Thirty - Eight

7.1K 635 54
                                    

Jangan lupa vote dan comment ya chingudeul 😉

Saat tengah berpelukan, Jaemin mendengar suara yang sepertinya berasal dari perut Jeno. Karena dirinya sudah makan malam dengan Chani.

"Kamu lapar ya?" Tanya Jaemin

Dan Jeno nyengir dan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal

"Kalau begitu tunggulah disini. Aku akan mengambil makanan untukmu" Jaemin berdiri dan melangkah menuju dapur.

"Ini" Jaemin menyodorkan makanan yang sudah ia siapkan diatas piring.

"Gomawo.." Jeno pun langsung melahap makanan tersebut.

Rasa dari makanan yang Jaemin masak masih sama dan tidak pernah berubah. Masih tetap enak dan istimewa.

Jaemin memperhatikan Jeno yang saat ini tengah menyantap makanan pemberiannya.

Jeno seperti baru menemukan makanan selama beberapa hari. Ia makan dengan lahap hingga tak bersisa.

Setelah Jeno selesai makan, ia berdiri.

"Mau kemana?" Tanya Jaemin bingung.

"Aku mau mencuci piring ini" jawab Jeno sambil tersenyum.

"Tidak usah. Biar aku saja." Jaemin merebut piring kotor tersebut.

"Lebih baik sekarang Jeno istirahat saja ya. Pasti selama perjalanan kamu cape" ujar Jaemin.

"Aku harus istirahat dimana Na?" Tanya Jeno bingung karena didalam apartemen Jaemin hanya ada 1 kamar dengan ranjang berukuran King size.

"Istirahat dikamar saja. Tapi sebelum itu kamu bersihkan diri dulu ya" jawab Jaemin.

Jeno pun mulai masuk kedalam kamar Jaemin. Ia melihat sekeliling kamar.

Senyuman nya terbentuk saat ia melihat diatas nakas terdapat sebuah bingkai foto dirinya dan Jaemin.

"Aku pikir Jaemin sudah melupakan Aku. Tapi ternyata dia masih menyimpan foto ini" batin Jeno terus tersenyum.

Lalu Jeno menyimpan ranselnya diatas ranjang kemudian ia melepaskan semua pakaiannya dan masuk kedalam kamar mandi untuk membersihkan diri.

Saat Jeno tengah mandi, Jaemin masuk kedalam kamar.

Ia melihat pakaian Jeno yang berantakan dilantai. Kemudian ia memungut pakaian itu.

Namun ternyata Jeno mandi tidak terlalu lama, Jeno keluar dari kamar mandi dengan handuk yang ia lilitkan dipinggang nya sedangkan atasannya tidak tertutup.

"Na..." panggil Jeno.

Saat Jaemin melihat kearah kamar mandi karena Jeno memanggilnya, ia berteriak.

"Aaaaa.." Jaemin menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

"Kenapa berteriak??" Tanya Jeno.

"I-itu.. " menunjuk Badan atas Jeno yg tidak tertutup apapun.

"Bukannya kamu sudah pernah melihatnya Na? Bahkan tanpa tertutup apapun" ucap Jeno.

Ya memang sih Jaemin pernah melihat seluruh tubuh Jeno tanpa sehelai benangpun.

Tapi tetap saja ia masih merasa malu dan itu pun beberapa bulan yang lalu.

Jeno menghampiri Jaemin yg masih menutup wajahnya.

Jeno melepas Tangan Jaemin  dari wajahnya dan menggenggamnya.

"Jaemin-a.. "  Jeno memeluk Jaemin lagi.

Between Us~ (NOMIN) ~END~Where stories live. Discover now