Jealous

19 1 0
                                    
























Chapter baru nih guys! Kuyy merapat.
Enjoy the reading all!😁😘
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.






















Dahee membawa beberapa pot tanaman ke halaman rumahnya, meletakannya asal sebelum menata satu persatu tanaman tersebut. Dengan susah payah, akhirnya ia bisa memindahkan semua tanaman yang memang sebelumnya terletak tidak beraturan di samping rumahnya.

Sejujurnya saat ini bukan waktu yang tepat untuk berkebun. Tetapi karna moodnya sedang tidak baik, ditambah tidak ada yang bisa ia kerjakan di dalam rumahnya. Jadilah ia memutuskan untuk merapihkan sisa tanaman yang memang belum sempat ia tata.

Setelah selesai memakai sarung tangan kain, kini ia mencoba menyesuaikan tata letak dari setiap tanaman. Merubah posisinya jika terlihat tidak sesuai seperti yang ia inginkan, bukan suatu pekerjaan yang berat memang. Tapi karna ia melakukan hal itu disaat pikirannya sedang terbelah ke suatu hal, jadi pekerjaan itu terasa amat menguras energinya.

Setelah semuanya selesai, Dahee kembali mengamati setiap tanaman itu dengan teliti. Ia cukup puas dengan pekerjaannya, walau ia membutuhkan waktu cukup lama untuk bisa mengatakan pekerjaannya hari ini terlihat sempurna.

Dahee mengambil selang panjang dari sisi lain halamannya, kemudian ia mulai menyirami setiap tanaman. Dan disaat itu, matanya terfokus pada satu spot yang lumayan besar di antara pohon jeruk miliknya. Tanaman lavender yang ia tanam bersama Yoongi sudah mulai muncul tunas baru di setiap satu pohon bunganya.

Dahee tersenyum. Ia merasa lega karna telah mendengarkan saran dari Yoongi saat akan menanam bunga cantik itu, walaupun sempat terjadi perdebatan kecil. Tetapi pada akhirnya ia setuju untuk mempercayakan urusan tanam-menanam itu pada Yoongi.

Yoongi bahkan bekerja keras untuk mencari posisi agar bunga lavender yang mereka tanam bisa mendapat cahaya matahari paling tidak selama delapan jam sehari, dan tidak lupa. Ia juga bilang bahwa lavender harus di tanam didekat tembok agar terhindar dari terpaan angin musim dingin.

Yoongi sangat paham bagaimana cara berkebun yang baik, ia juga orang yang cekatan saat bekerja. Saat sedang asik memikirkan betapa kerennya pria itu, tiba-tiba ingatan semalam justru kembali datang.

Dahee jadi kembali muram, entah apa yang membuatnya jadi seperti itu. Berkali-kali ia merutuki dirinya yang telah menerima ajakan Taehyung untuk pergi menemaninya datang kesuatu tempat. Bukan salah Taehyung memang jika pada akhirnya ia mendapatkan sesuatu yang tidak menyenangkan untuk dilihat kemarin. Ia hanya menyesal karna tidak bertanya dulu pada pria itu kemana tujuan mereka, terlebih Taehyung sampai rela membawanya pergi kesebuah salon elit bahkan boutique ternama hanya untuk membeli gaun pesta untuknya yang sudah pasti memiliki harga yang tidak murah.

Dahee tidak tahu apa yang harus ia lakukan sekarang, ia ingin sekali mengirim pesan pada Taehyung untuk berterima kasih sekaligus meminta maaf karna pergi begitu saja tanpa sepatah katapun. Bahkan setelah pria itu berbaik hati mengantarkannya pulang.

"Jung Dahee."

Sial! Mengapa disaat seperti ini ia malah membayangkan Yoongi yang sedang memanggilnya?

Dahee menarik napas dalam dan mengeluarkannya perlahan. "Aku pasti sudah gila!" gumamnya sambil mengangguk untuk meyakinkan dirinya bahwa apa yang ia dengar hanya imajinasi belaka, sebab ia terlalu lama memikirkan pria bernama Min Yoongi itu.

Feel's of Love [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang