Author ~ 0.6

171 23 0
                                    

'Aku tau, berharap berlebih itu membuat semua ekspektasi kita hancur dan tersadar akan realita, dan seharusnya aku sadar jika aku tak patut mengetahui perasaannya padaku.'

-Lee Know









 

"Seneng banget ya hari ini?"

  Jisung mengangguk antusias, "Papa baru aja pulang dari luar kota, dan gue dapet banyak ide dari kemaren gara-gara saran Kakak, jadinya gue marathon nulis sampe bergadang."

  Minho terkekeh pelan lalu mengusak rambut Jisung dengan sebelah tangannya, dengan tangan satunya lagi yang fokus menyetir, "Jangan bergadang juga, gak baik loh."

"Hehe, sekali-kali kok."

  Minho memarkirkan mobilnya saat keduanya sudah sampai di sekolah. Entah Minho maupun Jisung, keduanya sama-sama mengernyit heran saat banyak orang berkumpul di mading dan beberapa dari mereka juga menatap Jisung sinis sembari berbisik.

"K-kak, ada apa ya?"

  Minho yang terheran pun mengidikkan bahunya dan menarik Jisung untuk melihat apa yang membuat siswa-siswi itu riuh. Dan kedua pemuda itu terpaku melihat apa yang mereka lihat.

"G-gue gak plagiat!"

  Jisung reflek mengelak tentang informasi palsu yang baru saja ia lihat, namun hal itu membuat semua murid semakin sinis.

'Ih gila, udah plagiat gak ngaku lagi.'

'Jelas banget itu mirip, teorinya juga sama.'

'Pengen jadi penulis kok gak kreatif sih, mana ada yang suka sama lo kalo gitu!'

'Lo sama Lee Know masih beda jauh, gak usah sok, jadi jijik!'

  Jisung memejamkan matanya kalau caci-maki yang terus ia dapat. Bisa Jisung rasakan jika Minho mengusap punggungnya, pemuda Han itu menatap Kakak kelasnya dan bisa ia lihat jika tatapan Minho datar, dan penuh kebencian.

'Minho 'kan penggemarnya Lee Know juga, berarti dia marah juga?'

"Kak--- ck."

  Jisung berdecak saat Minho melenggang pergi meninggalkan dirinya. Jisung berusaha berlari dan menyamakan langkahnya dengan Minho, namun Minho menyuruh Jisung untuk tak mengikutinya dan mendekatinya dulu.

  "Kamu gak usah ikut aku, dan jangan deketin aku dulu sampai---"

  "Kakak juga marah? Kakak percaya sama berita hoax itu? A-aku gak mungkin plagiat-in karya idolaku sendiri! It's okay kalo Kakak juga benci aku! " sentak Jisung lalu berlari dengan rasa sesak yang mulai dirasanya.

  Minho menatap kepergian Jisung dengan panik, ia bingung harus menyusul Jisung atau membereskan urusannya, tapi... Lebih baik membereskan urusannya dulu 'kan?

Ia tak ingin orang ia sayangi mendapat kebencian. Dan semoga ia tak salah langkah.

  Disisi lain, Jisung yang suda berada di atap sekolah atau rooftop pun memeluk lututnya dan menghela nafas kala Minho ternyata tak mengejarnya.

  'Jadi itu semua memang benar, Minho benci padaku sekarang, bagaimana Felix dan Seungmin? Apa mereka turut serta membenciku?'

  Saat asyik merenung, tiba-tiba Jisung teringat sesuatu dan membuat dirinya kebingungan, "Kok bisa ide gue sama kayak Lee Know itu sih? Kak Lee Know bahkan gak chat gue buat ngasih kejelasan."

The Author Couple [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang