#Part 13

355 307 173
                                    

🍁

"Jaga, sebelum hilang."

~~~~~~~~

Happy Reading🌼

.
.
.

Setelah kepergian Putri dan Alvian, Caca dan Chika kemudian beralih menghampiri Diana yang tengah terbaring lemas diseberang jalan. Disisi lain, Nolan pergi mengambil handphone yang Putri buang tadi, Nolan merasa tidak asing dengan handphone yang kini tengah berada ditangannya. Nolan kemudian membuka lock screen handphone itu dan untungnya tidak menggunakan kata sandi apa pun.

Betapa terkejutnya Nolan saat melihat sebuah video yang ada didalam handphone tersebut, video itu menampakkan Diana (Andiana, pacar Nolan dulu) yang tengah disiksa oleh Putri dan diakhir video ditutup dengan kata "Diana kedua Lo, bakal nyusul!".

Deg!

Seketika perasaan Nolan menjadi campur aduk, Nolan sangat mengenal Putri dan dia bisa saja berbuat nekat terhadap Diana. Sembari berpikir bagaimana cara agar Putri tidak mengusik Diana, disisi lain Diana yang pingsan tadi kini sudah sadar.

Caca dan Chika yang melihat Nolan tengah berdiri mematung, kemudian memanggil-manggil namanya dan disaat bersamaan Leo dan Putra juga tiba disana.

"Lan?" panggil Leo.

Mendengar nama nya dipanggil dengan sigap Nolan langsung menyembunyikan handphone yang dipegang nya tadi. Nolan kemudian menoleh lalu membalas panggilan Leo.

Nolan berjalan menghampiri Diana dan langsung mengangkat nya menuju mobil diikuti Caca dan Chika. Caca memutuskan untuk pulang bersama Leo dan Putra diminta untuk menemani Nolan, Diana dan Chika.

"Okey, gue berangkat dulu. Kalian hati-hati!" pamit Leo dan langsung menancap gas.

Nolan kemudian melajukan mobil nya dengan kecepatan sedang, disisi lain Diana tengah meringis kesakitan akibat luka goresan yang diterima nya tadi.

"Lo ngapain sih, ngikut si cowok lembek itu?" tanya Chika sambil mengobati luka Diana.

"Aaa, auuu... Pelan-pelan dong, sakit nih," ringis Diana.

"Lo diapain sih sama mereka, sampai luka kayak gini? Udah mirip motor tua tau," ledek Chika.

"Motor tua? Apa hubungannya coba?" tanya Diana penuh kebingungan.

"Ya, sama-sama banyak goresannya,"

Putra yang mendengar ucapan Chika hanya bisa menahan tawa.
Diana yang merasa dirinya sedang diejek, kemudian membalas Chika dengan mengoleskan sebuah antiseptik kewajah Chika.

"Iih, Diana! Lo apa-apaan sih, rusak nih muka gue," oceh Chika. Diana hanya tertawa sambil menahan rasa perih yang ada pada tubuhnya.

"Udah," ucap Chika lalu menaruh kembali kotak obat kebawah kursi.

Diana yang merasa aneh dengan sikap Nolan, kemudian berbicara.

"Lan, kenapa?" tanya Diana.

"Hah? Eh- apa?" ucap Nolan terbata-bata.

𝐃 𝐈 𝐀 𝐍 𝐀 (𝐄𝐧𝐝)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang