THE MIRA [05]

9 4 1
                                        

Haii.
Sebenarnya ini gak mepet waktunya sih, tapi aku pengen nerusin part sebelumnya, soalnya tanggannya gatel pengen lanjutin. Ahahaha.

Tinggalkan jejakmu😭👉🏿
Aku berasa kayak gak ada yang baca lho.
Tertarik gak, sih, sebenarnya sama ceritaku?😭
Semoga suka😭😭🤝

Kesalahan yang kecil itu, membuatmu kehilangan hal besar, dan mendapat luka yang sangat perih.
Maafkan aku
20:21

Marchailo Abediodrac
- March

RS. Cendrasaktiwa

"Suster ... suster. Ruang Rawat atas nama 'Sabrana Imaina' di mana ya?" tanyanya dengan nada ngos-ngosan dan gerak-gerik yang tergesa-gesa.

Gila😭 bateraiku sudah 5%😭👍🏿
Gas ah, pengen update 😭😭 🔨 bentar-bentar, aku matiin data dulu, biar hemat walau ponselku sudah dalam masa "hidup segan mati tak mau"
udah ah, kebanyakan berbincang-bincang, jadinya gk ke typing ntar ceritanya.
Go, back.

"Lantai 5 Ruang 16, mas," jelasnya yang membuat Marchailo terbelalak.

"Buset. Ini buat gue olahraga penambah tinggi, atau kurus?"

Tanpa basa-basi lagi, segera dia mencari lift agar mempercepat langkahnya menuju tempat tujuannya.

Bapak gue campur mie instan dengan sirup kurnia weh😭🤣 ah, gila. Jadi gak fokus ngetik.

- RUANG 16

"Mbok Cana! Mama!" serunya saat membuka pintu, sambil melangkah masuk menemui sosok wanita yang terbaring lemah di sana.

"March--"

"I'm still ok. I'm sorry mom," ujarnya sambil membelai rambut ibunya itu.

Tatapannya penuh dengan kekhawatiran dan was-was akibat kejadian yang menimpa ibunya. Seandainya kebodohannya dan kecerobohannya tidak terjadi, ibunya pasti tidak jatuh sakit seperti ini.

"Argh!"

"Non, nona ... nona, kenapa?"

Tatapannya kini hanya menunjuk ke arah si Mbok, lalu ke lantai yang berserakan kaca.

"Astaga, nona. Maaf, nona, saya baru melihat ini. Maaf nona," ujarnya memohon ampun kepada majikannya itu. Sabrana Imaina, ibu kandung dari pria yang tadinya memecahkan kaca foto di sana--Marchailo.

"Panggilkan satpam saja, bawa saya ke rumah sakit sekarang!" perintah Ny. Sabrana kepada si Mbok Cana.

Mbok Cana yang paham langsung menelepon orang yang dituju, tetapi masih belum saja diangkat.

"Nona, saya bawakan ke kamar dulu, ya. Beliau belum mengangkat telpon saya nona, akan segera saya telpon dokter dan juga suami nona." ujarnya yang di anguki Ny. Sabrana.

Skitt!

Ny. Sabrana tergelincir akibat sepatu high heels, yang tiba-tiba terpeleset tanpa sadar, hal itu mengakibatkan Ny. Sabrana terjatuh dengan kasar.

"Arghhh!" rintih Ny. Sabrana dengan kuat, akibat lengannya dipenuhi kaca dan juga sebagian tubuhnya juga tergores kaca-kaca. Hingga tanpa sengaja, tubuhnya juga terjatuh kuat secara refleks.

"Mama!" teriak Marcano dibalik telpon dari si Mbok, yang kini dia berada di loteng.

"Nona!"

"Sabrana!"

Satpam itu dan suami Ny. Sabrana, bernama Mr. Archio Maldrio, sosok pria yang juga bekerja sebagai dokter, yang baru saja tiba di ambang pintu utama, melihat sang istri telah tergeletak melemah.

"Sakit mas!" rintihnya dengan mata memelas.

"Mbok, bereskan kaca-kaca ini, lalu ikut saya ke Rumah Sakit. Cepat!" perintahnya sambil dengan sigap menopang sang istri menuju mobil yang telah disiapkan sopir dengan cepat, di detik sebelumnya.

"Silakan, Pak," ujarnya sambil mempersilakan Mr. Archio.

"Terima kasih."

"Masss! Sakit mas!" rintih Ny. Sabrana sambil menarik lengan suaminya agar memegangnya lebih erat.

"Zarkly, buruan!" perintah Mr. Archio kepada sopir tersebut.

"Ja-jadi .. Mama, itu--"

"Arghhh! Marchailo gobl*k! Bego banget sih, lo!" teriak Marchailo sambil mencambak rambutnya.

"Tuan--"

Bugh!

Arggg .... udah 1% baterai ponselku.
Update aja deh😭

VOTMEN-nya jangan lupa.

Aku mau cas dulu😭🤝

Btw, selamat hari lebaran ya. Selamat hari IdulFitri, mohon maaf lahir dan batin 🙏🏿

12-05-2021
- THE -
[© darklylifechild]

THE MIRAWhere stories live. Discover now