Ch. 26: tawuran

2.1K 367 40
                                    

(Y/N) melajukan kecepatan kudanya guna menyusul Norman dkk walaupun mustahil.

"Bangs*t" (Y/N) mendecak sebal begitu tahu dia ketinggalan jauuuuuuuuuh dibelakang Norman cs.

(Y/N) mengacak rambut gusar, sakit kepalanya kambuh lagi.

Duk

Karena oleng, ia hampir menabrak pohon. (Y/N) berhasil berbelok namun dahinya terbentur ranting tumpul pohon yang menjulang keluar.

(Y/N) mendesis lalu mengusap dahinya pelan. "Apes banget gua" keluh (Y/N) meratapi nasib sialnya.

(Y/N) kembali mengambil alih kendali kuda yang sempat tercekat.

♦♦♦

Ray terbelalak, dia berpindah tempat ke persembunyian.

"Ini tahun berapa? Dimana Emma?" Tanya Ray kebingungan+panik.

Ray bergegas keluar ruangan mencari keberadaan (Y/N) untuk menginfokan tentang apa yang terjadi.

Tapi, Ray tidak menemukan (Y/N) dimanapun yang membuatnya mengernyit. "Kemana (Y/N)?!"

"Aku tidak tahu, dia tiba-tiba menunggangi kuda dan pergi" jawab Anna sedikit kebingungan.

...

"Lalu? Kenapa kau datang kesini?" The One bertanya kepada gadis dihadapannya.

"Aku kesini untuk membuat perjanjian baru" ucap Emma yakin walau sudah tahu resikonya.

"Apa keinginanmu? Tapi, aku juga ingin imbalanku. Aku ingin hal terpenting.. yang kuinginkan adalah sesuatu yang berharga"

Emma mengatakan apa yang ia mau, lalu The One mengangguk setuju.

Sementara itu, (Y/N) berhasil keluar dari hutan.

Setelah perjalanan memakan waktu yang lama, (Y/N) menyusul Norman dari belakang pohon besar.

"HOI!" Teriak (Y/N) nyaring sambil melambaikan tangan.

Norman dkk tercengang. "H-Hah?! KENAPA KAU DISINI BODOH!!! KAU MASIH SAKIT!" Norman berucap panik.

Nih anak keras kepala banget.

"Larangan adalah perintah, itu sloganku" jawab (Y/N) seraya mendekat.

"Huh, tidak ada yang bisa melarangmu jika kau sudah bertindak" gerutu Vincent.

"(Y/N), harusnya kau istirahat saja" ujar Barbara risau.

"Aku gabut~ aku mau nonton kalian gelud" (Y/N) memonyongkan bibirnya.

Norman menghela nafas melihat kelakuan adiknya yang minim akhlak itu, "hah.. baiklah"

"Asik! Oh iya, lihat apa yang kubawa~" (Y/N) merogoh kantong celananya, menunjukkan dua botol berisi obat M̶a̶g̶ untuk mantan penghuni Lamnda itu.

"Wah, kebetulan sekali kami sedang kekurangan obatnya" titah Barbara berdecak kagum.

(Y/N) tersenyum angkuh. Dia menyilangkan tangannya didepan dada lalu mendengus bangga. "Hohoho, aku memang sangat pengertian" pujinya pada diri sendiri.

Fight Together Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang