28 ㅡ let me know.

181 48 3
                                    

Bel istirahat berbunyi, namun itu tidak berhasil membuat Eunha senang, bahkan tersenyum sedikit saja tidak, mengingat Jungkook yang tidak menjemputnya. Yang membuat ia lebih sedih dan kesal lagi, Jungkook tidak mengabarinya sama sekali.

Eunha keluar dari kelas dengan wajah cemberut, ia juga tidak menjawab semua panggilan dari teman-temannya.

Eunha mengambil tempat duduk yang tidak ada orangnya dan mulai membuka-buka buku pelajaran. Beberapa lama setelah Eunha mulai belajar, ponsel Eunha berdering, dengan sedikit ragu, ia membalikkan ponselnya dan melihat bahwa panggilan itu adalah panggilan dari Jungkook.

Karena masih merasa kesal, Eunha memutuskan untuk tidak mengangkatnya, namun Jungkook tidak berhenti meneleponnya.

Karena itu, ia menghela napasnya dan akhirnya memutuskan untuk mengangkat panggilan dari Jungkook itu.

"Keㅡ"

Ketika Eunha baru saja ingin menghujani Jungkook dengan pertanyaan-pertanyaannya, ia mendengar tangisan Jungkook dan ia langsung berhenti saat itu juga.

"Eunha-ya..."

Eunha langsung merasa khawatir pada Jungkook, ia segera menanyakan apa yang sebenarnya terjadi.

"Ada apa Jungkook?" tanya Eunha.

Setelah mendengar alasannya, Eunha langsung beranjak dari kursi dan segera berlari keluar dari sekolahnya, kemudian ia memanggil taksi.

---

"Apa?"

Taehyung memperhatikan reaksi Yerin setelah mendapatkan panggilan dari calon adik iparnya dan merasa sedikit khawatir.

"Ada apa, Yerin?" tanya Taehyung.

"Aku harus ke sana," ucap Yerin.

"Tidak, jangan, eonni!!!"

"Jadi kau ingin aku diam saja di sini?? Tidak mungkin," tegas Yerin.

Yerin segera mengakhiri panggilannya dan menoleh ke arah Taehyung yang kini merasa sangat kebingungan.

"Aku harus pergi, kau lanjut membuat lagu saja," ucap Yerin.

Dengan terburu-buru Yerin beranjak dari kursi, namun Taehyung segera meraih tangannya dan menghentikannya.

"Ada apa, Yerin?" tanya Taehyung.

"Aku tidak memiliki waktu lagi untuk menjelaskan padamu sekarang, Taehyung," ucap Yerin.

"Aku ikut," ucap Taehyung.

"Tidak, kau harus fokus untuk membuat lagu barumu," ujar Yerin, "lagi pula tujuanku itu tidak dekat..."

"Pokoknya aku ikut, aku takut akan terjadi apa-apa padamu."

Yerin menatap mata Taehyung dan menghela napasnya, kemudian ia berkata, "Baiklah..."

---

Awalnya Yerin ingin memesan taksi, namun Taehyung bersikeras untuk mengantarnya, jadi akhirnya yang bisa ia lakukan hanya menuruti kekasihnya itu.

"Beri tahu aku, kau harus pergi ke mana?" tanya Taehyung.

"Guri, lebih tepatnya apartemen yang ada di sana, Seora Apartment," jawab Yerin.

"Untuk apa ke sana?" tanya Taehyung.

"Nanti kau akan tahu..."

Ketika Taehyung mulai menjalankan mobilnya, Yerin mengambil sebuah botol obat yang ada di tasnya dan memasukkan satu tablet dari obat tersebut ke mulutnya.

Taehyung melirik ke arah Yerin dan segera bertanya, "Obat apa itu?"

Yerin tersenyum, "Ini hanya obat penenang, kok..."

"Memangnya kenapa? Apa ini adalah hal yang membuatmu gugup?" tanya Taehyung.

"Sedikit..."

---

Setelah mereka sampai di Apartemen Seora, Taehyung kaget melihat api yang menyebar ke mana-mana, banyak ambulans yang berdatangan. Taehyung segera menghadap ke arah Yerin kembali.

Taehyung melihat Yerin memejamkan matanya dan menggenggam erat tangannya, itu membuatnya menyadari bahwa Yerin takut, ia benar-benar tidak tahu kenapa kekasihnya itu harus ke sini, padahal sepertinya ia takut pada api, lagi pula dia bukanlah orang yang bertanggungjawab.

"Apa aku putar balik saja?" tanya Taehyung.

Mata Yerin langsung terbuka lebar, ia segera menghadap ke arah Taehyung dan menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Aku harus keluar," ucap Yerin.

"Baiklah," ucap Taehyung.

Yerin segera membuka pintu mobil dan mulai berlari, namun ketika ia baru saja melihat apinya, ingatan buruknya bermunculan lagi, kepalanya sakit dan nafasnya sesak.

"Bukannya aku sudah memakan obatnya? Kenapa masih begini?" tanya Yerin heran.

Yerin menggeleng-gelengkan kepalanya dan berjalan lagi, namun kepalanya semakin sakit dan membuatnya terjatuh, Taehyung merasa kaget, matanya melebar.

Tanpa berpikir panjang, Taehyung langsung berlari menghampiri Yerin, Yerin terus memegang kepalanya dengan kedua tangannya dan itu membuat Taehyung merasa sangat khawatir.

"Yerin-ah, apa yang terjadi padamu?" tanya Taehyung khawatir.

"Kau kenapa, Yerin?"

"Aku harus bertanya pada petugas di mana ahjussi dan ahjumma..."

Yerin kembali bangkit, namun rasa sakitnya semakin tak tertahankan, ingatan buruknya juga terus bermunculan.

Eomma!!!

"AHHH!!!" teriak Yerin.

Taehyung yang tidak tahu lagi harus berbuat apa memutuskan untuk memeluk Yerin dengan erat, setelah beberapa detik kemudian, Yerin kehilangan kesadarannya.

"Yerin?"

"Yerin!!!"

---

SAVE ME [KTH × JYR] ✅Where stories live. Discover now