Kau sudah membunuhku sebanyak lima kali dan apa yang akan kau lakukan? membunuhku lagi?"

"Kau tidak pernah mati selama aku menghancurkan jantung kristalmu, kau hanya merasakan sakit di dadamu," ucap [Name] melemparkan mantra ke arahnya dan dapat Mclaggen tangkis.

"Kau pintar [Name], sangat pintar dan itu sebabnya Rosira sangat menyayangimu walau dia tahu bahwa kau yang akan membunuhku," ucap Mclaggen

[Name] mengeraskan wajahnya ketika Mclaggen menyebut nama ibunya, dia tidak bisa terus menerus mengingat kematian ibunya namun ketika Mclaggen menyebut nama ibunya, semua ingatan itu kembali membuat [Name] kesal.

"Kau tahu? aku adalah wanita tua yang abadi dan terlihat muda, semua ini berkat kau, kau membuatku menjadi seperti ini [Name] karena kaulah aku seperti ini," ucap Mclaggen

[Name] bingung dengan perkataan Mclaggen namun dia menangkis semua pikiran itu, [Name] menyerang Mclaggen dengan brutal. Dia bahkan tanpa sadar menyebut 3 mantra terlarang saat menyerang Mclaggen namun semua itu meleset.

[Name] mengarahkan tangan kirinya membuat beberapa benda tajam di sekitar mereka terangkat. Mclaggen menyerang [Name] dan gadis itu bisa menangkisnya membuat batu-batu yang mengarah kepada terlempar akibat benturan dari benda keras yang [Name] lemparkan lagi.

"Aku akan memberimu penglihatan, bagaimana kau menciptakanku," ucap Mclaggen dengan senyum di ujung bibirnya

[Name] merasakan tarikan hebat, membuatnya merasa ingin memuntahkan seluruh isi perutnya, putaran kuat yang membuat dirinya tidak bisa menahan hal seperti ini padahal dia mendapatkan nilai bagus untuk Apparate dan [Name] yakin ini bukan Apparate.

Tubuh [Name] terhempas ke sebuah kuil tua, dia bisa melihat sebuah dewi yang membawa bola dengan ukiran bumi dan sebuah pedang panjang. [Name] melihat sekitar dan mencari keberadaan Mclaggen, [Name] melepaskan alas kakinya dan merasakan tekstur kastil Hogwarts yang artinya [Name] hanya dalam memori. [Name] tidak mengerti kenapa Mclaggen bisa sekuat itu, dia bisa memberikan memorinya secara langsung tanpa menggunakan perantara apapun.

"Apa yang kau lakukan? keluarkan aku!" teriak [Name]

"Jika kau ingin keluar bukannya lebih baik bahwa kau melihat dulu bagaimana aku bisa sekuat ini?"

[Name] berbalik mencari beradaan Mclaggen, tidak ada, dia tidak menemukan wanita itu. [Name] berbalik dan melihat Mclaggen yang berjalan menuju [Name]. Dia sudah bersiaga dengan tongkatnya. Mclaggen tidak melakukan apapun lalu dia diam di tempatnya yang jaraknya hanya 10 langkah dari [Name].

"Kau... apa yang kau inginkan?"

[Name] mendengar seorang berbicara di belakangnya. Patung besar itu bergerak dan turun dari takhtahnya, [Name] terkejut hampir terjatuh. Tinggi patung itu hampir 3 meter panjangnya, membuat [Name] harus mendongak ke atas. Patung yang sebelumnya berwarna abu marmer, sekarang berubah menjadi seperti manusia, rambut hitam panjang dengan mata dwi warna, biru dan hijau.

"Apa yang kau inginkan? setelah banyak membunuh bersama manusia tanpa hati, apa yang kau inginkan?"

"Jika kau memang dewi yang dapat mengabulkan semua, buat aku menjadi abadi, tidak dapat di bunuh oleh penyihir bahkan manusia di manapun," ucap Mclaggen.

Patung wanita itu menatap Mclaggen dengan tatapan tajam. Batu yang ada di sekeliling patung itu terangkat, membentuk singgasana. Patung itu seperti berpikir, mempertimbangkan perkataan Mclaggen.

The Young Lady Black : Untold [√]Where stories live. Discover now