25. Perhentian pertama

491 119 13
                                    

[Name] sudah berada di titik awal petualangannya, dia menemukan tempat yang cocok untuk persembunyian, rumah bernuansa 80an yang di bangun menggunakan batu-batu alam. Audina memeriksa sekitar dan mereka yakin rumah itu sudah kosong, barang yang menghilang dan beberapa tirai yang mulai rusak di makan umur.

Dia mendudukan dirinya di lantai setelah mereka membersihkan debu-debu yang ada, seandainya ada sofa atau sesuatu yang empuk dia akan langsung tidur. Perjalanan yang lama itu membuat mereka cukup kelelahan karena tidak tidur selama 2 hari lamanya.

[Name] kembali membuka surat miliknya, membacanya ulang dan meresapi beberapa kata yang tertulis di sana. "Berada di dekatku tapi aku tidak pernah memintanya," ucap [Name] mengulang pentunjuk pertama.

Hans duduk di sebelah [Name] dan ikut membaca surat itu, dia membacanya dengan seksama dan terkejut ketika melihat apa yang dia dapatkan, lambang keluarganya.

"Hei, dari mana kau mendapatkan surat ini?" tanya Hans

[Name] menatap Hans lalu berkata, "mungkin kau tidak percaya tapi ini muncul sendiri di dalam tasku, kemarin aku sedang memeriksa tasku dan memisahkan beberapa barang lalu aku menemukan ini."

"Kau serius menemukannya tanpa meminta sesuatu?" tanya Hans

"Memang kenapa?" tanya [Name] bingung dengan perkataan Hans

Hans menunjuk logo H yang tertulis di setiap ujung surat itu. Tidak semua ukiran di sisi kertas berwarna emas tapi ada yang berwarna hitam. [Name] kembali melihat Hans, dia masih bingung apa yang di maksud Hans sedangkan pria itu menghela napas dengan gadis di sampingnya yang tidak mengerti maksudnya.

"Ini lambang keluargaku, kau harus meminta sesuatu jika kau mendapatkan kertas seperti ini, kertas ini di keluargaku artinya mengabulkan permohonan," ucap Hans menjelaskan

[Name] terdiam mendengar itu lalu memegang kedua pundak Hans, mengguncangkan tubuh pria itu dan membuat Hans cukup mulai.

"Apa sih, kau ini aduh," ucap Hans berusaha menahan dirinya agar tidak mudah terjatuh

[Name] menunjukan kertas miliknya. "Ini kau lihat? berada di dekatku namun aku tidak pernah memintanya! itu pasti menuju ke kalian," ucap [Name] gembira

"Tapi kau memang tidak pernah meminta apapun kepadaku atau kakaku lalu kau --"

"Aku meminta belati, sebuah belati yang dapat menghancurkan ini," ucap [Name] mengeluarkan sebuah kotak dari tasnya, dia membuka kotak itu lalu menunjukannya kepada Hans, "kita menemukan jantung Mclaggen dan ini, cara menghancurkan kita harus menemukan belati-belati itu."

Hans terdiam sejenak lalu memegang kepalanya dengan kedua tangan berusaha mencari belati apa yang [Name] maksud lalu Audina muncul sambil membawa belati dengan panjang 20cm dan genggaman sepanjang 10cm dengan hiasan bewarna ungu. Belati itu di hiasi dengan permata berwarna ungu.

"Keluarga kami punya belati, ini adalah belati yang di turunkan dari generasi ke generasi dan aku menyimpannya saat ini," ucap [Name] memberikan belati itu, "kau bisa mencobanya, siapa tahu berhasil."

[Name] mengambilnya lalu menaruh jantung milik Mclaggen di lantai, dia mengangkat tinggi belati itu lalu menancapkannya. Teriakan keras yang hampir memecah telinga keluar membuat mereka terkejut dan memegang telinga mereka. Cahaya putih keluar dari sana menerangi sekelilingnya dan beberapa detik kemudian menghilang.

Mereka kembali mendekati jantung milik Mclaggen lalu memperhatikannya, setetes darah keluar dari sana. [Name] mencabut belati itu lalu membersihkan darah yang ada. Darah itu tidak kembali keluar, hanya sekali lalu terdapat retakan yang lumayan berdampak menyebar ke dalam jantung itu.

The Young Lady Black : Untold [√]Where stories live. Discover now