Forty - Eight

6.4K 569 27
                                    

Jangan lupa vote dan comment ya chingudeul 😉 follow akun ku juga ya 👍

Taeyong pikir setelah putra sulungnya kembali, Jeno berubah pikiran dan melegakan sedikit pusing kepalanya.

Tapi nyatanya, Jeno malah membawa dan menambah masalah baru. Ia benar-benar sakit kepala.

*

Sedari tadi Jaemin hanya terus menunduk dan mengelus perutnya. Apa yang diucapkan Taeyong Eomma tadi pertanda jika beliau tidak merestui hubungannya dengan Jeno.

"Sayang, jangan dengarkan Ucapan Eomma tadi ya. Asal kamu tahu, mau dengan atau tanpa restu dari Eomma, aku akan tetap menikahimu"

Jeno menggenggam erat tangan Jaemin dan tersenyum meyakinkan Jaemin.

"Sekarang kita mau kemana sayang??" Jeno berusaha menghibur Jaemin yang sedikit murung.

Namun Jaemin tetap diam, dan tidak menjawab.

"Sayang, kenapa? Apa ayang sedang kamu pikirkan?" Tanya Jeno.

"Aku takut Ibu juga akan marah seperti taeyong Eomma" mata Jaemin mulai berkaca-kaca.

"Sayang, lihat mataku. Aku akan terus berusaha untuk meyakinkan Ibumu sampai beliau merestui kita" Jeno meyakinkan Jaemin.

Ya maklum ya namanya orang lagi hamil, pasti selalu mood swing.

"Sekarang, kita fokus untuk bahagia ya. Kasian baby jika bunda nya sedih terus"  tambah Jeno.

Akhirnya setelah mendengar hal itu, Jaemin mulai tidak murung lagi.

"Jeno-ya.. aku ingin pergi ke suatu tempat" pinta Jaemin.

"Baiklah.. kajja.." mereka kembali melajukan mobilnya dan menuju tempat yg Jaemin inginkan.

Sebuah Baby shop, dimana tempat menjual perlengkapan bayi dan perlengkapan melahirkan.

Ya meskipun masih 3 bulan lagi baby lahir, namun Jaemin sudah tidak sabar untuk membeli barang-barang untuk baby nya.

********************

Mereka tiba disalah satu Baby shop.

Kring...

"Selamat datang di toko kami.." ucap salah satu pegawai.

"Ada yang bisa kami bantu Tuan-tuan?" Tanya pegawai itu.

"Aku ingin mencari pakaian dan perlengkapan untuk bayi saya" jawab Jaemin. Sedangkan Jeno menggandeng tangan Jaemin.

"Kalau boleh tau, bayi Anda laki-laki atau perempuan?" - pegawai

"Laki-laki" kali ini Jeno yg jawab.

"Oh iya sebelah sini Tuan. Mari ikut saya" pegawai itu mengantarkan Jaemin dan Jeno ketempat perlengkapan bayi laki-laki.

"Ini Tuan. Silahkan dilihat-lihat dulu. Saya permisi dulu" pegawai itu meninggalkan mereka berdua.

Jaemin sangat antusias sekali melihat dan memilih barang-barang untuk baby nya. Tersirat raut wajah yg bahagia.

Sepertinya rasa sedihnya tadi terlupakan oleh rasa bahagianya saat ini.

Jeno ikut tersenyum melihat Jaemin yang lebih manis dengan senyuman lebar dan mata yg menyorotkan rasa bahagia.

Setelah cukup lama mereka memilah dan memilih apa yang akan dibeli, akhirnya mereka keluar dari toko itu dengan menenteng 2 paper bag besar.

"Kamu haus sayang?" Tanya jeno dan Jaemin hanya mengangguk.

Between Us~ (NOMIN) ~END~Where stories live. Discover now