Sukuna beralih ke arah Yuuji dengan pandangan datarnya.

"Apa kau tidak apa apa Yuuji?" Tanya Sukuna melembut. Yuuji tampak terdiam, hingga sebuah lembaran foto berjatuhan dari kedua tangannya yang sedari tadi memegangi sesuatu. Foto itu berjatuhan pelan, dan membuat Sukuna hanya terdiam dan merasakan semuanya seperti benang kusut yang bersahutan.

"Yuuji melihat semuanya Sukuna, dia melihat segalanya, perbuatan kotor mu itu, apa yang kau rasakan Yuuji saat melihat Ternyata sahabatmu ini sama seperti Gojou Satoru, dia bahkan lebih kotor dari semua itu dan bertingkah seperti penyelamat mu. Bukankah Sukuna sangatlah buruk, Sukuna itu sangatlah menjijikkan kan?"

Kata kata yang seolah mengejek dan berputar di dalam dirinya, namun Sukuna dapat menyadari dengan jelas semua perkataan itu. Dan kalimat itu seolah menusuknya lebih dalam dari yang pernah Sukuna pikirkan. Sukuna meremas erat tangannya hingga berdarah, dan mengigit bibirnya dengan keras. Merasa kesal, Merasa marah, Merasakan rasa membunuhnya meningkat.

Sukuna ingin membunuhnya..., Namun Sukuna harus berusaha menahannya. Sampai Kapan-?.

"Kau bilang tidak akan melibatkan Yuuji..." Gumam Sukuna dengan nada pelan.

"Benar, tapi bukankah Yuuji juga harus tau semuanya...aku hanya memberitahukannya Sukuna, tentang kebenaran mu.." seru pamannya tanpa rasa bersalah.

Sejak awal, Pamannya sudah merencanakan semuanya. Dan tau kelemahan telak Sukuna.

Yuuji, Kebahagiaannya.

Bruk!

Deg!

Sukuna menarik kasar tangan Pamannya hingga mendekat dan tidak mempedulikan jika tangannya patah, pamannya menjerit kesakitan. Dan terdiam saat dihadapkan dengan wajah Sukuna yang menatapnya dengan tatapan yang menekan, dan mengintimidasi. Seolah sedang dihadapkan dengan hal yang sangat mengerikan. Selama ini Sukuna hanya diam, dan mengabaikan semuanya karena Yuuji tidak akan terlibat.

Dan sekarang Pamannya sudah melibatkan Yuuji secara sengaja.

Sukuna tidak bisa membiarkan nya lagi. Namun pamannya hanya memasang senyuman miring seolah mengetahui segala nya walaupun dia ketakutan.

"Apa yang kau tertawa kan Paman, kau akan kubunuh.." seru Sukuna dengan nada datar yang menekan. Sukuna marah.

"Haha, Sukuna. Semuanya sudah berjalan sesuai rencana ku, kau terlambat. Tidak bisakah kau membayangkan bagaimana Yuuji akan ketakutan melihat dirimu, Apa Yuuji juga akan membenci mu...pada akhirnya semuanya akan membencimu Sukuna, Kasihan sekali.." seru pelan pamannya menatapnya dengan wajah yang kasihan, padahal pamannya sedang meledek Sukuna dengan sinis.

Menertawakan Kesakitan-nya.

Kemalangan-nya. Diri-nya.

Buk!

Sukuna memukul wajahnya namun pamannya masih tersenyum, seolah sudah gila akan segala pemikirannya.

"Haha! Lakukan lah Sukuna dan kau akan rasakan kalau Yuuji akan sangat membencimu!"

Buk!

"Hahaha, akhirnya semua kekayaan akan berakhir menjadi milikku dan kau hancur!"

Buk!

BRAK!

Sukuna memukulinya keras tanpa suara. Hingga pamannya terdorong ke dinding dan menyebabkan retakan disana, terdengar suara tulang patah. Namun pamannya tetap berdiri, dan memandang dengan sebuah senyuman pada Sukuna yang menatapnya dengan wajah datar yang menekan seolah ingin membunuhnya, namun Sukuna tidak akan bisa membunuhnya.

Daikirai (Happiness To Sukuna)حيث تعيش القصص. اكتشف الآن