Saat itu, dokter langsung yakin bahwa Danisha benar-benar mengalami amnesia ringan pasca bangun dari koma.

Setelah 10 jam bangun dari koma, Danisha mencoba untuk tenang dan mengumpulkan sisa kewarasannya. Bertindak keras kepala bukanlah sesuatu yang bijak untuk saat ini, pemaparan dari para dokter itu juga tak mungkin Danisha abaikan, jadi demi keselamatan jiwanya dan untuk mencari kebenaran yang ada, Danisha memilih untuk mengikuti alur.

Danisha memaksakan diri untuk pergi ke toilet, tertatih-tatih, dia membawa tubuh kaku keringnya dengan hati-hati untuk turun dari ranjang, nyeri  yang ia rasa dia abaikan, tubuhnya benar-benar terasa lengket dan dia butuh mandi , dia juga terlalu malas untuk meminta bantuan pada suster.

Memasuki kamar mandi, Danisha lagi-lagi tertegun ketika milihat kearah cermin. Danisha manemukan fotret dirinya dengan tampilan lebih mini, persis seperti foto yang ada di biodata. Wajah tirus pucat dibingkai dengan rambut panjang yang kusut dan huft sebuah poni yang keluar dari balik perban--menjuntai melewati matanya. Ini semua terasa nyata tapi sulit dipercaya. Di pegangnya pipi tirus dingin itu dengan tangan yang bebas dari infus, Danisha memejam mata, dia merasakan sensasi bahwa tubuh ini memang hidup. Memindai tubuhnya lagi, Danisha meraba dadanya yang terlihat agak aneh, meremasnya pelan, dan dia mengumpat.

Sial! Dadanya juga ikut mengecil!

Danisha Melihat sekali lagi kecermin.

Ini konyol!

Siapapun, tolong jelaskan semua ini. Masa iya, Danisha jadi awet muda selepas kecelekaan? Kan tidak mungkin. Lantas seperti apa? Jangan bilang bahwa tubuh ini memang benar milik cewek bernama Gladis itu, tapi jiwanya di isi oleh Danisha karna mereka memilik wajah serupa. Demi tuhan! Danisha tidak pernah percaya pada teori tentang pertukaran jiwa, reinkarnasi, atau penjelajah waktu dan apapun lah itu. Dikepalanya hanya ada teori ekonomi dan ilmu yang berhubungan dengan uang serta pasar, itu jelas lebih berguna bagi hidupnya, tapi melihat situasi sekarang--haruskah Danisha mencoba untuk percaya pada teori pertukaran jiwa itu?

Tok..tok...tok

Danisha tersentak kaget. Ditatapnya pintu kamar mandi itu.

"No--nona..nona~" suara dari balik pintu memanggilnya lirih. Tak terasa, Danisha kembali memejamkan mata, sekarang apalagi? Demi apapun, dia sama sekali belum ada clue akan situasi ini.

Clek...

Pintu kamar terbuka. Danisha dan seorang pria berhadapan dengan raut kejut di wajah mereka berdua.

"No--nona?" Pria itu kembali memanggil Danisha dengan nada ragu dan takut-takut.

Kenapa?

"Ya?" Danisha akhirnya ikut menyahut, ragu. Ditatap pria dewasa itu yang terlihat salah tingkah.

"Nona, nona Gladis baik?"

Deg

Nama itu lagi. Danisha oleng, reaksi kaget akan praduganya yang ternyata benar, dan refleks si pria itu menangkap tubuhnya sembari berseru panik memanggil dokter.

"Stop! Saya..saya nggak papa." Danisha menyela saat pria itu lagi-lagi berteriak memanggil dokter didekat telinganya.

Kuping gue sakit, gilak!

Danisha sudah dibaring di ranjang rumah sakit oleh pria yang masih belum diketahui itu, ditatapkan pria itu yang kira-kira berusia kirasan 40 tahun ke atas.

"Duduk, pak." Ujar Danisha setelah menguasai keadaan. Pria itu tersentak kecil lalu mengangguk kikuk, tapi dia masih berdiri di samping ranjang dengan kepala menunduk.

"Paak?" Danisha memanggil saat pria itu tak bergerak dari tempatnya. "ayo duduk," suruhnya lebih alus. Tapi bapak itu kembali tersentak kaget dan menatap Danisha aneh. Danisha memindai dirinya dan balik menatap si-Bapak?

"Kenapa? Ada yang aneh?"

Si bapak itu sontak menggeleng.

"Yaudah, ayo duduk sini. Saya mau bicara. Saya nggak gigit kok, beneran?" Bujuk Danisha.

Bapak itu bergerak ragu dan lambat seperti siput. Bukan salah si bapak juga sih, karna yang dia tau, nona nya sangat tidak suka jika berdekatan dengan orang rendahan seperti dia. Alhasil, hanya tanya yang merasuki benak nya saat sang nona bertindak tak biasa.

"Sudah, non." Lapor si bapak saat bokongnya menduduki kursi. Danisha melihat pria itu dengan pandangan geli.

Gitu aja pakek lapor, pak-pak.

Khem, Danisha berdehem sejenak. Baiklah, dia akan mencari jawaban dari pria dihadapannya ini.

"Eem...begini, karna saya baru bangun dari koma..dan kata dokter, kemungkinan saya mengalami amnesia ringan, bisa bapak jelasin sedikit tentang saya?" Pinta Danisha halus.

Tapi si-bapak tak merespon dan  hanya terpekur, diam. Danisha jadi garuk-garuk pipi.

Ini si-bapak kayak anak perawan yang ketemu sama om-om pedofil aja, penakut amet..

"Pak?" Danisha menyentuh pundak si bapak dengan tangan yang bebas infus, dan untuk kesekian kalinya dia tersentak kaget. "Bapak kenapa sih?" Tanya Danisha jadi kesal sendiri.

Seolah tau kesalahannya, si-bapak itu berdiri lalu membungkuk sambil meminta maaf pada Danisha.

"Maaf nona, nama saya Gustiawan. Saya sopir pribadi nona Gladis." Ucapnya memperkenalkan diri tampa ragu-ragu lagi.

Danisha mengangguk singkat "jadi, bisa tolong sedikit cerita tentang saya? Pak Gus,"

Tbc

***

Vote dan coment, ya.
♥️

The Plot TwistWhere stories live. Discover now