"Bukankah kau sudah tau? Kau hanya diam saja kan?" Seru wanita itu menatapnya sinis.

"Itu karena aku sangat mencintaimu, aku percaya kalau kau lebih mencintaiku dan akan selalu kembali padaku..!" Seru pria itu dengan sangat posesif yang membuat wanita itu semakin berkali-kali lipat membencinya, sangat membenci cinta dari pria di depannya.

"Kau gila! Aku tidak pernah sekalipun mencintaimu, kau tau. Kau itu menjijikan!" Serunya sinis, melayangkan tangannya. Dia juga bisa membalasnya.

Plak!

Sekarang giliran pria itu yang di tampar keras. Mereka saling bertengkar hebat, sama sekali tidak mempedulikan reputasi dan berbagai wartawan yang meliputi di sekitaran mereka, dan semuanya sangat kacau. Berita terbaru yang menyatakan keluarga kaya yang paling berbahagia ternyata hancur dan memiliki sisi gelap dibaliknya.

"Ternyata keluarga Ryomen yang dinyatakan sebagai keluarga paling berbahagia dan sangat harmonis memiliki sisi kelam, ketika foto foto dimana sang istri yang ternyata memiliki kelainan orientasi seksual terbukti sedang berselingkuh di rumahnya sendiri, dan ketika mengetahui itu keributan pun terjadi..." Seru wartawan yang meliputi.

Dia mengarahkan miknya pada Pasangan yang sedari tadi bertengkar hebat di depan rumah tanpa mempedulikan hal lainnya selain kebencian antara satu sama lain yang bertumbuh.

"Menurut kabar, kalian memiliki satu orang putra dimanakah dia berada? Apa dia sama sekali tidak mengetahui semuanya?"

Plak!

Mik itu di lempar.

"Aku tidak mau tau tentang orang brengsek itu, dia bukan anakku lagi! Dia bukanlah bagian dari keluarga kami!" Seru ayahnya dengan nada dingin.

"Bukankah dia sama menjijikan nya seperti ayahnya?" Seru sinis istrinya mengejeknya halus.

"Apa kau katakan! Dasar jalang murahan! Apa kurangnya aku dalam memberikan cinta, sehingga kau harus selalu berselingkuh dengan wanita!" Seru pria itu terbawa amarah.

Wanita itu memerah, "Apa salahnya aku mencintai wanita! Mereka polos dan suci ! Tidak seperti kalian, para pria yang sangatlah menjijikkan!"

Bruk!

Pria itu memukul istrinya dan mendorongnya kasar ke atas tanah, wanita itu merintih kesakitan sebelum suaminya mendekatinya, mengambil foto foto yang menjadi penyebab dari pertengkaran hebat mereka.

"Kau mencintai mereka kan?, Kalau begitu cintai saja mereka" seru suaminya menjatuhkan foto - fotonya di atas istrinya hingga berjatuhan di lantai, istrinya terdiam merasa dipermalukan.

Suaminya menunduk, dan menekan kasar foto itu di depan wajah istrinya dengan cepat.

"Apa kurangnya aku dalam mencintaimu hm?" Tanya pria itu yang termakan amarah yang mendalam pada istrinya.

"Kau..hm! Gila!" Seru istrinya tidak dapat bernafas karena wajahnya ditutupi foto, dan sebuah tamparan keras mengenai pipinya hingga dia jatuh dengan keras ke lantai.

Dengan wajah seram suaminya, "Aku yang gila? Seharusnya kau diam saja menerima cintaku, kau seharusnya bersyukur sudah menerima cinta dariku.."

Plak!

Tamparan secara bergantian terjadi, mereka berdua termakan dalam kebencian, saling menyakiti satu sama lain dengan sebuah kebencian.

"Masalah masih terus ber-"

***

Ceklek

Sukuna mematikan televisinya, Sudah pasti keluarga mereka yang sebenarnya sudah hancur, akan tercerai berai dan pada akhirnya mengetahui kebencian satu sama lainnya yang saling di sembunyikan. Keluarganya tidak akan pernah bisa berbahagia.

Karena mereka penuh dengan kebencian. Seberapa keras mereka berusaha bersembunyi, semuanya akan terlihat jelas. Semuanya sudah hancur bahkan sebelum kejadian ini terjadi.

Kami semua saling membenci. Kebencian yang dirasakan tidak akan pernah ada habisnya.

Saling Menyakiti.

Saling Membenci.

Sukuna tersenyum menyeringai, Sukuna merasa kasihan dengan mereka yang baru menyadari betapa hancurnya keluarga yang mereka bentuk selama ini.

"Aku membenci kalian, seperti kalian membenciku..., Dan kalian pantas mendapatkan semuanya. Akhir menyedihkan seperti ini cocok dengan orang orang menjijikan seperti kalian" seru Sukuna menatap dengan tatapan puas pada televisi itu, melihat orangtuanya saling bertengkar satu sama lainnya.

Dan mengabaikannya, tidak mempedulikan kekacauan yang terjadi pada keluarganya.

Lagipula keluarganya juga sama sekali tidak mempedulikannya.

Sama saja, Bukan--?

Sukuna berjalan keluar, hingga seseorang bersurai pink yang lebih tua keluar dengan membawa makanan di kedua tangannya. Sukuna terhenti, menatapnya dengan datar.

"Kau mau kemana Sukuna? Tidak makan dulu sebelum bekerja?" Seru Ayahnya Yuuji.

"Tidak apa paman,-"

"Sudah jangan seperti itu, kita sudah lama tinggal bersama, kita adalah sebuah keluarga.." seru ayahnya seraya tersenyum tipis.

Sama seperti Yuuji. Senyuman yang sangatlah ramah, Ayahnya sangatlah baik. Tidak seperti Keluarganya yang penuh dengan tipu muslihat dan kebencian. Disini Sukuna bisa merasakan kehangatan yang tidak pernah di rasakan oleh Sukuna di tempat lainnya. Kehangatan dari kebaikan keluarga Yuuji, dan Sukuna sangat beruntung Yuuji mengizinkannya masuk dalam keluarganya dan merasakan betapa indahnya kebaikan yang mengalahkan kebencian yang biasanya ada di sekitarnya.

'Secara perlahan adanya Cahaya di baliknya Kegelapan'

'Akan adanya Sebuah Kebaikan didalam sebuah Kebencian tanpa akhir, tanpa berdasar'

'Ada Kebahagiaan dibalik semua Kesedihan yang selalu Terjadi'

Dan itu karena Dirimu, Yuuji.

Kau Kebahagiaan Ku.

Dan membuatku merasakan kebahagiaan dalam kehidupan yang biasanya penuh kebencian. Dalam Kehidupan Sukuna, kau seperti rembulan dilangit.

Dalam gelapnya malam.

Tidak tergapai, namun selalu memberikan kehangatan dengan keberadaan dirimu.

Kau tersenyum, memberikan sinarnya pada Sukuna, sehingga Sukuna tidak lagi merasakan kegelapan dan kedinginan malam dan itu karena keberadaan mu.

Kau adalah Rembulan Ku.

Awal Kebahagiaan Ku.

"Terimakasih Paman, aku lebih nyaman menyebutkan seperti itu. Aku ada urusan sebentar, aku akan lama.." seru Sukuna mengambil jasnya, Ayah Yuuji meletakkan makanannya seraya tersenyum ramah pada Sukuna.

"Kalau begitu hati-hati, Yuuji akan menyusul mu nanti. Dia bilang, akan menemui mu.." seru ayahnya. Sebuah senyuman terukir di wajah tampan Sukuna, Sukuna mengangguk dan pergi meninggalkan rumah Yuuji yang sekarang menjadi rumahnya.

Keluarga Baru-nya yang memberikannya cinta yang selama ini Sukuna rindukan dan tempat terbaik untuknya.

Tempat yang menjadi tempatnya pulang, dan Kebahagiaannya.

Cinta yang Sebenarnya.

.
.
.
.
.

🌺 My Happiness, Yuuji 🌺

.
.
.
.
.

Daikirai (Happiness To Sukuna)Where stories live. Discover now