"Bun."

"Hmm."

"Ih madep sini bun, Ifah mau curhat kebunda," ucapku.

"Mau curhat apa,"tanya bunda.

"Ifah kasian sama Azra Bun."

"Kasihan kenapa,"tanya bunda

"Dia lagi dihadapi dengan dua masalah sekaligus dalam satu hari,"ucapku.

"Masalah apa?" Bukan bunda yang bertanya melainkan ayah.

"Pertama yah, dia dikhitbah seseorang entah Ifah juga nggak tau, setau Ifah dia laki-laki yang Azra cinta ibarat cinta dalam diam gitu lah yah, terus laki-laki itu pergi nitipin surat ke ibunya, ibunya ngasiin ke Azra,isi surat itu katanya dia nggak bisa ngelanjutin acaranya kan sakiit banget Bun,"ucapku mendramatis.

Yina dan Akmal mengangguk,"terus yang kedua,"tanyanya berbarengan.

"Cie kepo,"ejeku.

"Kamu ini lagi serius malah bercanda,"ucap ayah.

"Iya-iya, yang kedua dihari yang sama dia dilamar sama laki-laki...."

Ucapan ku tiba-tiba terpotong.

"Iyalah laki-laki masa perempuan,"timpal bunda.

"Iih bunda, Ifah kan belum selesai ngomong,"ucapku cemberut.

"Iya-iya bunda bercanda, lanjut ,"ucap bunda.

"Jadi dalam satu hari Azra dilamar dua pria sekaligus gitu,"tanya ayah.

"Iya yah."

"Hebat Azra sehari dapet dua, terus kamu kapan,"tanya bunda.

"Iih bunda, Ifah seruis kok malah dibuat bercanda."

Akmal dan Yina senang membuat putri semata wayangnya nya jengkel.

"Kalok bunda dan ayah bercanda lagi Ifah tinggal masuk kekamar."ucapku.

"Iya-iya nggak lagi,"ucap mereka berbarengan.

"Next lanjut,"ucap bunda.

"Awas aja kalok Ifah lagi ngomong tiba-tiba dipotong kaya tadi, Ifah udah bela-belain ngomong sekarang karna besok Ifah nggak bisa besok itu Ifah harus ke Bandung bun."

"Ngapain kebandung?"

"Udah bahas itu nya nanti aja sekarang ini kita fokus ke Azra aja,"ucapku.

"Iya."

"Lamaran kedua ini sih Ifah perihatin banget Bun, Ifah sedih liat Azra, Ifah salut bun dia bisa ngadepin masalah ini, dua masalah dalam satu hari,yang paling Ifah sedih yang ngelamar Azra buta Bun,"ucap meneteskan air mata.

"Loh loh kok malah nangis,"ucap bunda menenangkanku.

"Ifah tau Bun gimana sakitnya jadi Azra,"ucapku.

"Udah nak jangan nangis, semua itu udah jadi takdir Azra nak"Percayalah bahwa ketika sesuatu ditakdirkan,itu akan terjadi. Dalam waktu-Nya. Disaat yang tepat. Untuk alasan terbaik. Dengan orang yang tepat"Ali bin Abi Thalib mungkin  itu udah jadi jalan takdir Azra nak,"ujar ayah.

"Iya yah."

"Jadi dari tadi sedih karena itu,"tanya bunda.

Aku mengangguk.

"Udah Jagan sedih, kita semua tahu Azra, bahwa dia perempuan kuat dia nggak akan nyerah gitu aja nak,"ucap bunda.

"Iya bun."

"Jadi gimana, besok kamu jadi kebandung?"

"Jadi yah,"jawab ku.

"Sama siapa kebandung?"

"Siapa lagi kalok bukan sama dosen nyebelin itu,"ucapku

"Nyebelin-nyebelin gitu juga kamu suka kan,"ucap bunda.

"Nggak!!"

"Nggak-nggak tapi muka nya udah merah kaya pantat bayi,"ucap bunda.

"Kalok ngomong Bun...."ucap ayah" selalu benar," tertawa ngakak.

"Tau ah Ifah mau kekamar mau istirahat,"ucapku kesal.

"Iya udah kamu istirahat biar besok semangat kebandungnya,"ucap bunda.

Tidak ada sahutan.

"Mimpiin Aban nak,"teriak bunda

"Udah giliran kamu,"ucap ayah.

"Apanya,"tanya yina.

"Sok polos, nolak dosa,"ucap ayah.

Yina menahan malu seraya mengangguk.

Ntalah author pun tak tau apa yang mereka lakukan setelah ini😌

Sumpah ih bunda sama ayah suka banget buat orang marah. Sama anak sendiri kaya gitu nyebelin kaya dosen.

Ting.
Ting.
Ting.

Suara notifikasi ponsel aku itu, tapi dimana ya ponselku, aku mencari mengelilingi kamar mencari ponselku, keliling sana sini dibak air, ehh kok dibak air sih, aneh kamu fah.  Lima menit mencari keberadaan ponselku dan akhirnya ketemu. Aku langsung membuka ponselku dan membuka notifikasinya.

Dosen nyebelin😒

Ngapain dosen nyebelin SMS aku.
Tanpa pikir panjang aku langsung membuka notifikasinya.


Dosen nyebelin


Assalamualaikum fa besok pagi jam 6 saya jemput kerumah kamu.

Apa besok pagi jam 6 tadi katanya jam 8 kok jadi jam 6 jangan-jangan tu dosen nyebelin korupsi waktu, nggak bisa dibiarin.

Wa'alaikumussalam.. loh katanya tadi jam 8, pak. Kok sekarang jam 6 bapak korupsi waktu ya?
Read.

Gila nih dosen cuma diread doang sumpah dasar dosen nyebeliin

P
P
P
P
P

Tidur fa, besok kesiangan bangunya!!

Seengak nya itu dibales,pak.

Ya udah, udah saya bales sekarang tidur.
Read.

Nyebelin kalok bukan dosen udah aku pites-pites kek kutu, liat aja. Daripada mikirin dosen yang nggak penting mending tidur, nggak ada faedahnya juga mikirin dosen nyebelinya tingkat dewa, apa susahnya sih jawab, jawab pertanyaan aku juga nggak ngabisin waktu dia kok.

Untung dosen, sabarkan hati hamba ya allah.

🍁🍁🍁

LDT up lagi.

Keritik dan saran kalian itu berguna banget ya, jika ada salah kata dalam segi penulisan.

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian vote komen setelah membaca.

Lampung,25 Mei 2021

Luka dan Takdirku (Hiatus)Where stories live. Discover now