"Ck!"

Baru saja ingin keluar dari perpustakaan,ponselnya berdering kencang, Asber segera mengambil ponsel tersebut dikantong kirinya,tertera nama Malera Jutek disana tak sadar sudut bibirnya menyungging tipis.

"Halo"

"Ber lu harus ke ruang cctv sekarang juga!"titah Malera dan dimatikan sepihak

'Ada apa?'batin Asber dilanda penasaran,tak ingin membuang waktu ia segera berlari kecil menuju ruang cctv

♤♤♤♤♤♤

KREKK!!
Bunyi pintu terbuka membuat Malera dan Shilla menoleh ke asal suara

"Kenapa?"tanya Asber menghampiri keduanya

Shilla segera menunjukan rekaman cctv tersebut,raut wajah Asber berubah geram,seperti menahan emosi,Malera menyadari itu.

"Elu tau siapa orang ini?"tanya Malera menunjuk ke arah komputer

"Gw gak yakin si,lu tau misterius boy?"tanya Asber serius

Keduanya kompak menggelengkan kepala,Asber menghembuskan nafas jengah

"Lu inget ler pas kita didanau malem itu?"Malera segera mengangguk

"Nah soal sekolah ini,ada beberapa kejadian yang terjadi,dan itu bukan hal biasa,gw gak tau wujudnya tapi gw pernah denger rumor tentang misterius boy,dia itu pembunuh berdarah dingin dan gw gak tau tujuan dia apa karena selalu menyerang siswa SMA GALAKSI"

"Jadi kejadian kayak gini pernah terjadi sebelumnya?"tanya Malera makin penasaran

"Yups..yang terakhir gw inget, pernah terjadi pembunuhan juga,korbannya siswi SMA GALAKSI kalau gak salah namanya Tania deh"Lanjut Asber

Perkataan Asber tak bisa dielakan,Malera kembali teringat percakapan dia dengan hantu wanita bernama Tania tersebut,apa mungkin dia?

"Kenapa Ler?"

"Gw pernah ngobrol sama Tania"ungkap Malera,Asber diam memahami perkataan Malera, dia baru menyadari bahwa teman sebangkunya ini bisa melihat hantu

"Lu bisa lia-,"

"Yups,Malera bisa lihat hantu"potong Shilla"dan aku mau cari tau siapa itu misterius boy"tekad Shilla,mau tak mau Malera ikut mengangguk

"Lu semua gak usah buang buang waktu buat nyari orang yang gak jelas!"semprot Fano dari arah pintu

"Ck,kenapa lu ngalangin mereka Fan?takut?"

"Gw gak takut!gw cuman kasian aja kalo mereka harus mati sia sia"ketusnya dan berjalan menghampiri ketiganya

"Lu habis ngeretas?"hanya anggukan singkat dari Shilla

"Hati hati Shil-,"

"Kalo cuman omong kosong yang keluar dari mulut lu! sebaiknya lu keluar deh!"ketus Malera seraya mendekap tangannya didepan dada

"Heh lu gak tau apa apa ya tentang sekolah ini jadi jangan sotoy!"

"Setidaknya kita usaha,jadi gw mohon sama lu jangan jadi penghambat misi gw dan Shilla!"tegas Malera"lu boleh keluar"usirnya

Asber dan Shilla hanya diam,takjub dengan apa yang mereka lihat.

♤♤♤♤♤♤

Disinilah mereka berada,Malera berusaha mengirim sinyal kepada Tania,dirinya dan Shilla masih berada disekolah tepatnya di dalam perpustakaan,nihil Malera tidak merasakan balasan dari Tania

BRUK!

bunyi buku terjatuh dari arah barat,sontak memancing ingin rasa tahu Shilla,Shilla berinisiatif menuju asal suara,sebuah buku tua yang telah usang,ini lebih tepat disebut buku diary dibanding buku cerita,dia memutuskan untuk membawanya,namun

"Itu milik saya nak!"ucapnya ,sontak Shilla menoleh ke asal suara,dia siapa?penjaga perpus baru?

Shilla tak langusung percaya,dia menggenggam buku itu erat enggan memberikan kepada wanita asing tersebut.

"Kamu tidak bisa mengambilnya kalo belum ijin ke pemiliknya gadis muda"lanjutnya dengan langkah pincang menghampiri Shilla,Shilla patah patah melangkah mundur,dia tidak pernah melihat wanita tua ini,sampai akhirnya punggungnya bertabrakan dengan tembok perpus,tak ada jalan keluar kecuali melewati wanita tersebut.

Seringai jahat tercetak jelas diwajah tuanya,hawa berubah 180°,Shilla mati rasa dia tidak bisa mengendalikan dirinya

"A..pa ma..u i..bu?"tanya Shilla pelan,hampir berbisik

"Dirimu sayang!!"ucapnya seraya mengeluarkan benda tajam dari belakang tubuhnya

"Aaaaa!!!"


MISTERIUS BOYWhere stories live. Discover now