08

3.6K 685 225
                                    

-ˋˏ ༻❁༺ ˎˊ-

.
.
.


Selama perjalanan, tak jarang Mitsuya mengajak berbicara [Name]. Contohnya saja seperti saat ini. "Shimizu-san, cafe tempatmu bekerja ada didepan bukan?"

[Name] memajukan tubuhnya dan mengangguk samar, berharap Mitsuya dapat melihatnya melalui spion. "Maaf karena merepotkanmu, Takashi-san."

Mitsuya hanya tersenyum dibalik helm full facenya. Ia melirik singkat [Name] melalui spion motornya. "Shimizu-san, bisakah kau pegangan?"

"Hah?"

"Aku mau ngebut."

"Ngebut? Apa? Tidak perlu, Takashi-san. Cafe nya sudah didepan"

Mitsuya terkekeh menanggapi. Tanpa babibu ia meningkatkan kecepatan motornya. Hal itu sontak membuat [Name] terkejut dan refleks memeluk pinggang Mitsuya sebagai pegangan.

Dalam hati Mitsuya tengah terkikik geli. Merasa puas karena rencananya berjalan dengan lancar. Beberapa menit kemudian, keduanya sampai ditujuan. [Name] turun dari motor Mitsuya dengan raut wajah ditekuk.

"Tadi itu berbahaya tahu! Kalau sampai jatuh bagaimana?! " ucapnya memarahi Mitsuya.

"Yah, mau bagaimana lagi. Tadi kau berkata hanya punya sisa waktu sepuluh menit lagi."

"Tapi tetap saja, itu berbahaya!"

Mitsuya tertawa kecil mendengar gerutuan [Name] yang memarahinya. Tangannya terulur untuk mengusap pucuk kepala [Name] dengan lembut. "Maaf, cantik. Lain kali tidak akan begitu kok" ucapnya yang langsung membuat pipi [Name] bersemu.

Mitsuya kurang ajar!! Rutuk [Name] dalam hati.

"Are... Kenapa kau tersipu?"

[Name] menyingkirkan tangan Mitsuya dari kepalanya. "Apa-apaan itu? Tersipu? Mana mungkin. Dan tidak ada lain kali, karena aku tidak ingin diantar olehmu lagi."

"Itu tidak akan terjadi. Ne, jadi pukul berapa kau akan pulang nanti?"

"Untuk apa kau bertanya?"

"Tidak boleh?"

"Tidak!"

"Eh? Ayolah, beritahu aku."

[Name] berdecak kesal. "Pukul sembilan malam. Memangnya ada apa sih?" tanyanya kesal.

Mitsuya mengendikkan bahunya. "Kalau begitu, sampai jumpa nanti, cantik" ucapnya yang kemudian menyalakan mesin motornya.

"Ano, Takashi-san... "

"Ya?"

"Etto... Terima kasih telah mengantarku. Maaf juga karena telah merepotkanmu" [Name] berujar tak enak pada Mitsuya.

"Tidak masalah. Kedepannya kita akan sering bertemu. Jadi, mohon bantuannya, Shimizu-san."

Mendengar itu membuat [Name] menjadi sedikit awkward. Ia mengangguk kecil. "Hati-hati dijalan, Takashi-san" ucapnya lirih.

"Uhm, tentu saja. Aku pergi ya?"

[Name] mengangguk. Ia menunggu Mitsuya pergi dari hadapannya. Setelah itu, barulah ia masuk kedalam cafe untuk segera bekerja.

.
.
.

Setelah mengantarkan [Name], Mitsuya kembali ke markas dan langsung disambut oleh suara ricuh yang menggoda dirinya.

"Weits, yang baru kencan"

"Bagaimana? Lancar tidak?"

"Pepet terus yok!"

✔ ❝Takashi Mitsuya X Reader - Boyfriend Series Where stories live. Discover now