Twenty - Six

7.2K 671 152
                                    

Jangan lupa vote dan comment ya chingudeul 😉

Setelah selesai mengobati lukanya, Jaemin meminta izin untuk pulang karena tidak enak badan.

"Sekarang kau pulang ke rumahku saja ya." Ucap Jeno yg saat ini membolos matkul karena ingin mengantar Jaemin pulang.

Jaemin hanya mengangguk. Badannya terasa lemas  dan kepalanya terasa pusing sekali karena tadi pagi ia tidak nafsu makan dan akibat pukulan tadi.

dan tidak memungkinkan dengan keadaannya yang seperti ini untuk pulang ke rumah Ibunya.

Untung saja tadi pagi Jeno berangkat dengan membawa mobilnya. Jadi ia bisa mengantarkan Jaemin.

Jeno menggendong Jaemin ala bridal style menuju mobilnya. Ia tidak peduli jika mahasiswa lain memperhatikan mereka.

Selama perjalanan, Jaemin hanya tertidur dikursi samping  kemudi Jeno

Jeno tidak lepas menggenggam tangan Jaemin yg sedang tertidur seakan ini terakhir kalinya ia bisa bersama Jaemin.

Akhirnya mereka tiba di rumah Jeno. Perlahan Jeno melepas safety belt Jaemin dan menggendong nya kedalam rumah nya.

"Lho Jaemin kenapa Jen?" Tanya Taeyong yg dibaringkan diatas ranjang Jeno.

"Jaemin dipukuli oleh Renjun" ucap Jeno sambil menyelimuti tubuh Jaemin.

"Kita bicara diluar saja Eomma" - Jeno

"Ah masa iya Renjun seperti itu pada Jaemin? Renjun kan anak yg baik" Taeyong masih tidak percaya.

"Memang Renjun yg melakukannya." - Jeno

"Mungkin Renjun melakukan hal itu karena ia cemburu Jaemin dekat-dekat terus sama kamu sih" - Taeyong

Jeno hanya menggelengkan kepalanya.
" Dari dulu kan Jeno dan Jaemin selalu dekat Eomma" - Jeno

"Ya sekarang kan beda. Renjun kan sekarang tunanganmu. Jadi wajar saja jika dia cemburu"

"Dan memang seharusnya kalian tidak usah terlalu dekat" tambah Taeyong.

"Terserah Eomma sajalah. Aku tidak peduli" Jeno meninggalkan Eomma nya untuk membuat bubur dan air hangat untuk Jaemin.

Sebenarnya sedari tadi Jaemin mendengar pembicaraan mereka. Hati Jaemin semakin terasa sesak dan sakit.

Eomma Jeno tidak suka jika mereka dekat. Bahkan berusaha menjauhkan mereka berdua.

*

Jaemin pura-pura tidur lagi saat Jeno masuk kedalam kamar dengan membawa bubur dan air hangat.

"Sayang, bangun dulu. Dimakan bubur nya selagi masih hangat" ucap Jeno sambil mengusap surai hitam milik Jaemin.

Jaemin membuka mata perlahan. Dengan telaten Jeno membantu Jaemin untuk duduk dan menyamankan posisinya.

Kemudian Jeno menyuapi bubur sedikit demi sedikit pada Jaemin

Selang beberapa saat, Taeyong masuk kedalam kamarnya.

"Jen, kenapa panggilan telepon dari Renjun tidak kamu angkat?" Tanya Taeyong.

"Aku sedang malas berbicara dengan dia Eomma." Jawab Jeno acuh.

" tidak ada alasan. Cepat telepon balik Renjun sana." Ucap Taeyong.

"Nanti saja Eomma. aku sedang menyuapi Jaemin" - Jeno

"Cepat sana. Biar Eomma saja yang menyuapi Jaemin" balas Taeyong yg mendorong Jeno keluar dari kamar.

Between Us~ (NOMIN) ~END~Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon