8. Kutukan Dewa Amor

20.7K 315 20
                                    

Rayhan melepas jas dan tatapannya masih kosong. Saat ia pejamkan mata dan senyum gadis itu kembali terlihat. Rambutnya yang ikal dan gayanya yang khas sekali.

Ammara Nilasari.

Lelaki itu membuka mata saat teringat nama gadis itu. Cepat, ia membuka laptop, lalu masuk ke data para pekerjanya. Tangannya gugup saat menuliskan nama Ammara Nilasari, tapi tidak ditemukan. Hanya ada beberapa nama Amara di sana. Ia pun mencari terus hingga ke bawah dan didapat lah nama dengan ejaan Ammara tanpa Nilasari.

Dia pun masuk ke profil OG baru di perusahaannya tersebut. Di sana, Gavin telah menandainya akan diangkat jadi staff personalia bulan depan. Artinya gadis itu cukup berpendidikan.

Nama: Ammara
TTL: Banjar, 27 September 1997
Jenis kelamin: Perempuan
Nama ayah: -
Nama ibu: Nilasari

Saat membaca alamat di KTP-nya, Rayhan langsung gemetar dan napasnya cepat. Lelaki itu mengusap wajah, mengatur napasnya sebaik mungkin. Teringat kisahnya dengan seorang gadis kurang lebih dua puluh lima tahun lalu.

Tangannya memperbesar tampilan gambar Ammara, dagunya, senyumnya, rambutnya, serta sorot matanya jelas mirip seseorang. Namun, warna matanya, bentuk hidungnya, warna kulitnya jelas mirip dengan dirinya.

"Tidak ... saat itu tidak hanya aku saja," gumamnya dengan gemetar. "Apa dia tahu tentangku? Apa Nilasari mengirim dia padaku?"

Rayhan mematikan laptop dan berdiri dengan gugup, ia pun terus berpikir keras. Haruskah menemui gadis itu dan bertanya tentang orang tuanya.

Apakah dia datang untuknya?

Atau hanya kebetulan di bawa oleh takdir?

Rayhan benar-benar tidak mengerti dengan apa yang terjadi. Dia tak pernah tahu, bahwa Ammara adalah gadis yang tertabrak oleh Aarav kala tengah menyetir untuknya. Karena di hari Aarav memutuskan memberi pekerjaan, ada lima orang yang masuk ke kantor itu selain Ammara.

"Ammara ...." Lagi, dia mengucapkan nama itu. Matanya terpejam dan kenangan itu kembali hadir. Di mana dia dan tiga temannya mempermainkan seorang gadis di tepi sungai. Gadis malang yang sesungguhnya mencintainya. Namun, tega dia nistakan setelah itu ditinggalkan begitu saja.

***

Sejak pertemuan kedua itu, Rayhan sering mengamati Ammara yang sengaja dia minta pada Bu Dilla agar bekerja di dapur lantai direksi. Alasannya tentu saja karena dia cekatan dan masih muda.

Permintaan itu tidak langsung diutarakan Rayhan, melainkan melalui asistennya bahwa ia butuh OG yang cekatan dan masih muda untuk melayani para direksi selain yang ada. Ammara dipilih Bu Dilla karena dia termasuk yang sangat rajin, begitu pun Akmal, asisten Rayhan setuju dengan pilihannya.

Hari pertama Ammara mengantarkan makanan dan minuman untuk Rayhan. Lelaki itu cuek dan tidak menunjukkan apa pun. Begitu juga Ammara tidak terlalu mencirikan tujuannya.

Hari kedua, dia pun sama, hanya membersihkan ruangan itu ketika Rayhan belum datang. Matanya tertuju pada foto keluarga di mana ada foto lima orang di sana. Rayhan, seorang perempuan yang mungkin istrinya, Aarav dan dua lainnya mungkin adiknya.

Pintu terbuka, ia pun buru-buru kembali merapikan dan membersihkan meja dengan hati-hati.

"Kamu di sini?" tanya Aarav membuat Ammara menoleh.

"Iya, aku dipindahkan ke lantai ini, Pak," jawab Ammara dengan senyuman.

Kadang, Ammara bingung antara memanggil mister, tuan, atau pak. Namun, dia lebih terbiasa memanggil pak karena lebih Indonesia.

GADIS TAK BERNASABTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang