15

4 3 0
                                    

"Halo!" teriaknya di kegelapan.

"Hey! Apa ada orang!" teriaknya lagi.

"Woy! Elah! Dek! Shotaro?!" sayangnya tak ada sahutan. Dalam kegelapan itu, dia hanya seorang diri.

"Semua orang ke mana sih?! Kenapa gua di sini sendiri, coba?!" dia mulai kesal. Nada bicaranya terdengar marah dan semakin meninggi.

"Jangan sampe saya ngumpatin kalian ya! Keluar kalian semua! Woy!" lagi dan lagi dia tak mendapat balasan apa pun.

"Apa salah gua sih? Kenapa gua bisa ke sini coba? Ini tempat apa?!" 

"Hey!" bukannya merasa lega atau tenang, dia malah membeku di tempat. Hatinya tiba-tiba bergejolak, matanya memanas. Tak terasa sebuah cairan bening lolos dari matanya.

"Jae? Itu lo?" tanyanya pada kegelapan.

"Iya, ini gue, Bang Eunhyuk", lama-kelamaan muncul sesosok pria dalam kegelapan. 

"Jaehyun..." suara Eunhyuk bergetar ketika menyebutkan nama itu kembali. Tangannya meremat kuat seragam yang sedang dipakainya. Kristal bening terus mengalir, membasahi pipi.

"Ini bukan saatnya buat nangis, bang. Ada enam nyawa yang harus lo selametin sekarang. Jangan sampe mereka sama kayak gua. Buktiin ke gua bang, kalo lo bisa jadi polisi yang hebat", suara Jaehyun tak kalah parau dari Eunhyuk. Malah Jaehyun hanya melihat ke bawah. Dia tidak bisa melihat wajah sedih milik Eunhyuk.

"Gua minta maaf, Jae. Gua gagal nyelametin lo. Gua gak bisa ngebuat kalian tetep hidup. Bahkan gua gak bisa nemuin jasad lo dan temen lo yang lain di sini", Eunhyuk bersimpuh di depan Jaehyun dengan raut wajah penuh penyesalan. Kepalanya menunduk sangat dalam. Dua tangannya ia simpan di atas lututnya. 

"Gua bisa maafin lo kalo lo bisa buat anak-anak itu selamat dari villa ini", ucap Jaehyun sebelum menghilang dari hadapan Eunhyuk. 

Eunhyuk terdiam. Perasaannya gelisah. Dia yakin sekali akan sangat sulit untuk bisa membantu enam bocah itu keluar dari sana. Tapi, pekerjaannya menuntutnya untuk melakukan itu. Ditambah pembuktian yang diminta Jaehyun semakin membuatnya tertekan. 

"Oke, Jae. Gua bakal buktiin ke lo, kalo gue bisa jadi polisi yang hebat. Gua bakal buat lo bangga kali ini. Dan semoga ini bisa ngebuat rasa kecewa lo ke gue, hilang", Eunhyuk kemudian bangun dari posisinya yang masih bersimpuh. Dia kemudian berjalan tak tentu arah. Yang bisa dilihat Eunhyuk hanyalah kegelapan. Tapi, berbekal keberanian dia terus berjalan lurus.

Tanpa disadari Eunhyuk, Jaehyun dan teman-temannya melihat dari belakang.

***

"Jae, lo yakin abang lo bakal berusaha?"

"Gua yakin, bang. Gua yakin sama dia. Gak mungkin dia ngecewain gua buat yang kedua kalinya"

"Tapi, bang  Jae, lo jangan lupa. Dia dalang utama dari balik kisah ini"

"Itu bener. Kita harus tetep awasin abang lo. Gimana pun abang lo bersekongkol sama si penghianat. Gua gak akan percaya sama penjahat, karena seorang penjahat tetaplah penjahat".

Perkataan teman-temannya membuat hati Jaehyun teriris. Dia juga mengecewakan hal itu. Hal yang membuatnya kehilangan segala hal indah dalam hidupnya. Bahkan merenggut nyawanya sendiri.

"Gua ngerti. Tapi, gua bakal bantu dia buat bisa keluar dari sini. Enam bocah itu ke kurung di tempat lain. Bang Eunhyuk harus bisa ke sana biar mereka selamat"

Tak ada satu pun dari mereka yang membalas perkataan Jaehyun. Dia pun segera menghilang dan menghampiri Eunhyuk. Dia akan membantu Eunhyuk keluar dari villa mengerikan itu.

The Villa | Strange Holiday (END)Where stories live. Discover now