#Part 15

316 266 247
                                    

🍁🍁🍁

"Awal baru, hidup baru, status baru, kelurga baru, mungkin adalah sesuatu yang baik 'iyakan???"

🍁🍁🍁

Happy Reading🦄

.
.
.

Beberapa bulan setelah pernikahan, akhirnya Diana dan Alvian diizinkan untuk kuliah kembali walau status mereka sebagai suami istri telah diketahui oleh sebagian mahasiswa/i.

Kedatangan mereka disambut hangat oleh beberapa orang, kedatangan mereka juga seakan sebuah anugerah bagi para mahasiswa. Bagaimana tidak, ujian semester yang seharusnya dilaksanakan bulan lalu telah dibatalkan hanya untuk menunggu kedatangan mereka berdua.

Jika para mahasiswa dan mahasiswi menyambut kedatangan mereka dengan senyum berbeda dengan Caca dan Chika yang bahkan tidak tersenyum ataupun menatap kedua pasangan itu.

Diana yang menyadari sikap dingin dari kedua sahabatnya itu hanya tertunduk lesu.

"Gue ke kelas dulu ya," pamit Diana lalu berlalu pergi.

"Yan, lo beneran udah mutusin si Putri?" tanya Michael.

"Ya, emang kenapa? Lo mau sama dia?" tanya Alvian balik.

"Humm,, gimana ya?" Michael menggaruk tengkuknya yang tak gatal sembari berfikir.

"Kalau gue jadi lo, ogah banget pacaran sama si nenek lampir itu!"

"Loh kenapa? Lo sendiri aja bekas dia?"

Alvian menyilang kan tangannya di depan dada.
"Gue terpaksa," ucap nya dingin.

"Terpaksa gimana maksud lo?"

"Ya nama nya terpaksa, terpaksa!!!"

"Loh, kan kalau terpaksa pasti ada alasannya Yan."

Tanpa mengucapkan sepatah kata pun, Alvian pergi meninggalkan kedua sahabatnya itu.

×××

Alvian berjalan menyusuri koridor untuk mencari Diana, namun sampai sekarang batang hidungnya pun tak kelihatan. Kebetulan sekali saat itu Alvian berpapasan dengan Caca dan Chika.

"Hey, lo lihat Diana ga?" tanya Alvian kepada Caca dan Chika. Bukannya membalas pertanyaan Alvian,Caca dan Chika malah menatap sinis ke arahnya.

"Kalau ga tau ya ngomong, lo ga bisu kan?!!!"

"Heh, kutu kupret. Lo kan suaminya, kenapa ga cari aja sendiri. Ngatain gue bisu segala lagi." ucap Chika sembari menahan emosi.

"Cewek gila!!!" ledek Alvian.

Saat ingin beranjak pergi, tiba-tiba Alvian merasa ada sebuah tangan yang sedang memegang pundak nya.

Alvian kemudian menepis kasar tangan tersebut dan saat berbalik ia mendapati Trio Ball.

"Maksud lo apa, hah?!" ucap Alvian seakan menantang ke tiga mahasiswa tersebut.

𝐃 𝐈 𝐀 𝐍 𝐀 (𝐄𝐧𝐝)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang