"Aku suka membuat orang lain bahagia, termasuk Sukuna, aku akan memberikan mu banyak kebahagiaan Sukuna.." seru Yuuji dengan nada polos nya dan surai pink yang berterbangan.

"Dasar bodoh" seru Sukuna, dan berjalan menjauh darinya dan kembali memasang wajah datar.

Yuuji hanya tersenyum manis seperti biasanya, seakan tidak tau tentang segalanya. Yuuji yang begitu polos dan baik hati.

Yuuji yang tanpa sadar berulang kali menyelamatkannya. Yuuji yang tanpa sadar memasuki Kehidupannya, Hatinya, Pikiran dan Segalanya tentang Sukuna.

Jika Yuuji tau kalau kebahagiaan Sukuna berupa dirinya-lah--, Bagaimana Yuuji akan bereaksi nantinya? Apa Yuuji masih akan tersenyum manis padanya lagi?

Sukuna menatapnya dalam diam, menatap sosok Yuuji yang berjalan disampingnya.

Andaikan Gojou Satoru tidak pernah mengatakan itu, apakah sekarang kau yang akan berada di samping ku? Apakah hubungan kita berdua akan berbeda atau tetap sama? Sampai kapan Sukuna akan mengubur dan mengabaikan perasaannya sendiri, kalau Sukuna mencintai Yuuji? Yuuji yang manis, yang mungkin tidak pantas untuknya?

Andaikan semua itu hanya mimpi dan tidak pernah terjadi.

Apakah semuanya akan sama?

.
.
.
.
.

Sukuna hanya diam, saat Yuuji melambaikan tangannya dan berjalan ke arah lainnya saat pulang dengan crepe di tangan nya, Yuuji memang suka sekali makam makanan manis. Sukuna memasukkan tangannya ke dalam saku, dengan raut dingin dan datarnya tanpa senyuman.

Keheningan menyelimutinya.

Dan berjalan ke arah lainnya, 'tidak'. Sukuna tidak mau pulang, ke rumah yang menyakitkan itu. Sukuna berharap semuanya menghilang saja, menganggap Sukuna tidak ada, mengabaikan dirinya sepenuhnya dan hanya meninggalkannya seorang diri.

Sukuna memilih untuk berjalan jalan di sekitar dan pulang saat larut malam agar keluarga, yang tidak pantas di sebut 'keluarga' tidak ditemuinya. Yang bahkan tidak pernah sekalipun berusaha untuk mempedulikan sukuna, dan hanya menyalahkannya tanpa tau kalau merekalah yang adalah penyebab utamanya.

"..." Sukuna hanya terdiam, melangkah tidak tentu arah. Mengingat kenangan masa lalu, dimana Yuuji yang masuk ke dalamnya. Tanpa disangkanya.

***

Lagi lagi Sukuna mengabaikan nya, dan memilih menjauh dan menganggap Yuuji tidak ada.

"Sukuna tunggu!" Teriak Yuuji di belakang. Sukuna mengacuhkan nya, dan tetap berjalan ke depan.

Bruk!

Sukuna menghela nafas, namun dia tetap berjalan ke depan. Mungkin setelah ini, bocah itu akan meninggalkan nya juga karena merasa bosan dengan dirinya yang selalu dingin ini.

Tak

Tak

"Hehe, Sukuna. Kau terlalu cepat, aku ingin disamping-mu" seru Yuuji tersenyum manis.

Sukuna melirik ke samping, dimana Yuuji yang tengah terluka. Namun wajahnya masih memasang senyuman lebar.

'Keras kepala' pikir sukuna dan tidak banyak berkata, memilih untuk berjalan saja. Yuuji tetap mengikutinya, mengikuti Sukuna tanpa berniat meninggalkannya.

Berapa kali pun Sukuna hanya mengabaikannya, berbuat jahat dan menjengkelkan. Yuuji tetap mau mendekatinya, setiap hari, setiap saat dengan senyuman.

"Sukuna!"

"Sukuna!"

"Hehe, Sukuna!"

Yuuji duduk di sebelah Sukuna dengan Crepe di tangannya.

"Sukuna mau Crepe?" Tanya Yuuji menawarkan crepe-nya.

"Aku tidak suka makanan manis" seru singkat Sukuna, dan hanya menatap cuek ke arah depannya.

Yuuji memiringkan kepalanya, dan Sukuna mengejeknya sinis.

"Kenapa? Kau marah padaku?" Ketus Sukuna dengan wajah
dingin tanpa senyumannya dan berharap kalau Yuuji akan takut.

Namun Yuuji malah tersenyum lebar, "Tidak! Aku ingin dekat dengan Sukuna!" Seru Yuuji dengan bersemangat, Yuuji mengarahkan tangan kecilnya dan mengenggam tangan kanan Sukuna yang diletakkan di atas kaki kanannya. Sukuna kesal, dan hendak menepis tangan Yuuji dengan tangan kirinya sebelum Yuuji tersenyum lebar.

"Aku ingin berteman dengan Sukuna, karena aku tau kalau Sukuna itu baik, kau selalu mengkhawatirkan ku kan?" Seru Yuuji dengan baik hatinya.

Sukuna hanya diam, tanpa sedikitpun bersuara. Sukuna mengarahkan tangannya pada wajah Yuuji dan mencubitnya.

"Sakit!" Teriak Yuuji kesakitan saat pipinya malah ditarik kasar.

"Cerewet, aku tidak seperti itu" ketus Sukuna tersenyum sinis.

Yuuji memegangi pipinya yang di cubit dan tersenyum manis.

"Hehe, maaf Sukuna" gumam Yuuji. Yuuji adalah anak yang keras kepala, selalu tersenyum dan sangatlah baik. Yuuji selalu baik pada semuanya, bahkan pada sukuna yang dijauhi oleh semua orang. Pada sukuna yang sangat menyebalkan, Yuuji mau tersenyum kepadanya. Tanpa sadar, Sukuna perlahan jatuh cinta pada sosok sederhana itu.

'Menyebalkan' gumam sukuna seraya tersenyum tipis tanpa di sadari-nya, dan itu karena Yuuji.

***

"Dasar bodoh" gumam Sukuna terkekeh mengingat Yuuji yang selalu tersenyum bahkan saat Yuuji sedang terluka dan saat Sukuna yang selalu mengejek dan tidak jarang mengabaikan bahkan bertingkah menyebalkan dan membuat Yuuji marah.

Namun Yuuji tetap berada di sampingnya dan dengan sebuah senyuman manis di wajahnya.

Sukuna memegangi bibirnya yang tanpa sadar tersenyum tipis, sampai dimana Yuuji mau membuat dirinya Kacau? Selalu seperti ini, Yuuji memang aneh, mau mendekati Sukuna yang seperti ini dikala semua orang menjauhi dan takut padanya, Yuuji malah tetap mendekat dan mau berteman dengan dirinya.

Sedalam apa dia akan mencintai Yuuji? Bahkan setiap waktunya, Sukuna semakin mencintainya, Cinta yang begitu manis dan juga begitu menyakitkan..saat Yuuji memberikannya kebahagiaan dan juga membuatnya terluka, di saat Yuuji mencintai orang lain.

Gojou, orang yang beruntung bisa mendapatkan Yuuji terlebih dahulu. Sebelum Sukuna dapat menyadari tentang perasaannya.

"Cih Gojou menyebalkan" seru Sukuna dengan kurang ajarnya, dan dengan kasar mengenggam erat tangannya. Andaikan, hanya Sukuna yang ada di sampingnya. Sukuna pelan tersenyum tipis, namun Sukuna sudah kalah dan Gojou mendapatkan Cinta Yuuji.

Walaupun Sukuna sangat mencintai Yuuji lebih dahulu, dan bahkan jauh lebih dalam dari yang pernah dipikirkannya.

Yuuji bukankan miliknya lagi, Yuuji sudah mencintai Gojou dan mendapatkan kebahagiaan nya, Sukuna bukanlah bagian dari kebahagiaan Yuuji. Sukuna hanya sekedar sahabatnya.

'Sial, ini menyakitkan'

.
.
.
.
.

✂️ Happiness That Hurts ✂️

.
.
.
.
.

Daikirai (Happiness To Sukuna)Where stories live. Discover now