27. Yang terlupakan

525 122 24
                                    

Sekarang bulan september akhir, udara dingin mulai mengelilingi [Name], dia berjalan menuju Godric Hallows. Dia berjalan melewati jalan yang sepi, dulu tempat itu tidak sepi seperti sekarang, mereka masih menemukan beberapa orang yang berlalu-lalang, namun karena para pelahap maut yang cukup meresahkan membuat para penyihir memilih berlindung di dalam rumahnya.

[Name] sampai di depan rumah keluarga Potter. Rumah itu tidak di perbaiki bahkan memang tidak ada yang bagus dari yang dia temukan, semuanya hancur bagaikan terkena bom pada perang dunia kedua.

[Name] masuk dan menyingkirkan beberapa barang dengan sihir, mempermudahnya dalam bergerak dan menelusuri rumah itu. [Name] pergi menuju kamar Harry dan sekilas dia melihat Jasmin sedang berjalan mengelilingi rumah itu. [Name] tahu itu bukan halusinasinya namun seorang Jasmin yang tanpa sadar ingin kembali di ingat dan menampakkan dirinya.

Dia melihat serpihan kayu yang ada di sana, Harry yang malang pernah mati di sini, melihat kematian ibunya tanpa dia sadari. [Name] pergi kesebuah laci dan menemukan sebuah album, album foto Harry.

[Name] duduk dan melihat album tersebut. Ada foto Harry yang baru lahir dan dia tidak memiliki tanda di jidatnya sangat berbeda dengan Harry yang memiliki tanda. Lalu [Name] membalik foto yang lainnya, foto selanjutnya adalah foto yang sudah di sihir, foto bergerak itu menampilkan [Name] yang membuat Harry menangis karena gadis itu menggentok kepala Harry dengan tongkat sihir.

"Oh seharusnya di jidat Harry bukan tanda petir, lebih bagus tanda bekas aku memukulnya mungkin lebih keren haha," ucap [Name] kepada dirinya sendiri

Lalu dia membalik halaman berikutnya, masih dengan foto yang bergerak, seorang gadis memeluk Harry dan tersenyum ke arah kamera, dia Jasmin.

"Lucunya," ucap [Name]

Dia menutup album itu lalu memasukannya kedalam ransel miliknya. [Name] pergi meninggalkan rumah itu untuk berjalan menuju ke sebuah kuburan milik keluarga Potter. [Name] berjalan melewati angin dingin yang menusuk kulitnya, walau dia sudah menggunakan jaket yang lumayan tebal namun teteap saja dia merasa kedinginan.

[Name] menyihir beberapa bunga di jalan lalu mencabutnya, tidak ada toko bunga di sana jadi dia mengambil dan menyihir bunga liar agar mekar dengan indah lebih cepat. [Name] terkadang beruntung dapat melakukan hal yang orang lain tidak bisa lakukan termasuk membuat tanaman tumbuh lebih cepat dan indah.

[Name] mendekati kuburan Lily dan James lalu menaruh beberapa bunga dan membersihkannya, dia bersihkan batu nisan dari debu yang mengelilinginya dan beberapa rumput yang menurutnya menganggu. [Name] merasakan bahwa Jasmin berada di dekatnya, dia mengarah ke kuburan yang berada di sebelah James Potter. Tidak ada nama yang tertera di batu itu lalu [Name] membersihkan debu itu dan dalam beberapa detik kemudian debu itu memunculkan nama Jasmin Potter.

"Andai kau masih hidup, setidaknya Harry masih memiliki keluarga, sayangnya Peter membunuhmu dan ibu tidak bisa menyelamatkanmu," ucap [Name] menatap batu nisan bertuliskan Jasmin Potter

"Bagaimana kau bisa tahu aku keluarga Harry, anak aneh memang," ucap Jasmin asal

"Aku tahu karena kau sering berbicara sendiri seperti itu dan mengikutiku terlalu dekat, oh ayolah siapa yang membuat anak kecil umur lima tahun bisa menguasai mantra berat? itu kau Jasmin Potter, kau mengajariku," ucap [Name] berpandangan menatap Jasmin membuat gadis itu terkejut

"K-kau melihatku?"

"Always," jawab [Name]

Jasmin mematung dan tanpa sadar dia menangis, bukan sedih namun bahagia. Dia menemukan orang yang dapat membantunya menjadi perantaranya untuk membuat orang-orang kembali mengingat dia. [Name] tersenyum lembut, dia akan membantu Jasmin agar wanita itu kembali di ingat oleh beberapa orang bahkan seluruh Orde termasuk pamannya.

The Young Lady Black : Untold [√]Where stories live. Discover now